Orang Tua Siswa SMAN 12 Kendari Korban Pengeroyokan Ungkap Kesedihan, Ternyata Begini Kesehariannya
R. Anugrah, telisik indonesia
Selasa, 19 Agustus 2025
0 dilihat
Kedua orang tua korban pengeroyokan antar pelajar di Kendari, Alfiansyah Nurrohim, yang sedang menunggu di depan ruang operasi anaknya. Foto: R. Anugrah/Telisik.
" Kesedihan mendalam dirasakan pasangan orang tua Purwo Setiono dan istrinya setelah putra kedua mereka, Alfiansyah Nurrohim (16), siswa SMAN 12 Kendari menjadi korban pengeroyokan antar pelajar "

KENDARI, TELISIK.ID - Kesedihan mendalam dirasakan pasangan orang tua Purwo Setiono dan istrinya setelah putra kedua mereka, Alfiansyah Nurrohim (16), siswa SMAN 12 Kendari menjadi korban pengeroyokan antar pelajar.
Hingga Senin (18/8/2025), Alfiansyah masih dirawat intensif di Rumah Sakit Bahteramas usai menjalani operasi. Purwo Setiono menceritakan awal kabar yang mengejutkan itu mereka terima pada Minggu sore.
“Kami baru mengetahuinya kemarin (Minggu) sekitar jam 14.30 Wita, mendapat telepon dari Rumah Sakit Bhayangkara,” ucap Purwo Setiono, di depan kamar operasi anaknya.
Menurut Purwo, keseharian Alfiansyah dikenal pendiam dan tidak banyak tingkah. Ia menegaskan, anaknya jarang keluar rumah kecuali untuk keperluan sekolah. Ia juga menduga anaknya telah menjadi korban penyerangan yang salah sasaran.
“Hari-harinya pendiam, nggak banyak tingkah. Kalau pulang dari sekolah langsung pulang ke rumah, habis itu bantu menjual di pasar panjang (Sari Laut). Nggak pernah keluar juga, kalau keluar paling ada tugas sekolah. Nggak pernah keluyuran,” jelasnya.
Baca Juga: Dikeroyok Puluhan Siswa, Seorang Siswa SMAN 12 Kendari Kritis di Rumah Sakit
Hingga kini, kedua orang tuanya mengaku belum dapat berkomunikasi dengan korban, Alfiansyah, karena masih menjalani perawatan pasca operasi.
Purwo menuturkan, Alfiansyah merupakan anak kedua dari empat bersaudara. Ia bersyukur biaya medis anaknya dapat dibantu Gubernur Sulawesi Tenggara, Andi Sumangerukka, namun ia tetap merasakan kesedihan yang mendalam atas musibah yang dialami anaknya tersebut.
"Soal biaya, saya sebetulnya masih mencari. Tapi alhamdulillah ada bantuan dari Pak Gubernur sampai sembuh total. Tapi bagaimana pun, anak saya tetap sakit. Biar bagaimanapun saya merasa tidak bisa menahan perasaan,” katanya lirih, tak bisa menahan tangis.
Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Bahteramas, Muhammad Saiful mengatakan pasien mengalami beberapa masalah serius di kepala, gigi yang hancur dan tulang lengan kiri yang patah.
Baca Juga: Geger Karyawan Barber Shop di Mandonga Kendari Dikira Tidur, Ternyata Tewas
"Tadi sudah dilakukan operasi kompresi batok kepala untuk menyelamatkan nyawa pasien dulu. Setelah stabil baru operasi-operasi lain dilakukan, seperti penyambungan tulang yang patah," jelas Saiful, Senin (18/8/2025).
Saiful belum bisa memastikan berapa lama waktu yang dibutuhkan hingga pasien sembuh total. Namun ia memastikan langkah operasi akan dilakukan sebanyak 4 kali.
"Kalau di kepala biasa susah kita tentukan (waktunya), karena tidak seperti bagian lain. Sekitar 4 kali operasi, di kepala 2 kali, lengan juga 2 kali," pungkas Saiful. (B)
Penulis: R. Anugrah
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS