Selain Guinea, 6 Negara di Afrika Ini Pernah Mengalami Kudeta

Haidir Muhari, telisik indonesia
Kamis, 09 September 2021
0 dilihat
Selain Guinea, 6 Negara di Afrika Ini Pernah Mengalami Kudeta
Kolonel Mamady Doumbouya, Pemimpin Kudeta Republik Guinea. Foto: Repro Reqnews.com

" Kudeta modern paling awal yang diingat sejarah pertama kali terjadi pada tahun 1799. Saat itu Napoleon Bonaparte menggulingkan kekuasaan Direktori pada 9 November "

CONAKRY, TELISIK.ID - Dalam catatan sejarah dunia, benua yang paling banyak mengalami aksi kudeta adalah Afrika, yang terbaru di Guinea.

Kudeta berasal dari bahasa Prancis, 'coup d'etat', atau disingkat coup. Istilah ini merujuk pada pengambil-alihan kekuasaan yang sah secara paksa atau ilegal.

Prasyarat utama untuk kudeta adalah kontrol dari semua atau sebagian dari angkatan bersenjata, polisi, dan elemen militer lainnya. Lalu melakukan konsolidasi dalam upaya membangun legitimasi sebagai persetujuan dari rakyat.

Kudeta modern paling awal yang diingat sejarah pertama kali terjadi pada tahun 1799. Saat itu Napoleon Bonaparte menggulingkan kekuasaan Direktori pada 9 November.

Aksi kudeta terhadap presiden Guinea, Alpha Conde terjadi setelah parlemen memberikan sinyal untuk amandemen masa jabatan presiden. Aksi kudeta ini dilaporkan menewaskan puluhan warga dan ratusan orang ditahan aparat keamanan saat melakukan aksi protes periode ketiga Conde.

Kudeta tersebut dipimpin oleh perwira milter, Mamady Doumbouya. Dikabarkan pula telah berhasil menangkap dan menahan presiden Guinea ke-4 itu pada Minggu (5/9).

Selain kudeta atas presiden Guinea, dilansir dari CNNIndonesia.com, ada 6 negara di benua Afrika yang juga pernah mengalami kudeta.

1. Mali (2021)

Kudeta di Mali terjadi pada 24 Mei 2021 saat pasukan militer pimpinan Assimi Goita menangkap Presiden Bah N'daw. Aksi kudeta ini juga memberhentikan Perdana Menteri Moctar Ouane dan Menteri Pertahanan Souleymane Doucoure.

Goita melakukan aksi kudeta, karena Presiden Bah N'daw melakukan perombakan kabinet tanpa melibatkan dirinya. Kudeta ini merupakan kudeta kedua yang dilakukan oleh Assimi Goita.

Selang 10 tahun terakhir di Mali telah terjadi tiga kali kudeta, 2012, 2020, dan 2021. Pada tahun 2020 Assimi Goita melakukan hal yang sama dengan menangkap Presiden Ibrahim Boubacar Keita karena dianggap gagal menjaga kestabilan situasi politik dalam negeri.

2. Sudan (2019)

Aksi kudeta ini terjadi pada 11 April 2019. Saat itu Ahmed Awad Ibn Auf, pimpinan angkatan bersenjata Sudan melakukan kudeta kepada Omar al-Bashir, presiden Sudan.

Kudeta dilakukan atas tuduhan korupsi yang dilakukan oleh Omar al-Bashir yang telah menjabat sebagai presiden selama tiga dasawarsa. Pada 2018, Sudan menempati posisi ke-172 dari 180 negara dalam Indeks Persepsi Korupsi yang dibuat oleh Transparency International.

3. Zimbabwe (2017)

Tokoh perwira militer Zimbabwe, Jenderal S.B. Moyo, mengambil-alih siaran nasional, menempatkan pasukan di ruas jalan-jalan kota, dan masuk secara paksa ke dalam istana presiden.

Sepekan setelah pengambil-alihan kekuasaan oleh militer itu, akhirnya, tepatnya 21 November, presiden Mugabe mengundurkan diri setelah 37 tahun berkuasa. Aksi ini terjadi pada November 2017 dan dianggap sebagai kudeta terhadap presiden Robert Mugabe.

Pernyataan pengunduran diri Presiden Robert Mugabe disambut sorak sorai anggota parlemen. Bahkan warga membunyikan klakson mobil dan turun ke jalan sebagai bentuk kegembiraan.

Baca Juga: Taliban Buka Pintu Kerjasama ke Semua Negara, Maaf Israel Tak Boleh Masuk

Baca Juga: Aturan Taliban Wajibkan Mahasiswi Pakai Niqab, Universitas di Kabul Menolak

4. Mesir (2013)

Aksi kudeta terjadi pada 3 Juli 2013 yang dipimpin oleh Menteri Pertahanan Mesir, Jenderal Abdel Fattah al-Sisi. Kudeta ini menurunkan presiden Mesir Mohammad Mursi.

Dalam sejarah Mesir, Mursi adalah presiden pertama yang terpilih dalam pemilu demokratis. Kudeta ini disinyalir akibat situasi yang memanas pasca terpilihnya Mursi.

5. Republik Afrika Tengah (2013)

Pada Maret 2013 terjadi perang saudara di Afrika Tengah. Kelompok milisi pemberontak yang dipimpin oleh Michel Djotodia berhasil menguasai kota Bangui dan membuat Presiden Francois Bozize melarikan diri.

Pemberontak yang menamakan diri mereka Seleka berhasil mengambil alih pemerintahan sah Republik Afrika Tengah. Kudeta ini minim perlawanan karena sedikitnya tentara Afrika Tengah dan pasukan keamanan internasional.

6. Nigeria (2010)

Kudeta ini terjadi pada Februari 2010. Sebelumnya di Nigeria telah terjadi beberapa kali aksi kudeta.

Kudeta ini dipimpin oleh Kolonel Salou Djibo yang berhasil menangkap Presiden Mamadou Tandja saat tengah memimpin rapat pemerintahan. Kudeta ini disinyalir disebabkan manuver politik Mamadou Tandja yang ingin memperpanjang masa jabatan. (C)

Reporter: Haidir Muhari

Editor: Haerani Hambali

Artikel Terkait
Baca Juga