Surat Terbuka Ruslan Buton kepada Jokowi Berbuntut Penangkapan
Deni Djohan, telisik indonesia
Kamis, 28 Mei 2020
0 dilihat
Suasana penjemputan Ruslan Buton di kediamannya. Foto: Ist.
" Kita berdiri untuk kibarkan merah putih yang megah. Tidak dirusak Pancasila, tidak dikuasai komunis. "
BUTON, TELISIK.ID - Ruslan Buton, penulis surat terbuka yang ditujukan kepada presiden RI, Joko Widodo, akhirnya diamankan tim Mabes Polri bersama satuan Polisi Daerah Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (28/05/2020). Proses penjemputan itu sempat viral di media sosial (medsos).
Penjemputan Ruslan Buton di kediamannya yang terletak di desa Wabula 1, Kecamatan Wabula, Buton, sempat menggegerkan warga. Saat hendak digiring ke Polres Buton, Ruslan sempat melontarkan kalimat nasionalis dihadapan para aparat dan warga yang menyaksikan penjemputan itu.
"Kita berdiri untuk kibarkan merah putih yang megah. Tidak dirusak Pancasila, tidak dikuasai komunis," beber Ruslan dalam video berdurasi 0,57 detik itu.
Ruslan Buton dijemput oleh tim Mabes bersama Polda Sultra menggunakan mobil jenis Inova berwarna hitam dengan nopol DT 1518 DG. Ketika hendak masuk kedalam mobil, Ruslan sempat mengucap salam dan melambaikan tangannya.
"Saya jalan semua e," singkat Ruslan kemudian masuk ke mobil.
Baca juga: Kasus Positif COVID-19 di Kolaka Utara Kembali Bertambah Satu
Ruslan Buton merupakan Panglima Serdadu Eks Trimatra Nusantara. Ia diberhentikan dari kesatuan oleh Mahkamah Militer Ambon dan vonis penjara 1 tahun 8 karena terbukti membunuh salah satu warga Lede, Taliabu, Maluku Utara, La Gode.
Dikutip dari Berita Fajar Timur, Pemberhentian Ruslan Buton sempat menuai protes warga. Warga menilai, apa yang dilakukan Ruslan Buton merupakan tindakan membela rakyat. Sebab korban, La Gode, dinilai cukup meresahkan warga.
Penjemputan Ruslan Buton di kediamannya merupakan akibat buntut dari surat terbuka yang dikirim kepada presiden Joko Widodo. Dalam isi surat terbukanya, Ruslan meminta Jokowi mundur dari kursi Presiden. Bahkan Ruslan menyebut akan terjadi revolusi jika Presiden Jokowi tak mundur dari jabatannya.
“Bila tidak mundur, bukan menjadi sebuah keniscayaan akan terjadinya gelombang gerakan revolusi rakyat dari seluruh elemen masyarakat,” tulis Ruslan Buton dalam surat terbukanya.
Reporter: Deni Djohan
Editor: Sumarlin