Tahun Baru Islam, 4 Amalan Sunnah di Bulan Muharram
Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Senin, 09 Agustus 2021
0 dilihat
Dzikir dan berdoa amalan yang disunnahkan di bulan Muharram. Foto: Repro google.com
" Dalam penanggalan Hijriah, yang menjadi bulan pertama yaitu bulan Muharram. Kata Muharram sendiri bermakna 'yang dimuliakan'. "
KENDARI, TELISIK.ID - Dalam penanggalan Hijriah, yang menjadi bulan pertama yaitu bulan Muharram. Kata Muharram sendiri bermakna 'yang dimuliakan'.
Bulan Muharram menjadi awal perhitungan kalender tahun baru hijriyah berdasarkan peredaran bulan (Qomariyah).
Al-Sanah Al-Hijriyah mulai berlaku pada masa Khalifah Umar bin Khattab ra.
Imam Tabiin, Hasan Al Bashri mengatakan, "Sesungguhnya Allah SWT membuka awal tahun dengan bulan Haram (suci) dan menutup akhir tahun dengan bulan haram pula. Tidak ada bulan yang lebih agung di sisi Allah Azza Wajalla setelah Ramadhan dibandingkan bulan Muharram".
Dikutip dari berbagai sumber, bulan Muharram adalah satu di antara 4 bulan yang dimuliakan bersama Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Rajab. Sebagaimana hadits Rasulullah SAW saat melaksanakan haji wada.
Hadist ini telah diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, dimana Rasulullah SAW berkata, bahwa, "Sesungguhnya zaman telah berputar sebagaimana keadaannya pada hari Allah menciptakan langit dan bumi, dalam setahun ada dua belas bulan, darinya ada empat bulan haram, tiga diantaranya adalah Dzulqaidah, Dzulhijjah, dan Muharram. Sedangkan Rajab adalah bulan Mudhar yang terdapat di antara Jumadats Tsaniy dan Syaban".
Amalan Bulan Muharram
Sebagai bulan yang dimuliakan Allah, mengerjakan amalan kebaikan di bulan ini akan tercurah kebaikan pula kepadanya.
Abu Dzar ra berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah SAW: "Malam apakah yang lebih baik dan bulan apakah yang lebih utama?" Beliau menjawab" "Sebaik-baiknya malam adalah pertengahannya. Bulan yang paling utama adalah bulan Allah yang kalian sebut Muharram." (HR. An-Nasa'i)
Dilansir dari detik.com, berikut amalan-amalan yang bisa dikerjakan di tahun baru Islam atau di bulan Muharram:
Baca juga: Sambut 1 Muharram 1443 Hijriah, Ini Amalan yang Dianjurkan
Baca juga: 12 Keistimewaan Salat Tahajud, Tiket Masuk Surga dan Menyehatkan Rohani
1. Puasa di bulan Muharram
Puasa di bulan Muharram adalah paling utama setelah puasa Ramadhan. Sebagaimana disebutkan dalam hadits yang berasal dari Abu Hurairah ra.
Artinya, puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah - Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam." (HR. Muslim)
Ada beberapa puasa yang bisa dikerjakan dalam bulan ini. Antara lain puasa Tasu'a (9 Muharram), puasa Asyura (10 Muharram), puasa Ayyamul Bidh (13,14,15 Muharram), dan puasa Senin dan Kamis selama bulan Muharram.
2. Dzikir
Tahun baru Islam menjadi waktu yang baik untuk banyak mengingat Allah atau dzikir.
Perintah untuk mengingat Allah ini telah disebutkan dalam beberapa surat dalam Al Quran, Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Ahzab ayat 41-42, yang artinya, Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang.
Dalam sebuah hadits riwayat Muslim dikatakan bahwa orang yang membaca dzikir akan dikelilingi oleh malaikat rahmat.
Dari Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah suatu kaum duduk dalam suatu majlis yang di dalamnya menyebut (dzikir) nama Allah, melainkan malaikat mengepungnya dalam rahmat menyelimutinya, dan Allah menyebut mereka sebagai golongan yang berada di sisi-Nya." (HR. Muslim)
3. Sedekah
Amalan yang dianjurkan pada hari Asyura adalah memperbanyak sedekah. Dikutip dari buku 12 Bulan Mulia-Amalan Sepanjang Tahun oleh Abdurrahman Ahmad As, Sufyan bin Uyainah ra meriwayatkan bahwa barang siapa melapangkan keluarganya pada hari Asyura, maka Allah akan melapangkannya selama setahun itu. Ibnu Uyainah ra. telah mencobanya selama 50 atau 60 tahun.
4. Bertaubat
Bulan Muharram tepatnya pada hari Asyura adalah waktu terbaik untuk bertaubat. Kesucian Muharram sebagai awal tahun hijriyah ini menjadi momentum untuk berintrospeksi diri (muhasabah) untuk kemudian bertaubat (taubat nasuha) dan melakukan peningkatan amal shaleh.
Qatadah ra. berpendapat bahwa taubat yang dilakukan Nabi Adam AS adalah pada hari Asyura. Dia juga mengatakan, terkait puasa hari Asyura, Rasulullah SAW bersabda, "Akan digantikan kejahatan-kejahatan pada tahun sebelumnya dengan kebaikan (amal ini)." (HR. Muslim). (C)
Reporter: Fitrah Nugraha