12 Keistimewaan Salat Tahajud, Tiket Masuk Surga dan Menyehatkan Rohani

Irawati, telisik indonesia
Rabu, 28 Juli 2021
0 dilihat
12 Keistimewaan Salat Tahajud, Tiket Masuk Surga dan Menyehatkan Rohani
Salat tahajud memiliki banyak manfaat dan keistimewaan. Foto: Repro Orami.co.id

" Selain salat wajib, umat Islam juga dianjurkan menjaga amalan sunnah seperti salat tahajud. Ibadah salat tahajud memiliki manfaat luar biasa bila dikerjakan tekun setiap malam. "

KENDARI, TELISIK.ID - Selain salat wajib, umat Islam juga dianjurkan menjaga amalan sunnah seperti salat tahajud. Ibadah salat tahajud memiliki manfaat luar biasa bila dikerjakan tekun setiap malam. Salah satu manfaatnya adalah dapat menjaga kesehatan rohani.

Dikutip dari Merdeka.com, kita semua tahu bahwa menjaga kesehatan merupakan suatu hal penting. Dalam hal ini kesehatan tidak hanya perihal kesehatan jasmani tapi juga rohani.

Memiliki rohani yang sehat membuat kita hidup lebih damai dan mudah bersyukur. Melihat manfaatnya tersebut, tak heran bila kemudian salat tahajud dianggap sebagai ibadah salat sunnah yang paling istimewa.

Salat tahajud dikerjakan kapan pun dalam kurun waktu setelah isya sampai masuknya waktu subuh. Namun, waktu yang paling dianjurkan adalah sepertiga malam terakhir lepas tengah malam hingga masuknya waktu subuh.

Dilansir dari Kaskus.co.id, sejarah telah mencatat bahwa Rasulullah SAW dan para sahabat selalu melaksanakan salat tahajud. Salat tahajud adalah salat yang sangat mulia. Keajaiban melaksanakan salat tahajud telah tercatat dalam Al-Qur'an.

Berikut ini beberapa keajaiban salat tahajud.

1. Salat tahajud sebagai tiket masuk surga

Abdullah Ibn Muslin berkata “kalimat yang pertama kali ku dengar dari Rasulullah SAW saat itu adalah, “Hai sekalian manusia! Sebarkanlah salam, bagikanlah makanan, sambunglah silaturahim, tegakkanlah salat malam saat manusia lainnya sedang tidur, niscaya kalian masuk surga dengan selamat.” (HR. Ibnu Majah).

2. Amal yang menolong di akhirat

Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam taman-taman surga dan di mata air-mata air, seraya mengambil apa yang Allah berikan kepada mereka. Sebelumnya mereka telah berbuat baik (di dunia), mereka adalah orang-orang yang sedikit tidurnya di waktu malam dan di akhir malam mereka memohon ampun kepada Allah).” (QS. Az Zariyat: 15-18)

Ayat di atas menunjukkan bahwa orang yang senantiasa bertahajud Insya Allah akan mendapatkan balasan yang sangat nikmat di akhirat kelak.

3. Pembersih penyakit hati dan jasmani

Salman Al Farisi berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Dirikanlah salat malam, karena sesungguhnya salat malam itu adalah kebiasaan orang-orang saleh sebelum kamu, mendekatkan kamu kepada tuhanmu, sebagai penebus perbuatan buruk, mencegah berbuat dosa, dan menghindarkan diri dari penyakit yang menyerang tubuh.” (HR. Ahmad).

Baca juga: Jangan Bersedih, Ini 7 Tuntunan Islam Menyikapi Musibah

Baca juga: Keutamaan Wudu dan Zikir Sebelum Tidur

4. Sarana meraih kemuliaan

Rasulullah SAW bersabda, “Jibril mendatangiku dan berkata, “Wahai Muhammad, hiduplah sesukamu, karena engkau akan mati, cintailah orang yang engkau suka, karena engkau akan berpisah dengannya, lakukanlah apa keinginanmu, engkau akan mendapatkan balasannya, ketahuilah bahwa sesungguhnya kemuliaan seorang muslim adalah salat waktu malam dan ketidakbutuhannya dimuliakan orang lain.” (HR. Al-Baihaqi).

5. Jalan mendapatkan rahmat Allah

Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Semoga Allah merahmati laki-laki yang bangun malam, lalu melaksanakan salat dan membangunkan istrinya. Jika sang istri menolak, ia memercikkan air di wajahnya. Juga merahmati perempuan yang bangun malam, lalu salat dan membangunkan suaminya. Jika sang suami menolak, ia memercikkan air di wajahnya.” (HR. Abu Daud).

6. Sarana pengabulan permohonan

Allah SWT berjanji akan mengabulkan doa orang-orang yang menunaikan salat tahajud dengan ikhlas. Rasulullah SAW Bersabda :

“Dari Jabir berkata, bahwa Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya di malam hari, ada satu saat yang ketika seorang muslim meminta kebaikan dunia dan akhirat, pasti Allah memberinya, itu berlangsung setiap malam.” (HR. Muslim).

7. Penghapus dosa dan kesalahan

Dari Abu Umamah al-Bahili berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Lakukanlah qiyamul lail, karena itu kebiasaan orang saleh sebelum kalian, bentuk taqarub, penghapus dosa, dan penghalang berbuat salah.” (HR. At-Tirmidzi).

8. Jalan mendapat tempat yang terpuji

Allah berfirman :

“Dan pada sebagian malam bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al-Isra’:79)

9. Pelepas ikatan setan

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Setan akan mengikat kepala seseorang yang sedang tidur dengan ikatan, menyebabkan kamu tidur dengan cukup lama. Apabila seseorang itu bangkit seraya menyebut nama Allah, maka terlepaslah ikatan pertama, apabila ia berwudu maka akan terbukalah ikatan kedua, apabila dia salat akan terbukalah ikatan semuanya. Dia juga akan merasa bersemangat dan mendapatkan ketenangan jiwa, jika tidak maka dia akan malas dan mengalami kekusutan jiwa.”

10. Waktu utama untuk berdoa

Amru Ibn ‘Abasah berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah SAW, “Ya Rasulullah! Malam apakah yang paling didengar?”, Rasulullah SAW menjawab, “Tengah malam terakhir, maka salatlah sebanyak yang engkau inginkan, sesungguhnya salat di waktu tersebut adalah maktubah masyudah (waktu yang apabila bermunajat maka Allah menyaksikannya dan apabila berdoa maka didengar doanya)” (HR. Abu Daud).

11. Meraih kesehatan jasmani

“Hendaklah kalian bangun malam. Sebab hal itu merupakan kebiasaan orang-orang saleh sebelum kalian. Wahana pendekatan diri pada Allah SWT, penghapus dosa, dan pengusir penyakit dari dalam tubuh.” (HR. At-Tarmidzi)

12. Penjaga kesehatan rohani

Allah SWT menegaskan bahwa orang yang salat tahajud akan selalu mempunyai sifat rendah hati dan ramah. Ketenangan yang merupakan refleksi ketenangan jiwa dalam menjalani kehidupan sehari-hari di masyarakat.

Allah Berfirman :

“Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik. Dan orang yang melewati malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka.” (QS. Al-Furqan: 63-64). (C)

Reporter: Irawati

Editor: Haerani Hambali

Artikel Terkait
Baca Juga