Tak Sendiri Lawan Parkinson, Farida dan Suami Jalani Terapi Rutin Berkat JKN
Ana Pratiwi, telisik indonesia
Jumat, 04 Juli 2025
0 dilihat
Pasangan Farida dan Maskur saat sedang menjalani pengobatan Parkinson dibantu oleh JKN. Foto: Ist.
" Di usia senja, pasangan Farida (63) dan Maskur (77), tak menyangka akan menjalani hari tua mereka dengan jadwal kontrol kesehatan yang padat "

KENDARI, TELISIK.ID – Di usia senja, pasangan Farida (63) dan Maskur (77), tak menyangka akan menjalani hari tua mereka dengan jadwal kontrol kesehatan yang padat. Maskur, yang didiagnosis menderita Parkinson sejak setahun terakhir, kini menjalani pengobatan secara rutin berkat dukungan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Penyakit Parkinson yang diderita Maskur merupakan gangguan degeneratif sistem saraf pusat yang menyebabkan penurunan kemampuan motorik. Gejalanya meliputi tremor, kekakuan otot, serta kesulitan bergerak dan menjaga keseimbangan. Meski belum bisa disembuhkan, penyakit ini bisa dikendalikan dengan terapi dan pengobatan rutin.
Farida mengaku, sejak satu tahun terakhir ia setia mendampingi sang suami menjalani fisioterapi dan kontrol rutin ke dokter spesialis saraf, baik di RSUD Kota Kendari maupun di RS Hermina Kendari.
“Sudah lebih dari satu tahun ini kami kontrol terus. Dulu mulai dari fisioterapi di RSUD Kota Kendari, sekarang ini kontrol ke dokter saraf di RS Hermina,” ujar Farida kepada telisik.id, Rabu (3/7/2025).
Ia mengungkapkan, seluruh proses pengobatan berjalan lancar berkat kepesertaan mereka dalam Program JKN. Tak ada kendala berarti, baik dari sisi layanan medis maupun administratif. Ia pun merasa mendapatkan pelayanan yang sama di berbagai rumah sakit yang mereka kunjungi.
Baca Juga: Tak Pernah Absen Dampingi Ibu Berobat, Kisah Nenri Buktikan Manfaat JKN bagi Masyarakat Kecil
“Saya rasa pelayanannya sangat memuaskan. Mau di RSUD Kota Kendari atau di RS Hermina, kami diperlakukan sama. Tidak pernah ada perbedaan walau pindah-pindah rumah sakit,” imbuhnya.
Kemudahan lain yang mereka rasakan adalah penggunaan fitur antrean online melalui Aplikasi Mobile JKN. Fitur ini memudahkan mereka untuk mendaftar dari rumah tanpa harus datang pagi-pagi dan menunggu lama di rumah sakit.
“Kami biasa daftar lewat antrean online di aplikasi. Jadi datang tinggal sesuai waktu yang ditentukan, tidak capek menunggu lama,” jelas Farida.
Tak hanya itu, Farida juga merasa terbantu dengan fitur-fitur lain di aplikasi tersebut, seperti informasi jadwal kontrol, status kepesertaan, hingga riwayat pelayanan kesehatan yang pernah dijalani.
“Semua informasi bisa dicek langsung. Dari antrean, jadwal kontrol, sampai riwayat berobat. Jadi semua jadi lebih mudah dan tidak bingung,” katanya.
Sebagai pensiunan ASN, Maskur terdaftar sebagai peserta JKN segmen Pekerja Penerima Upah (PPU). Seluruh biaya pengobatan, dari konsultasi dokter hingga fisioterapi, sepenuhnya ditanggung oleh program JKN. Hal ini membuat Farida dan suaminya tidak merasa terbebani secara finansial.
“Alhamdulillah, selama ini tidak pernah keluar biaya tambahan. Semua ditanggung JKN,” tutur Farida.
Baca Juga: Warga Kendari Apresiasi Kemudahan Layanan Kesehatan Lewat Aplikasi Mobile JKN
Ia juga mengaku, sempat merasa khawatir di awal karena Parkinson merupakan penyakit jangka panjang. Namun setelah menjalani proses pengobatan, kekhawatiran itu perlahan hilang.
“Sempat takut-takut juga, soalnya ini penyakit jangka panjang. Tapi ternyata tidak ada yang menyulitkan. Sekarang kami fokus ke pengobatan saja,” sambungnya.
Kisah Farida dan Maskur menjadi gambaran nyata bahwa Program JKN memberikan perlindungan kesehatan bagi seluruh masyarakat, termasuk para lansia. Iuran yang selama ini mereka bayarkan semasa aktif sebagai ASN, kini kembali dalam bentuk layanan kesehatan yang memudahkan di masa tua.
“Selama masa aktif PNS selalu dilakukan pemotongan iuran untuk JKN, di masa tua kami akhirnya merasakan langsung manfaat Program JKN tanpa harus dihadapkan dengan kendala layanan,” tutupnya. (Adv)
Penulis: Ana Pratiwi
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS