Taman dan Kali Kadia Kendari Bersih karena Dua Sosok Pria Ini meski Gaji Rendah

Umar T, telisik indonesia
Minggu, 12 Januari 2025
0 dilihat
Taman dan Kali Kadia Kendari Bersih karena Dua Sosok Pria Ini meski Gaji Rendah
Pembersihan sampah di Kali Kadia Kendari oleh Safrin dan Horofu, Minggu (12/1/2025). Foto/ Umar Telisik

" Taman Kali Kadia, yang menjadi ikon bagi warga Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, selalu ramai dikunjungi setiap hari, bahkan hingga malam hari. Tempat ini sering dijadikan pilihan untuk bersantai oleh warga, terutama anak-anak muda "

KENDARI, TELISIK.ID – Taman Kali Kadia, yang menjadi ikon bagi warga Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, selalu ramai dikunjungi setiap hari, bahkan hingga malam hari. Tempat ini sering dijadikan pilihan untuk bersantai oleh warga, terutama anak-anak muda.

Namun, di balik keindahan taman dan kali yang memukau ini, ada dua sosok pria yang berperan penting dalam menjaga kebersihan kawasan tersebut. Mereka adalah Safrin (45 tahun) dan Horofu (48 tahun), dua petugas kebersihan yang telah mengabdikan diri di Taman Kali Kadia.

Pantauan telisik.id pada Minggu (12/1/2024), kedua petugas kebersihan tersebut sedang melakukan pembersihan rutin di sekitar taman dan kali Kadia. Dengan semangat dan antusiasme, mereka bekerja keras sesuai dengan amanah yang diembannya.

Safrin dan Horofu saat ini tercatat sebagai petugas kebersihan di Dinas Lingkungan Hidup Kota Kendari (DLHK), khususnya di bagian kebersihan drainase dan kali.

Baca Juga: Guru di Kota Kendari Diancam Pecat Usai Ikut Tuntut Hak Guru di DPRD Sultra

Mereka telah bekerja di posisi ini selama lebih dari 10 tahun. Setiap hari Safrin dan Horofu membersihkan area tersebut dari pagi hingga sore, sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh kepala seksi bagian.

“Sudah tiga tahun saya yang membersihkan kali dan taman ini, bersama teman saya, Pak Horofu. Kami melakukan pekerjaan ini secara rutin, pagi dan sore hari,” ujar Safrin.

Meskipun pekerjaan ini terlihat sederhana, keduanya menghadapi berbagai tantangan. Salah satu kesulitan yang sering mereka temui adalah banyak sampah yang dibuang sembarangan di kali, termasuk limbah kiriman dari hulu kali.

“Setiap kali hujan, kali ini pasti meluap, dan banyak batang pohon besar serta lumpur yang terbawa. Itu karena adanya pembangunan di atas (hulu, red),” tutur Safrin.

Selain sampah, mereka juga pernah menemukan hal yang sangat mengejutkan. “Pernah kami menemukan bayi yang sudah meninggal di dalam kardus, mungkin hanyut dari hulu sungai,” ungkap Horofu dengan wajah sedih.

Setiap pagi, mereka pun kerap menemukan botol miras yang dibuang sembarangan. “Pernah saya mau cuci tangan, ternyata saya membuka botol Aqua, tapi isinya bau arak,” cerita Safrin.

Baca Juga: Bedah Buku Khilafah di Kendari, KH Rokhmat: Sebagai Jawaban Keraguan Sistem Pemerintahan Islam

Keduanya bekerja tanpa libur, kecuali pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha. “Kami tidak pernah libur, bahkan pada hari libur nasional. Kami tetap bekerja demi kebersihan taman dan kali,” ujar Safrin dengan senyum tulus.

Meskipun mereka bekerja keras, gaji yang diterima oleh Safrin dan Horofu terbilang minim. Mereka menerima gaji sekitar Rp 1 juta per bulan. Jumlah ini ada kenaikan dibandingkan dengan dua tahun yang lalu, yang hanya berkisar antara Rp 500 ribu hingga Rp 800 ribu per bulan.

Kepala Seksi Drainase dan Kali DLHK Kendari, Toto, mengungkapkan bahwa Safrin dan Horofu adalah pegawai yang sangat berdedikasi dalam menjaga kebersihan Taman Kali Kadia. Ia juga tak menampik gaji petugas kebersihan yang masih sangat rendah.

“Pemkot seharusnya mempertimbangkan untuk menaikkan gaji mereka. Kita sudah sangat tertinggal dibandingkan dengan Makassar, apalagi banyak pejabat yang sering jogging di sini, mereka pasti melihat kondisi ini,” harap Toto. (A)

Penulis: Umar T

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

TAG:
Baca Juga