Target Pertumbuhan Ekonomi Manggarai di Masa Pemerintahan H2N Turun, Mengapa?

Berto Davids, telisik indonesia
Sabtu, 05 Juni 2021
0 dilihat
Target Pertumbuhan Ekonomi Manggarai di Masa Pemerintahan H2N Turun, Mengapa?
Paripurna Rancangan Awal RPJMD Pemerintah Daerah di Kantor DPRD Manggarai. Foto: Ist.

" Nota kesepakatan rancangan awal RPJMD Kabupaten Manggarai, Provinsi NTT tahun 2021 - 2026 masa Pemerintahan Bupati Heribertus Geradus Laju Nabit dan Wabup Heribertus Ngabut (H2N) sudah ditandatangani melalui agenda rapat paripurna DPRD. "

MANGGARAI, TELISIK.ID - Nota kesepakatan rancangan awal RPJMD Kabupaten Manggarai, Provinsi NTT tahun 2021 - 2026 masa Pemerintahan Bupati Heribertus Geradus Laju Nabit dan Wabup Heribertus Ngabut (H2N) sudah ditandatangani melalui agenda rapat paripurna DPRD.

Meski sudah ditandatangani target pertumbuhan ekonomi dalam rancangan awal perubahan tersebut masih menuai komentar dari anggota DPRD, pasalnya target pertumbuhan ekonomi di masa pemerintahan H2N berbeda dari lima tahun sebelum.

Proyeksi pertumbuhan ekonomi dalam indikator kinerja H2N turun dari posisi lima tahun sebelum dimana Kabupaten Manggarai menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,02 persen. Tetapi dalam rancangan perubahan RPJMD H2N, target pertumbuhan ekonomi malah turun ke posisi 4,93. Artinya target pertumbuhan ekonomi di Manggarai mengalami kontraksi sebesar 0,79 persen.

Menanggapi itu, anggota DPRD Fraksi PAN, Eber Ganggut mengaku ragu terhadap RPJMD yang diajukan Pemerintah Daerah, pasalnya target pertumbuhan ekonomi di masa Pemerintahan H2N tidak ditunjang dengan target fiskal daerah yang mumpuni.

"Dalam RPJMD itu saya tidak melihat target 13 indikator utama. Bupati boleh menjanjikan tetapi saya meragukan karena tidak ditunjang dengan target fiskal daerah," kata Eber saat diwawancarai Telisik.id, Sabtu (5/6/2021) di Ruteng.

Ia pun membandingkan target pertumbuhan fiskal dalam RPJMD H2N dengan RPJMD masa kepemimpinan sebelumnya di rezim Deno-Madur (DM).

Target pertumbuhan fiskal H2N, kata Dia, hanya berkisar 1,91 persen per tahun lebih rendah dari rata-rata realisasi fiskal daerah pada masa kepemimpinan sebelumnya, yakni 3,98 dan 21,10 persen per tahun," jelas Eber.

Ia juga menilai bahwa RPJMD H2N tidak bermetamorfosis menjadi kupu-kupu cantik dari kepemimpinan sebelumnya. Tak hanya itu 100 hari masa kepemimpinan H2N juga belum ada tanda-tanda yang menjanjikan, tidak ada suatu kebijakan yang luar biasa yang dirasakan masyarakat Manggarai.

Lebih lanjut ia mengatakan, inflasi Kabupaten Manggarai saat ini berada pada posisi 3,19 lebih besar dari inflasi NTT pada posisi 2,05. Daya beli masyarakat Manggarai juga semakin menurun. Oleh karena itu investor dan pengusaha harus bisa memberi daya dorong terkait pertumbuhan PDRB.

Baca juga: 370 Calon Jemaah Haji Asal Kolaka Dipastikan Batal Berangkat

Baca juga: Tak Bisa Menanjak, Mobil Tronton Muatan Ekskavator Terbalik

Selain itu, katanya lagi, program pemerintah saat ini bisa secepat mungkin dieksekusi sebagai stimulan untuk pergerakan ekonomi masyarakat.

"Bupati dan wakil bupati harus punya kebijakan luar biasa untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di masa pandemi sesuai instruksi pemerintah pusat," pungkasnya.

Sementara itu Bupati Manggarai, Heribertus Geradus Laju Nabit menjelaskan bahwa perbedaan RPJMD yang diusulkan H2N dengan RPJMD lima tahun sebelum terletak pada lingkungan makro dimana lima tahun lalu Manggarai belum dilanda pandemi COVID-19.

"Sebelum ada COVID-19 semua pihak optimis kepada Pemerintah untuk menyelesaikan target RPJMD-nya tetapi sekarang kita harus kembali melihat keadaan kita di tengah pandemi COVID-19 yang banyak berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi," ungkap Nabit.

Ia mengatakan, target pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan dalam RPJMD H2N bukan target bombastis karena pihaknya tidak mengetahui apa yang terjadi ke depan. Tidak ada yang dapat memperkirakan pendapatan daerah akan mampu membiayai belanja pembangunan ke depan di tengah masa sulit ini.

"Kita semua menginginkan lompatan kemajuan tetapi kembali pada keadaan saat ini, baik global, nasional maupun lokal. Oleh karena itu kita jangan bermimpi untuk melompat terlalu jauh cukup yang moderat dan pas-pasan," ujar bupati terpilih Pilkada Manggarai 2020 itu.

Ia menambahkan, pihaknya bisa melakukan perbaikan terhadap dokumen RPJMD tetapi tunggu semua situasi kembali normal, dalam artian situasi global, nasional dan lokal sudah membaik dari COVID-19.

Langkah-langkah itu, kata dia, akan diambil pada pertengahan periode perencanaan untuk merevisi target-target dalam RPJMD terutama target pertumbuhan ekonomi.

"Target yang terlalu tinggi pada situasi normal akan berdampak buruk ketika negara masuk pada fase kritis. Oleh karena itu star awal ini kita jangan terlalu target yang terlalu jauh dulu sebab negara masih berada pada status darurat nasional," tuturnya. (B)

Reporter: Berto Davids

Editor: Haerani Hambali

Artikel Terkait
Baca Juga