Ternyata Ini Rahasia Kokohnya Tembok China

Nur Khumairah Sholeha Hasan, telisik indonesia
Minggu, 10 Desember 2023
0 dilihat
Ternyata Ini Rahasia Kokohnya Tembok China
Rahasia kokohnya tembok China adalah pekerja zaman dahulu sering menggunakan rammed earth, mencakup campuran bahan organik seperti tanah dan kerikil yang dipadatkan, untuk membangun tembok besar. Foto: Jatimnetwork.com

" Salah satu dari tujuh keajaiban dunia adalah tembok China, tembok ini merupakan keajaiban teknik yang mengesankan dengan panjang 21.196 kilometer, ini menjadi yang terpanjang di dunia "

TIONGKOK, TELISIK.ID - Salah satu dari tujuh keajaiban dunia adalah tembok China, tembok ini merupakan keajaiban teknik yang mengesankan dengan panjang 21.196 kilometer, ini menjadi yang terpanjang di dunia.

Tembok China mengikuti pegunungan Tiongkok Utara. Di Tiongkok, Tembok China dikenal dengan sebutan 'Wanli changcheng' yang memiliki arti 'Tembok sepanjang 10 ribu liga'. UNESCO pada tahun 1987 menetapkan Tembok China sebagai salah satu keajaiban dunia dan termasuk dalam daftar situs warisan dunia.

Mengutip Jatimnetwork.com, Tembok China ini dulunya dibangun sebagai benteng guna mencegah China dari serangan bangsa asing dan melindungi jalur sutra. Pembangunan Tembok China memakan waktu ribuan tahun dimulai dari abad ketujuh pada masa Dinasti Zhou atau yang dikenal sebagai Chu.

Baca Juga: Perang Israel Berlangsung, Netanyahu Bakal Diadili Dugaan Korupsi

Meskipun sudah berdiri ribuan tahun, Tembok China masih berdiri sangat kokoh. Diketahui ternyata Tembok China tidak menggunakan semen sebagai bahan konstruksi.

Dilansir dari Sindonews.com, selama proses pembangunan konstruksi, para pekerja zaman dahulu sering menggunakan rammed earth, mencakup campuran bahan organik seperti tanah dan kerikil yang dipadatkan, untuk membangun tembok besar.

Bahan-bahan ini mungkin rentan terhadap erosi dibandingkan bahan lain, seperti batu padat, namun membantu mendorong pertumbuhan "biocrusts". Biocrusts merupakan lapisan tipis bahan organik yang membantu melindungi arsitektur tembok dari erosi.

Plesteran hidup ini terdiri dari cyanobacteria (mikroorganisme yang mampu melakukan fotosintesis), lumut dan kerak yang membantu memperkuat konstruksi, terutama di wilayah kering dan semi-kering

Untuk menguji kekuatan Tembok Besar China, para peneliti mengumpulkan sampel di delapan bagian berbeda. Mereka menemukan 67 persen sampel bangunan Tembok Besar China yang dibangun pada masa Dinasti Ming antara tahun 1368 SM dan 1644 SM mengandung biocrusts.

Baca Juga: Terharu Keteguhan Iman Warga Gaza, Puluhan Warga Australia Putuskan Mualaf

Para pembangun zaman dahulu tahu bahan mana yang bisa membuat struktur lebih stabil,” kata Bo Xiao, profesor ilmu tanah di Fakultas Sains dan Teknologi Pertanahan, Universitas Pertanian China di Beijing.

Zat semen, filamen biologis, dan agregat tanah di dalam lapisan kerak bio ini membentuk jaringan kohesif dengan kekuatan mekanik. Kombinasi ini membuat bangunan Tembok Besar China sangat kokoh dan stabilitas terhadap erosi eksternal. Bahan-bahan ini menjadi lahan subur bagi organisme yang membangun biocrusts.

“Untuk meningkatkan kekuatan mekanik, dinding yang dipadatkan selalu dibuat dengan tanah liat, pasir, dan perekat lainnya seperti kapur oleh pembuat aslinya,” tutup Xiao. (C)

Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga