Tiga Jemaah Haji Sulawesi Tenggara Wafat, Kemenag Ungkap Penyebabnya
Bambang Sutrisno, telisik indonesia
Kamis, 20 Juni 2024
0 dilihat
Suasana dalam kantor Kanwil Kemenag Sulawesi Tenggara. Foto: Bambang Sutrisno/Telisik
" Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Tenggara (Sultra) mengungkapkan terdapat tiga orang jemaah haji asal Sultra wafat saat menjalani ibadah haji 1445 H di tanah suci Arab Saudi "
KENDARI, TELISIK.ID - Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Tenggara (Sultra) mengungkapkan terdapat tiga orang jemaah haji asal Sultra wafat saat menjalani ibadah haji 1445 H di tanah suci Arab Saudi.
Menurut Ketua Tim Pendaftaran dan Dokumen Haji Reguler Kanwil Kemenag Sultra, Angki mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan laporan terkait jemaah haji asal Sulawesi Tenggara yang meninggal akibat cuaca panas ekstrem di Arab Saudi.
Adapun yang meninggal dari jemaah asal Bumi Anoa ini, bukan karena cuaca panas yang ekstrem melainkan masalah kecapekan ketika ibadah haji.
Ketiga orang jemaah ini meninggal karena masalah jantung stop yang diakibatkan karena kelelahan sampai mengakibatkan komplikasi jantung, atau memang mengalami riwayat penyakit bawaan.
Baca Juga: Pemkot Kendari Target Penataan Kota Tuntas Tahun 2024
"Menurut saya tidak hanya semata-mata karena cuaca panas yang ekstrem, melainkan karna kelelahan melakukan ibadah haji. Baru kegiatan haji ini kan membutuhkan fisik yang baik," katanya.
"Dan kalau pun ada yang kenapa-kenapa, pastinya akan cepat ditindak. Tidak mungkin dibiarkan tergeletak begitu saja oleh tim medis di sana," sambungnya.
Sirkulasi udara dalam rute menunaikan haji ini dilengkapi fasilitas AC dan penyejuk udara, sehingga orang-orang tidak akan merasa kepanasan bahkan tidak mengeluarkan keringat.
"Saya pastikan masyarakat Sultra tidak ada dalam 550 orang yang meninggal karena cuaca panas ekstrem, kecuali tiga orang jemaah asal Sultra meninggal karna komplikasi jantung," lanjutnya.
Sementara itu, salah seorang keluarga yang menanti kepulangan jemaah haji kloter 31 asal Kendari, Anna merasa kaget mendengar banyaknya jemaah haji yang meninggal karena cuaca panas ekstrem di Arab Saudi.
Hal itu kata dia, membunya kaget dan langsung menelfon sang ayah yang saat ini menunaikan ibadah haji.
"Dan alhamdulillah bapak saya baik-baik saja di sana. Tanggapan ayah saya waktu lewat sambungan telfon. Berdasarkan info sesama jemaah mengatakan kalau rata-rata yang meninggal itu karena tidak berada dalam fasilitas AC entah karena ilegal atau karna berangkat mandiri," katanya.
Dewi, salah satu keluarga jemaah haji asal Kendari kloter 31 berharap sang ibu dan jemaah haji lainnya dalam kondisi aman. Apalagi, kata dia, ibunya berangkat memakai visa resmi sehingga tidak perlu takut meski saat ia mencoba menelepon nomor ibunya belum aktif.
Baca Juga: Ini Kendaraan dan Alat Khusus Polda Sulawesi Tenggara untuk Pengamanan Pemilu 2024
"Mungkin lagi sibuk menunaikan ibadah sampai tidak aktif, takut saya pikir terlalu jauh. Semoga baik-baik saja," ujarnya.
Diketahui, sedikitnya 550 jemaah haji dilaporkan meninggal dunia akibat cuaca panas ekstrem di Arab Saudi selama musim Haji 1445 Hijriah/2024 Masehi.
Cuaca panas ekstrem juga membuat ribuan orang mengalami heat stroke (sengatan panas). Pemerintah Arab Saudi melaporkan, mereka merawat lebih dari 2.000 jemaah yang menderita heat stroke.
Setiap tahun puluhan ribu jemaah haji berusaha menunaikan ibadah haji tanpa mendapatkan visa haji resmi demi menghemat uang. Hal ini merupakan upaya yang lebih berbahaya karena jemaah yang tidak terdaftar ini tidak mendapatkan akses fasilitas AC yang disediakan oleh otoritas Arab Saudi di sepanjang rute haji. (A)
Penulis: Bambang Sutrisno
Editor: Fitrah Nugraha
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS