Tips Cegah Paham Radikal dan Terorisme dari Polda Sulawesi Tenggara
Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Selasa, 19 Maret 2024
0 dilihat
Polda Sulawesi Tenggara melalui Kabid Humas, Kombes Pol Iis Kristian, mengimbau masyarakat untuk mewaspadai bahaya radikalisme, aksi terorisme, dan intoleransi, karena dapat mengancam keamanan negara dan berdampak buruk bagi masyarakat, khususnya generasi muda. Foto: Kolase
" Polda Sulawesi Tenggara melalui Kabidhumas, Kombes Pol. Iis Kristian, mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai bahaya radikalisme, aksi terorisme, dan intoleransi "
KENDARI, TELISIK.ID - Polda Sulawesi Tenggara melalui Kabidhumas Polda, Kombes Pol. Iis Kristian, mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai bahaya radikalisme, aksi terorisme, dan intoleransi.
Paham-paham tersebut dapat mengancam keamanan negara dan berdampak buruk bagi masyarakat, khususnya generasi muda.
"Radikalisme dan intoleransi mudah menyebar di kalangan remaja karena mereka belum berpikir secara matang dan mudah terpengaruh," kata Iis dalam keterangan tertulisnya, Selasa (19/3/2024).
Iis menjelaskan, radikalisme dan intoleransi dapat memicu berbagai tindakan yang membahayakan, seperti aksi terorisme dan perpecahan bangsa. Oleh karena itu, pencegahan harus dilakukan secara menyeluruh dan dimulai dari diri sendiri, keluarga, kerabat, dan lingkungan sekitar.
"Pencegahan radikalisme dan intoleransi harus menjadi tanggung jawab bersama," tegas Iis.
Berikut beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mencegah radikalisme, terorisme, dan intoleransi:
Baca Juga: Selama Ramadan, Polda Sulawesi Tenggara Berbagi Takjil untuk Warga
1. Memperkenalkan dan memahamkan ilmu pengetahuan yang baik dan benar kepada generasi muda.
Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan agama yang moderat, menanamkan nilai-nilai Pancasila, dan meningkatkan wawasan kebangsaan.
2. Meminimalisir kesenjangan sosial di masyarakat.
Pemerintah dan seluruh elemen masyarakat perlu bekerja sama untuk mengatasi kesenjangan sosial, seperti kesenjangan ekonomi dan pendidikan.
3. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Masyarakat perlu meningkatkan rasa cinta tanah air dan nasionalisme, serta saling menghormati perbedaan.
4. Mendukung aksi perdamaian dan toleransi.
Masyarakat dapat berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang mempromosikan perdamaian dan toleransi.
5. Berperan aktif dalam melaporkan kegiatan atau individu yang dicurigai terkait radikalisme dan terorisme.
Masyarakat dapat melaporkan kepada pihak berwajib jika menemukan kegiatan atau individu yang mencurigakan.
6. Meningkatkan pemahaman tentang hidup kebersamaan dan saling menghormati perbedaan.
Masyarakat perlu memahami bahwa Indonesia adalah negara yang majemuk dengan berbagai suku, agama, dan budaya.
7. Ikut aktif dalam mensosialisasikan bahaya radikalisme, terorisme, dan intoleransi kepada masyarakat luas.
Masyarakat dapat menyebarkan informasi tentang bahaya radikalisme dan intoleransi melalui media sosial dan berbagai platform lainnya.
Baca Juga: Polda Sulawesi Tenggara Pastikan Efektivitas dan Akuntabilitas Pengelolaan Sumber Daya
8. Menyaring informasi yang didapatkan dari media sosial dan internet, dan tidak mudah menyebarkan informasi yang belum tentu kebenarannya.
Masyarakat perlu berhati-hati dalam menyebarkan informasi, terutama informasi yang belum tentu kebenarannya.
Iis berharap dengan kerja sama seluruh elemen masyarakat, radikalisme dan terorisme dapat diatasi.
"Mari kita bersama-sama menjaga keamanan dan kedamaian negara demi masa depan generasi muda yang lebih baik," tandasnya. (C-Adv)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS