TKA China Gelombang Ketiga Tiba Hari Ini, KBM IAIN dan Himpunan Pemuda Ranomeeto Ancam Boikot Imigrasi

Hamka Dwi Sultra, telisik indonesia
Jumat, 10 Juli 2020
0 dilihat
TKA China Gelombang Ketiga Tiba Hari Ini, KBM IAIN dan Himpunan Pemuda Ranomeeto Ancam Boikot Imigrasi
KBM IAIN Kendari dan Himpunan Pemuda Ranomeeto akan menggelar aksi penolakan kedatangan TKA gelombang ketiga yang akan tiba di Sultra. Foto: Hamka/Telisik

" Aksi jilid empat penolakan TKA yang akan kami lakukan karena pihak Imigrasi belum menepati janjinya terkait transparansi data TKA yang dimaksud, secara tidak langsung TKA yang dimasukkan di Sultra kami duga memang cacat prosedural, kalau diloloskan lagi maka kami akan boikot Imigrasi. "

KONAWE SELATAN, TELISIK.ID - Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China gelombang ketiga yang akan bekerja di Sulawesi Tenggara (Sultra) dikabarkan akan tiba pada hari ini, Jumat (10/7/2020).

Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) IAIN Kendari dan Himpunan Pemuda Ranomeeto akan menggelar aksi blokade jalur yang akan dilintasi TKA tersebut di perempatan Ambaipua dan jalan Desa Konda, Konawe Selatan (Konsel).

Selain itu, KBM IAIN Kendari dan Himpunan Pemuda Ranomeeto ancam akan memboikot Imigrasi jika aksi yang dilakukan tidak diindahkan dan TKA kembali diloloskan masuk Sultra.

"Aksi jilid empat penolakan TKA yang akan kami lakukan karena pihak Imigrasi belum menepati janjinya terkait transparansi data TKA yang dimaksud, secara tidak langsung TKA yang dimasukkan di Sultra kami duga memang cacat prosedural, kalau diloloskan lagi maka kami akan boikot Imigrasi," kata Ketua KBM IAIN Kendari, Irhas Saputra kepada Telisik.id, Jumat (10/7/2020).

Baca juga: Surat Keringanan SPP Digugat Mahasiswa, Ini Tanggapan Rektor UMK

Irhas Saputra menuturkan bahwa dihadirkannya TKA di Sultra adalah ancaman bagi Sultra yang terus-terusan dijadikan tumbal diplomasi. Menurutnya, Pihak PT. Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) dan Obsidian Stainless Steel (OSS) bisa memperdayakan Tenaga Kerja Lokal (TKL).

"Seharusnya pihak PT. VDNI dan PT. OSS melakukan kerjasama dengan Pemerintah melalui Balai Latihan Kerja (BLK) untuk memberi ruang pelatihan skill kepada TKL agar terbina menjadi Tenaga Kerja Ahli agar TKA tidak lagi dibutuhkan untuk masuk bekerja di Sultra," tuturnya.

Sementara itu, Pendiri Himpunan Mahasiswa Ranomeeto, Sarlan Lario, menjelaskan bahwa pihaknya merasa terpanggil untuk turut menolak kedatangan TKA di Sultra dan akan bergabung dalam aksi blokade jalur yang akan dilalui TKA, karena pihak pemerintah terkait tidak mengindahkan tuntutan penolakan kedatangan TKA yang dilakukan massa aksi beberapa pekan yang lalu.

"Kami merasa terpanggil untuk ikut dalam aksi penolakan kedatangan TKA, 500 massa akan kami kerahkan. Karena kami masyarakat merasa memiliki tanggung jawab mengawal kebijakan pemerintah terkhusus pemerintah pusat yang sampai saat ini tidak melirik persoalan yang ada di daerah. Analoginya, hari ini pemerintah pusat makan ikan tuna sementara kami di daerah masih makan ikan teri," jelasnya.

Reporter: Hamka Dwi Sultra

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga