Tolak TKA China, Anggota DPR RI Minta Tenaga Lokal Diprioritaskan

Marwan Azis, telisik indonesia
Jumat, 19 Juni 2020
0 dilihat
Tolak TKA China, Anggota DPR RI Minta Tenaga Lokal Diprioritaskan
Anggota Komisi IX DPR RI, Saleh Partaonan. Foto: Ist.

" Kalaupun ada yang harus masuk, harus pekerja yang betul-betul super luar biasa. Artinya, tanpa pekerja tersebut semua investasi yang ada tidak bisa dijalankan. "

JAKARTA, TELISIK.ID - Suara-suara penolakan rencana masuknya Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China tak hanya bergema di Sultra, tapi juga disuarakan oleh  Anggota Komisi IX DPR RI, Saleh Partaonan Daulay yang membidangi masalah ketenaga kerjaan.

Penolakan itu karena alasan penyebaran virus corona masih tinggi. “Saya tetap menolak masuknya TKA asal China ke Indonesia di masa pandemi ini. Pasalnya, penyebaran COVID-19 masih saja meningkat. Tidak hanya melalui local transmission, tetapi juga imported case,” ujar Saleh Partaonan Daulay ketika merespon pertanyaan Telisik.id di Jakarta, Jumat pagi (19/6/2020).

Menurut Saleh, local transmission saja sudah sangat mengkhawatirkan. Apalagi kalau nanti TKA itu membawa virus tersebut dari negaranya (imported case). Konsekuensinya besar. Apalagi, jumlah TKA yang masuk itu banyak.

Selain itu, lanjut mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah ini, persoalan ketenagakerjaan di Indonesia juga masih perlu perhatian khusus. Seiring dengan merebaknya COVID-19, ada banyak perusahaan yang terpaksa mem-PHK karyawannya. Jumlahnya sudah mencapai jutaan orang. Selayaknya, pemerintah memprioritaskan penyediaan lapangan pekerjaan bagi WNI yang di-PHK tersebut.

Baca juga: Antisipasi Kelangkaan Pangan, Pemerintah Diminta Kembangkan Komoditas Pangan Lokal

“Saya tidak tahu apakah yang 500 orang TKA China itu memiliki keahlian khusus yang tidak dimiliki WNI. Kalau hanya pekerjaan biasa saja, mestinya dipercayakan kepada WNI. Dengan begitu, dampak dari masuknya investasi asing bisa dirasakan masyarakat,”ujar Wakil Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN).

“Kan tidak elok jika investor dapat banyak. Mereka sudah mendapatkan izin eksplorasi SDA, lalu membawa tenaga kerja sendiri, hasil produksinya nanti dibawa ke negaranya. Lalu, apa lagi yang tersisa untuk kita?” tuturnya.

Dia menambahkan, pemerintah sebaiknya tidak mengizinkan dulu masuknya TKA ke Indonesia. Pemerintah harus memprioritaskan pekerja dalam negeri.

“Kalaupun ada yang harus masuk, harus pekerja yang betul-betul super luar biasa. Artinya, tanpa pekerja tersebut semua investasi yang ada tidak bisa dijalankan,” tandasnya.

Reporter: Marwan Azis

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga