Selain Perketat Aktivitas Masyarakat, Pemda Harus Siapkan RS Baru di Daerah
Rahmat Tunny, telisik indonesia
Rabu, 17 Juni 2020
0 dilihat
Alat kesehatan COVID-19. Foto: Internet
" Kebijakan tetap di rumah, maupun melakukan jaga jarak satu sama lain harus diperhatikan lagi oleh Pemda dan Tim Gugus Tugas di daerah. "
JAKARTA, TELISIK.ID - Daerah kini menjadi sumber penyebaran COVID-19 di Indonesia, pasca Pemerintah Pusat memutuskan new normal atau hidup baru setelah tiga bulan lebih menghadapi pandemi tersebut. Kini, pasien positif COVID-19 sudah menyentuh 40 ribu lebih dan korban meninggal mencapai 2 ribu lebih.
Guna memutus rantai penyebaran COVID-19 di daerah, Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan Tim Gugus Tugas harus menyiapkan langkah-langkah antisipatif dalam menghadapi potensi terjadinya puncak pandemi COVID-19 di sejumlah daerah tersebut.
"Kebijakan tetap di rumah, maupun melakukan jaga jarak satu sama lain harus diperhatikan lagi oleh Pemda dan Tim Gugus Tugas di daerah," kata Ketua MPR RI lewat keterangan persnya yang diterima Telisik.id di Jakarta pada, Rabu (17/6/2020).
Politisi Partai Golkar ini menuturkan, Pemda dan Tim Gugus Tugas harus melakukan pengadaan alat kesehatan pendukung dalam penanganan COVID-19, serta menyiapkan sumber daya manusia di setiap rumah sakit di daerah.
Baca juga: Pemkot Yogyakarta Rapid Test 618 Orang di 35 Kelurahan
"Saya mendorong Pemda dan Gugus Tugas terus melakukan tes reaksi berantai polimerase (PCR) secara optimal dan efisien, serta mendukung kemampuan atau pengadaan untuk pemeriksaan PCR tersebut, baik dari tenaga medis hingga ke alat kesehatan yang digunakan," ucapnya.
Mantan Ketua DPR-RI itu juga meminta Pemda dan Tim Gugus Tugas terus melakukan evaluasi, dan meningkatkan kedisiplinan masyarakat di sejumlah daerah untuk mengikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan.
"Dikarenakan kedisiplinan masyarakat merupakan salah satu kunci, dari keberhasilan penanganan COVID-19," jelasnya.
Selain itu, Pemerintah juga harus mempersiapkan penambahan rumah sakit khusus untuk menangani pasien COVID-19 di daerah.
"Dikarenakan sulitnya prediksi yang akurat terhadap kapan puncak pandemi terjadi, sehingga antisipasi harus dilakukan secepat mungkin," tutup Ketua MPR.
Reporter: Rahmat Tunny
Editor: Sumarlin