Tradisi Kadiuano Liwu, Warisan Budaya Baubau demi Keselamatan dan Kemakmuran Kampung
Elfinasari, telisik indonesia
Senin, 30 Juni 2025
0 dilihat
Kande-kandea setelah pelaksanaan tradisi Kadiuano Liwu, Senin (30/6/2025). Foto: Ist.
" Pemerintah dan masyarakat Kelurahan Lowu-Lowu, Kecamatan Lea-Lea, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, melaksanakan ritual adat Kadiuano Liwu sebagai bentuk pelestarian warisan budaya leluhur "

BAUBAU, TELISIK.ID - Pemerintah dan masyarakat Kelurahan Lowu-Lowu, Kecamatan Lea-Lea, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, melaksanakan ritual adat Kadiuano Liwu sebagai bentuk pelestarian warisan budaya leluhur.
Antusiasme masyarakat, khususnya warga Lowu-Lowu, terlihat jelas dalam kegiatan yang berlangsung setiap 1 Muharram ini. Tradisi tersebut terakhir kali dilaksanakan tiga tahun lalu, dan kini kembali dilaksanakan dengan meriah.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Baubau, Abdul Rahman, mengapresiasi masyarakat yang tetap menjaga dan melestarikan tradisi ini.
Baca Juga: Padang Pajjongang Bombana dengan Keindahan Senja Kembali Diramaikan Wisatawan
Menurutnya, pelaksanaan Kadiuano Liwu tidak hanya memperkuat nilai budaya dan kearifan lokal, tetapi juga memberikan dampak ekonomi bagi warga.
“Terlihat dari banyaknya talang yang disediakan oleh masyarakat, yang nilainya tidak kecil. Ini menunjukkan bahwa kegiatan budaya seperti ini juga mampu menggerakkan roda perekonomian lokal,” ujarnya, Senin (30/6/2025).
Abdul Rahman menyebut hampir seluruh wilayah di tanah Buton, khususnya Kota Baubau, memiliki kekayaan budaya yang masih dijaga hingga kini. Salah satunya adalah ritual kasambu-sambu di Kelurahan Kolese, tuturangiana andala, dan termasuk Kadiuano Liwu di Lowu-Lowu.
"Ritual ini merupakan bentuk doa dan permohonan kepada Allah SWT agar masyarakat dijauhkan dari musibah, mendapat kelimpahan rezeki, panjang umur, serta agar lingkungan dan negeri kita senantiasa dilindungi,” jelasnya.
Salah satu warga Lowu-Lowu, Nafiati, menjelaskan bahwa ritual Kadiuano Liwu dikenal juga dengan sebutan mandi-mandi kampung. Prosesi ini diawali dengan pengambilan air laut yang kemudian dibacakan doa-doa khusus sebelum dipercikkan kepada masyarakat.
Baca Juga: Nirwana Buton Villa, Wisata Tepi Pantai yang Tawarkan View Laut Biru di Kota Baubau
“Tujuannya agar masyarakat senantiasa sehat, kampung terhindar dari marabahaya, rezeki lancar, tidak kelaparan, dan panjang umur,” tutur Nafiati.
Warga lain, Naisa, menambahkan bahwa dalam kegiatan ini juga terdapat tradisi “kande-kandea” atau jamuan makan bersama yang menarik perhatian warga dari berbagai daerah. Ratusan orang datang dari kota sekitar untuk menyaksikan dan berpartisipasi dalam ritual ini.
“Jadi tradisinya ada mata air yang sejak dahulu menjadi tempat mandi, bukan hanya warga Lowu-Lowu saja yang ikut, tapi juga dari Kolese dan Kalia-Lia,” ungkapnya. (A)
Penulis: Elfinasari
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS