Tren Smartphone Kini Berubah, Ini 6 Teknologi Ponsel Masa Depan Banyak Orang Tak Tahu
Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Selasa, 08 April 2025
0 dilihat
Tren smartphone berubah drastis, hadirkan teknologi baru yang belum banyak diketahui. Foto: Reporter Pixabay.
" Perubahan tren smartphone tak pernah berhenti sejak teknologi mulai berkembang cepat beberapa tahun terakhir "


JAKARTA, TELISIK.ID - Perubahan tren smartphone tak pernah berhenti sejak teknologi mulai berkembang cepat beberapa tahun terakhir.
Bentuk yang serupa kini tak lagi jadi batasan dalam inovasi teknologi ponsel pintar masa kini. Sejumlah produsen smartphone terus berupaya menghadirkan pembaruan desain dan fitur demi kenyamanan pengguna.
Teknologi Artificial Intelligence (AI) juga semakin banyak digunakan untuk meningkatkan performa perangkat smartphone.
Selain AI, beberapa pabrikan juga mulai mengeksplorasi desain lipat, layar gulung, dan komponen modular. Disebutkan bahwa sebagian besar teknologi itu masih belum diketahui banyak orang saat ini.
Ada beberapa bentuk inovasi yang diprediksi akan menjadi tren besar dalam dunia smartphone ke depan.
Berikut enam teknologi ponsel masa depan yang disebut Android Police dan tengah jadi sorotan produsen:
1. Ponsel Lipat Tiga dan Layar Gulung
Melansir CNBC Indonesia, Selasa (8/4/2025), desain ponsel lipat kini telah berkembang dari model buku hingga menyerupai bentuk kerang. Namun menurut laporan Android Police, tren ini masih akan terus berlanjut dalam bentuk berbeda.
Huawei telah meluncurkan Mate XT dengan model ponsel lipat tiga sebagai inovasi terbarunya. Selain itu, teknologi layar gulung diprediksi segera hadir dan digunakan oleh produsen lain.
Layar gulung memungkinkan pengguna memperluas atau memperpendek layar ponsel sesuai kebutuhannya. Namun dua desain ini masih menghadap. tantangan besar dalam hal harga serta daya tahannya.
Baca Juga: 3 HP dengan Kamera Terbaik, iPhone 16 Pro Minggir Dulu
2. Ponsel Tipis
Ponsel berukuran tipis diperkirakan akan menjadi desain yang banyak ditemukan di masa depan. Apple dikabarkan tengah menyiapkan iPhone 17 Air yang disebut lebih ramping tanpa port pengisian daya.
Informasi itu pertama kali dilaporkan oleh jurnalis Bloomberg, Mark Gurman, awal tahun ini. Sementara itu, Tecno memamerkan ponsel ultra-tipis dalam ajang Mobile World Congress (MWC) 2025.
Ponsel Tecno tersebut memiliki ketebalan hanya 5,75 mm namun tetap menyematkan baterai 5.200 mAh. Perusahaan mengklaim bahwa ponsel ini tetap efisien meskipun mengorbankan beberapa komponen tambahan.
3. Tombol Fisik Tambahan
Tombol fisik tambahan sebenarnya telah diperkenalkan lebih dulu oleh Sony Xperia dan iPhone 15. Namun tren ini diperkirakan akan semakin meluas pada ponsel-ponsel produksi mendatang dari berbagai merek.
Hal itu karena Apple yang biasanya jadi pionir teknologi sudah menerapkannya pada produk mereka. Android Police memperkirakan bahwa pabrikan Android akan segera mengikuti langkah Apple tersebut.
Tombol tambahan ini diyakini akan memberi akses cepat ke fungsi tertentu seperti kamera atau AI. Dengan begitu, produsen bisa meningkatkan sisi fungsionalitas tanpa mengubah banyak tampilan antarmuka.
4. Tempat Kamera yang Lebih Tipis
Kamera ponsel biasanya memerlukan ruang besar untuk menyimpan sensor utama dan lensa tambahan. Namun tren ini tampaknya akan segera berganti seiring teknologi yang memungkinkan modul lebih ramping.
Samsung memperkenalkan inovasi tersebut melalui ponsel edisi X Fold dengan kamera 200 MP. Kamera itu memiliki ketebalan hanya 10 mm dan tetap menghasilkan gambar berkualitas tinggi.
Perusahaan juga mengembangkan teknologi "all lens on prism" untuk memperkecil modul kamera zoom. Teknologi ini memungkinkan modul periskop dibuat lebih tipis tanpa mengurangi kemampuan zoom optik.
5. Bisa Diperbaiki Sendiri
Tren perbaikan mandiri ponsel diprediksi akan semakin luas seiring kebijakan baru Uni Eropa. Kebijakan tersebut mengharuskan produsen menyediakan ponsel dengan baterai yang bisa diganti sendiri.
Langkah ini dilakukan untuk mendukung keberlanjutan dan mengurangi limbah elektronik di masa mendatang. Sebagian besar ponsel masa kini masih sulit diperbaiki sendiri karena desain yang terlalu tertutup.
Baca Juga: Oppo A5 Pro 4G dan A5 Pro 5G: Spesifikasi dan Harga di Indonesia, HP Tahan Air
Namun beberapa produsen sudah mulai mengubah pendekatan mereka dengan desain yang lebih modular. Dengan demikian, pengguna bisa mengganti beberapa komponen rusak tanpa harus ke pusat servis.
6. Proyek Modular
Beberapa tahun lalu, Proyek Ara sempat dikembangkan untuk membuat ponsel dengan komponen modular. Meski pada akhirnya proyek itu dihentikan, konsep ponsel modular masih terus dikembangkan.
Android Police menyebut bahwa adopsi teknologi Qi2 bisa memunculkan kembali ide ponsel modular. Qi2 merupakan sistem pengisian daya wireless dengan kemampuan efisiensi dan sinkronisasi lebih tinggi.
Teknologi ini bisa mendukung koneksi antar perangkat dan memungkinkan perangkat terhubung lebih mudah. Jika teknologi ini diadopsi luas, bukan tidak mungkin Proyek Modular akan bangkit kembali. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS