Turun ke Jember, Gubernur Khofifah Prihatin Laka Laut Ritual Pantai Payangan
Try Wahyudi Ary Setyawan, telisik indonesia
Selasa, 15 Februari 2022
0 dilihat
Gubernur Khofifah di Pantai Payangan Jember. Foto: Humas
" Kejadian di Pantai Payangan mengingatkan kembali fenomena patologi sosial yang banyak terjadi di masyarakat "
SURABAYA, TELISIK.ID - Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengirimkan santunan untuk keluarga korban kecelakaan laut ritual di Pantai Payangan, Jember.
Santunan diberikan sebagai bentuk duka akibat peristiwa tersebut.
“Semoga korban husnul khotimah,” ungkapnya di Jember, Senin (14/2/2022) sore.
Mantan Mensos ini mengatakan, kejadian di Pantai Payangan mengingatkan kembali tekait adanya fenomena patologi sosial yang banyak terjadi di masyarakat.
Patologi sosial yakni penyakit sosial atau gejala sosial yang terjadi di tengah-tengah masyarakat baik yang ingin cepat kaya, ingin digdaya, dan lain- lain yang ingin cepat tercapai tujuannya.
Patologi sosial yang terjadi di masyarakat ini, kata dia, salah satunya keinginan ingin cepat kaya secara instan, ingin tercapai segala cita-citanya melalui langkah shortcut. Untuk itu, Khofifah ingin mengajak perguruan tinggi untuk hadir menjadi bagian dalam mencari solusi dari fenomena ini.
“Fenomena patologi sosial ini terjadi di seluruh dunia. Di mana seringkali ketika masyarakat merasa tidak terpenuhi proses pencarian solusinya lalu mereka berharap bahwa akan ada shortcut atau cara instan untuk memenuhinya. Jadi jangan dianggap sepele masalah penyakit sosial ini. Tapi harus dicari solusi bersama sesuai dengan budaya lokal, kearifan lokal dan potensi yang ada di masing-masing daerah,” ujar Khofifah.
Baca Juga: Lahan Milik Pemkot Baubau Hangus Terbakar
Ia berharap, solusi komprehensif dari kejadian di Pantai Payangan ini nantinya bisa menjadi referensi untuk dilakukan di daerah lain. Kemudian, masalah penyelamatan dan perlindungan masyarakat juga harus menjadi bagian pokok yang harus diutamakan.
“Bahwa Pak Bupati Jember tadi menyampaikan akan segera mengeluarkan surat edaran terkait tempat-tempat berbahaya seperti di pinggir Pantai Payangan. Ini menjadi bagian penting bahwa di titik-titik bahaya yang sudah termitigasi oleh BMKG sudah harus bisa dilakukan langkah-langkah mitigatif, preventif, preemtif, agar tidak terjadi hal-hal yang membahayakan masyarakat. Sebaliknya saya mohon masyarakat juga mematuhi,” ungkapnya.
Baca Juga: Bapenda Target Pajak Rumah Makan di Kolut Rp 500 Juta
Sekedar diketahui, sebanyak 23 orang dari padepokan tiba di kawasan pantai pada Sabtu (12/2/2022) pukul 23.30 WIB dan kemudian melakukan ritual bersama di pinggir pantai. Sebanyak 11 korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan 12 korban ditemukan selamat setelah terseret arus laut. Sementara satu orang sopir menunggu di mobil. (C)
Reporter: Try WAhyudi Ari Setyawan
Editor: Haerani Hambali