Ungkap Anggaran Penataan Pedestrian Eks MTQ Capai Puluhan Miliar, DPRD Kota Kendari Bentuk Pansus

Erni Yanti, telisik indonesia
Rabu, 26 Juni 2024
0 dilihat
Ungkap Anggaran Penataan Pedestrian Eks MTQ Capai Puluhan Miliar, DPRD Kota Kendari Bentuk Pansus
Anggota DPRD Kota Kendari, La Ode Ashar. Foto: Ist.

" DPRD Kota Kendari membentuk panitia khusus (pansus), guna mengecek sejumlah kegiatan yang diduga tidak ada dalam pembahasan APBD yang nilainya mencapai Rp 47,6 miliar "

KENDARI, TELISIK.ID - DPRD Kota Kendari membentuk panitia khusus (pansus), guna mengecek sejumlah kegiatan yang diduga tidak ada dalam pembahasan APBD yang nilainya mencapai Rp 47,6 miliar.

Salah satu kegiatan itu adalah penataan pedestrian (jalur pejalan kaki) di kawasan Tugu Religi Sultra (Eks MTQ Kendari).

Ketua Pansus DPRD Kota Kendari, La Ode Ashar mengatakan, awalnya pihaknya menerima informasi adanya perubahan nomenklatur penggunaan APBD Kota Kendari Tahun Anggaran 2024.

Mendengar informasi itu, pihaknya langsung mengklarifikasi pada Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan pihak-pihak yang berkompeten, terkait penggunaan anggaran pedestrian MTQ.

"Klarifikasi pertama kita bertanya, apa benar itu adanya. Pertama, kita bertanya kepada kepala bidang yang menangani lelang, ternyata betul, sudah ada tender perencanaan Rp 300 juta, tendernya itu sudah ada dan dibenarkan," beber La Ode Ashar, Rabu (26/6/2024).

Selanjutnya, DPRD juga menanyakan pada Kepala BPKAD Kota Kendari terkait pengalokasian anggaran penataan Eks MTQ yang dikabarkan senilai Rp 30 miliar.

Baca Juga: Rajab Djinik Bahas Pemanfaatan Ruang di Eks MTQ Kendari

"Dia mengatakan iya ada, tapi bukan Rp 30 miliar, tetapi Rp 26,7 miliar. Atas kejadian itu kami seperti tidak ada nilai, padahal produk APBD ini ada keterlibatan DPRD, digodok di DPRD dan dilaksanakan oleh eksekutif dalam hal ini Pemkot Kendari," ungkapnya.

Akibat adanya sejumlah program yang tidak melalui pembahasan legislatif, maka dibentuklah pansus guna mengetahui kegiatan-kegiatan apa saja yang sudah berubah nomenklatur atau tidak sesuai dengan pembahasan APBD 2024 yang sudah ditetapkan.

"Karena kita tidak dilibatkan, kita bentuk pansus, ada 3 tim dan 18 anggota dan kita langsung bekerja," katanya.

Politisi Golkar itu juga menuturkan, DPRD tak ada niat menghalangi Pemkot Kendari, namun koordinasi antara lembaga legislatif dan eksekutif perlu dilakukan sesuai fungsi keuangan yang melekat di DPRD.

Indikasi perubahan nomenklatur yang mencapai Rp 47,6 miliar kata Ashar, bukan saja program fisik, namun ada pula anggaran perjalanan dinas yang dinilai tidak masuk akal.

"Ada juga perjalanan dinas yang nilainya gila-gilaan. Kami DPRD tidak menghalangi kepala daerah atau Pj membuat program strategis, kalau punya keinginan tolong disampaikan ke kita, karena kita juga ini mempunyai fungsi budgeting dan juga pengawasan," jelasnya.

Sebelumnya Pemkot Kendari, dalam hal ini Pj Wali Kota Kendari Muhammad Yusup telah merencanakan MTQ Kendari sebagai wilayah pedestrian.

Rencana pedestrian itu sudah diungkapkan sejak awal memangku jabatan Pj Wali Kota Kendari.

"Penataan pedestrian itu saya yang minta dilakukan. Waktu itu begitu saya masuk langsung minta didata dan ternyata ada anggarannya. Makanya kita manfaatkan ruang terbuka hijau MTQ sesuai dengan peruntukannya yaitu untuk pejalan kaki," ujar Yusup.

Baca Juga: Pedagang Harap Ada Relokasi Layak Usai Lapak di Area Eks MTQ Ditertibkan

Langkah tersebut kini sedang dalam proses desain master plan dan dalam waktu dekat akan dilaksanakan proses lelang proyek.

"Sekarang sudah kita rancang desainnya dan nanti kita akan lelang, setelah itu satu bulan lagi atau sekitar bulan Juni 2024 kita akan mulai pekerjaan pembangunan fisik," ungkap Yusup.

Selain penataan pedestrian, pemerintah kota juga berencana akan memberikan penerangan di wilayah tersebut karena menjadi salah satu titik yang sering terjadi tindak kejahatan.

Akan ada 200 titik lampu yang akan dipasang se-Kota Kendari untuk menerangi kota, termasuk kawasan sekitar Tugu Eks MTQ.

"Lampunya di MTQ seperti lampu yang ada di Malioboro Jogja, nanti dilihat kalau sudah jadi pasti banyak masyarakat yang selfie-selfie di situ," tuturnya. (B)

Penulis: Erni Yanti

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga