Usai Divaksin, Guru di Muna Barat Merasa Sakit Telinganya Semakin Parah

Laode Pialo, telisik indonesia
Jumat, 28 Mei 2021
0 dilihat
Usai Divaksin, Guru di Muna Barat Merasa Sakit Telinganya Semakin Parah
Proses vaksinasi COVID-19. Foto: Repro SINDOnews

" Kata Dokter itu tidak apa-apa. Katanya yang penting jangan konsumsi obat lain. "

MUNA BARAT, TELISIK.ID - Salah seorang guru di SD Negeri 4 Barangka, Kecamatan Barangka, Kabupaten Muna Barat, Wa Ode Hisa, merasa keberatan saat usai divaksin.

Pasalnya, Wa Ode Hisa mengaku harusnya ia tidak layak divaksin karena sementara dalam kondisi sakit pada bagian telinga. Namun, seorang Dokter di Puskesmas Barangka meloloskan untuk divaksin.

Vaksinasi itu dilakukan pada 19 Mei lalu, ia bersama teman-teman guru yang lain datang ke Puskesmas untuk melakukan vaksin tahap awal.

Namun, ia merasa dalam kondisi sakit telinga dan sengaja membawa obatnya untuk memastikan bahwa dirinya saat itu masih sementara mengkonsumsi obat.

Saat melakukan pemeriksaan untuk di vaksin, dirinya mengaku kepada Dokter sedang sakit telinga dan sementara mengkonsumsi obat. Ia juga sempat memperlihatkan obat yang di konsumsi. Namun, dokter menyampaikan bahwa ia lolos untuk vaksin.

"Kata Dokter itu tidak apa-apa. Katanya yang penting jangan konsumsi obat lain," kata Wa Ode Hisa saat ditemui Telisik.id di kediamannya, Kamis (27/5/2021)

Baca juga: Warga Keluhkan Jalan Penghubung Buton ke Buton Utara Rusak Parah

Setelah divaksin, sore harinya, penyakit Wa Ode Hisa langsung parah. Bahkan selang satu hari setelah divaksin, penyakitnya semakin bertambah parah bahkan dia tidak bisa tidur saat malam harinya.

Selanjutnya, Wa Ode Hisa menelepon nomor kontak yang diberikan oleh pihak rumah sakit untuk meminta solusi.

Wa Ode Hisa merasa penyakitnya semakin parah dan memutuskan untuk berobat di rumah sakit Raha.

"Saya langsung turun konsultasi di RSUD Raha. Saya diberikan obat tetes telinga di sana. Alhamdulillah sekarang ada perubahan," katanya.

Saat ini, kondisi Wa Ode Hisa belum sepenuhnya pulih, namun dirinya berusaha tetap masuk sekolah.

"Masih sakit, beda dengan dulu, kalau saya minum obat tidak lama sembuh. Sekarang setelah divaksin ini belum lama sembuhnya," terangnya.

Baca juga: Percepat Pemulihan Ekonomi, Ini Harapan Presiden Jokowi ke Pemda

Sementara itu, Kepala Puskesmas Barangka, Wa Ruhaya mengaku bahwa Wa Ode Hisa pernah melakukan vaksinasi pada 19 Mei lalu.

Namun terkait persoalan itu, pihak Puskesmas Barangka tidak bisa menjelaskan. Ia menyarankan agar konfirmasi langsung kepada Dokter bersangkutan.

Hanya saja, saat itu Dokter tersebut sudah pulang karena pelayanan di Puskesmas itu sampai jam 12 siang.

"Kalau soal itu nanti langsung sama dokternya. Kita tidak bisa memberi komentar," terangnya.

Selain itu, Wa Ruhaya juga menyampaikan bahwa pada dasarnya pihaknya tidak memaksa masyarakat untuk divaksin, meskipun itu sudah diloloskan oleh Dokter.

"Kalau sudah diloloskan oleh Dokter dan dia takut, kita tetap konfirmasi juga dengan yang bersangkutan apakah mau divaksin atau tidak, kalau tidak mau kita tidak dilayani," tuturnya.

Namun hingga berita ini dibuat, tim Telisik.id belum berhasil mendapat tanggapan dari Dokter bersangkutan. (B)

Reporter: Laode Pialo

Editor: Fitrah Nugraha

TAG:
Baca Juga