Viral PHK Massal TikTok Shop Usai Merger, Begini Penjelasan Manajemen

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Rabu, 04 Juni 2025
0 dilihat
Viral PHK Massal TikTok Shop Usai Merger, Begini Penjelasan Manajemen
Viral PHK massal di TikTok Shop, manajemen akhirnya buka suara resmi. Foto: Repro Suara.com

" Kabar pemutusan hubungan kerja secara massal di unit TikTok Shop Indonesia mendadak ramai diperbincangkan publik "

JAKARTA, TELISIK.ID - Kabar pemutusan hubungan kerja secara massal di unit TikTok Shop Indonesia mendadak ramai diperbincangkan publik. Isu ini muncul usai e-commerce milik ByteDance itu resmi bergabung dengan Tokopedia sejak awal 2024.

Banyak yang bertanya-tanya, apa yang sebenarnya terjadi di balik gelombang PHK yang terjadi secara tiba-tiba tersebut?

Manajemen TikTok akhirnya buka suara merespons kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) ratusan karyawan di TikTok Shop Indonesia. Gelombang PHK ini disebut sebagai bagian dari penyesuaian organisasi usai merger antara TikTok Shop dan Tokopedia yang dilakukan pada awal 2024 lalu.

Menurut Juru Bicara TikTok, sejak akuisisi saham Tokopedia, fokus perusahaan kini tertuju pada pengembangan bisnis berbasis kekuatan gabungan antara TikTok Shop dan Tokopedia. Tujuannya adalah untuk meningkatkan layanan terhadap basis pengguna yang semakin luas dan beragam di Indonesia.

“Sejak akuisisi Tokopedia, fokus kami adalah memanfaatkan kekuatan TikTok Shop dan Tokopedia guna melayani basis pengguna kami yang beragam dengan lebih baik,” ujar Juru Bicara TikTok, seperti dikutip dari Kompas, Rabu (4/6/2025).

TikTok menyebutkan bahwa perusahaan secara berkala melakukan evaluasi terhadap kebutuhan bisnis dan struktur internalnya. Evaluasi tersebut dapat berujung pada langkah penyesuaian organisasi, termasuk dalam hal efisiensi jumlah tenaga kerja.

Baca Juga: Mahasiswa Kendari Hasilkan Cuan Rp 300 Ribu Sehari dari Live TikTok

“Kami terus berinvestasi di Tokopedia dan Indonesia sebagai bagian dari strategi kami untuk mendorong pertumbuhan dan inovasi yang berkelanjutan,” jelas perwakilan perusahaan.

Mengutip laporan Bloomberg, TikTok Shop memangkas staf dari berbagai divisi penting dalam unit e-commerce-nya. Tim yang terkena dampak PHK antara lain berasal dari divisi logistik, operasional, pemasaran, dan pergudangan.

Sumber anonim yang mengetahui proses ini mengungkapkan bahwa langkah PHK berikutnya kemungkinan besar akan terjadi pada Juli 2025. Jika ini terealisasi, jumlah total karyawan gabungan TikTok Shop dan Tokopedia di Indonesia diperkirakan hanya akan menyisakan sekitar 2.500 orang.

Meskipun sudah merespons isu tersebut, pihak TikTok enggan membeberkan secara detail alasan utama dari keputusan PHK massal ini. Sejumlah pengamat menilai langkah ini sebagai konsekuensi alami dari proses integrasi bisnis setelah aksi korporasi besar.

Baca Juga: Sosok Siti Jamumall Ditalak Suami saat Live TikTok, Baru Seminggu Rujuk dan Hamil Lima Bulan

Sebelumnya, penggabungan TikTok Shop dan Tokopedia memang bertujuan untuk menyatukan kekuatan dua platform besar dalam menghadapi tantangan kompetisi e-commerce di Indonesia.

Namun, langkah konsolidasi ini juga memunculkan implikasi pada efisiensi tenaga kerja di tengah upaya integrasi sistem dan proses kerja.

Sementara itu, Kementerian Ketenagakerjaan menyatakan belum menerima laporan resmi dari TikTok Shop terkait proses PHK massal tersebut.

Hingga saat ini, belum ada keterangan tambahan apakah para karyawan yang terdampak sudah mendapatkan kompensasi sesuai ketentuan yang berlaku di Indonesia. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga