Wanita Obesitas Lebih Rentan Terkena Kanker Payudara, Benarkah?
Sasmiraza, telisik indonesia
Kamis, 28 Oktober 2021
0 dilihat
Obesitas dapat meningkatkan risiko kanker payudara pada wanita. Foto: Repro Views.id
" Tingginya kadar estrogen berhubungan terhadap peningkatan risiko kanker payudara, kanker endometrium, dan kanker ovarium. "
KENDARI, TELISIK.ID - Memiliki berat badan berlebihan ternyata memiliki dampak buruk bagi kesehatan, salah satunya dapat meningkatkan risiko kanker payudara pada wanita.
Mengutip dari tempo.co, alasannya jumlah lemak tubuh yang berlebih dapat memperbanyak kadar estrogen dalam tubuh wanita yang akhirnya bisa meningkatkan risiko kanker payudara.
Peningkatan lemak dalam tubuh berkorelasi dengan peningkatan peradangan dalam tubuh. Peningkatan peradangan meningkatkan risiko kerusakan DNA yang kemudian mengarahkan ke kondisi pertumbuhan sel yang tidak normal atau kanker.
Jaringan lemak yang menumpuk banyak di dalam tubuh juga menghasilkan hormon estrogen yang tinggi.
Tingginya kadar estrogen berhubungan terhadap peningkatan risiko kanker payudara, kanker endometrium, dan kanker ovarium.
Jadi, itulah alasan mengapa wanita obesitas cenderung berpeluang tinggi mengidap penyakit-penyakit serius. Selain meningkatkan risiko kanker, kondisi obesitas juga menyulitkan dokter untuk mendeteksi kanker.
Dikutip dari halodoc.com, alasan kanker payudara sulit dideteksi pada pengidap obesitas dibuktikan dengan sejumlah penelitian yang menunjukkan bahwa obesitas menghambat deteksi kanker payudara selama prosedur skrining.
Namun, bukan berarti obesitas bisa mengurangi keakuratan alat skrining atau program skrining itu sendiri. Keakuratan hasil mamografi berisiko mengalami kesalahan sebesar 20 persen pada kasus wanita obesitas.
Baca juga: Vaksin Moderna Diklaim Aman Buat Anak-Anak Usia 6-11 Tahun
Baca juga: 7 Cara Ampuh Melupakan Masa Lalu Agar Hidupmu Tanpa Penyesalan
Pada intinya, sebagian besar kasus wanita obesitas terlambat memeriksakan ke dokter sejak pertama kali kanker berkembang ketimbang wanita yang berat badannya normal.
Hal ini diduga karena ukuran payudara wanita obesitas cenderung lebih besar sehingga lebih sulit untuk mendeteksi adanya tumor. Namun, hal ini juga bisa disebabkan karena tumor pada orang obesitas tumbuh pada tingkat yang sangat cepat.
Kanker payudara merupakan jenis kanker yang lebih sering menyerang wanita ketimbang pria. Banyak faktor yang memicu kanker payudara dan hampir sebagian besar dipicu oleh peningkatan kadar estrogen. Wanita yang punya riwayat kanker payudara dalam keluarga juga lebih berpeluang ketimbang wanita lainnya.
Beberapa faktor risiko lain yang meningkatkan penyakit kanker payudara yakni :
- Mengalami menstruasi di usia yang lebih muda;
- Mengalami menopause lebih lama atau pada usia yang lebih tua;
- Memiliki anak pertama di usia yang lebih tua. Wanita yang melahirkan anak pertamanya setelah usia 30 tahun memiliki berpeluang lebih tinggi mengidap kanker payudara;
- Belum pernah hamil. Wanita yang belum pernah hamil memiliki risiko lebih besar terkena kanker payudara daripada wanita yang pernah memiliki satu atau lebih kehamilan;
- Terapi hormon pasca menopause. Wanita yang menggunakan obat terapi hormon yang menggabungkan estrogen dan progesteron untuk mengobati tanda-tanda dan gejala menopause memiliki peningkatan risiko kanker payudara.
Itulah informasi terkait kanker payudara yang perlu diketahui. Meski banyak faktor risikonya, penyakit ini masih dapat dicegah dengan penerapan pola hidup sehat dan selalu cek kesehatan secara berkala. (C)
Reporter: Sasmiraza
Editor: Haerani Hambali