Waspada, Kolaka Timur Zona Merah PMK Ternak
Sigit Purnomo, telisik indonesia
Rabu, 01 Februari 2023
0 dilihat
Proses vaksinasi kepada ternak sapi untuk mencegah penyakit PMK. Foto: Sigit Purnomo/Telisik
" Cepatnya proses penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK), membuat puluhan ternak sapi dan kambing di Kolaka Timur terjangkit penyakit tersebut "
KOLAKA TIMUR, TELISIK.ID - Cepatnya proses penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK), membuat puluhan ternak sapi dan kambing di Kolaka Timur terjangkit penyakit tersebut.
PMK merupakan penyakit hewan menular bersifat akut yang disebabkan oleh virus tipe A dari Family Picornaviridae Genus Apthovirus.
Diketahui PMK menyerang hewan berkuku genap seperti, sapi, kambing, kerbau dan domba, penyakit ini menyebar dengan cepat mengikuti arus transportasi daging dan ternak terinfeksi.
Gejala klinis dari hewan yang tertular demam tinggi, sebagian ada lepuh di lidah dan rongga mulut, pincang, luka pada kaki, diakhiri dengan lepasnya kuku pada sapi sulit berdiri dan menular sangat cepat dalam satu kawanan kandang.
Baca Juga: Kejari Muna Awasi Aliran Kepercayaan dan Keagamaan
Kepala Bidang Peternakan Kesehatan Hewan Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan, Drh Arief Budi Prihatmanto menuturkan, saat ini Kolaka Timur sudah memasuki zona merah untuk penyebaran penyakit PMK.
"Terkonfirmasi awal 15 ekor sapi di Kecamatan Lambandia serta 5 ekor sapi di Kelurahan Raa-raa yang positif sesuai hasil tes PCR dan Elisa," ujarnya.
Ia menjelaskan untuk 20 ekor sapi yang terkonfirmasi awal terjangkit penyakit PMK itu sudah sembuh dan tidak ada kematian.
Saat ini terdapat kasus yang baru untuk penyakit PMK di Kolaka Timur, yakni di Desa Sabi-sabila Kecamatan Mowewe.
"Kemarin kita ambil sampel pada sapi yang menunjukkan gejala terjangkit PMK sebanyak 2 ekor sapi, dan periksa PCR positif," tambahnya.
Selain 2 ekor sapi yang ada di Kecamatan Mowewe, masih ada 5 Ekor kambing yang berada di Kelurahan Raa-raa yang positif terjangkit PMK.
"Kemungkinan 5 ekor kambing yang positif ini terinfeksi karena berada dekat dengan sapi yang positif terkena penyakit PMK," jelasnya.
Dokter Budi menjelaskan untuk pengobatan PMK hanya bersifat supportif, untuk mendukung agar daya tahan tubuh hewan ternak tetap maksimal.
Baca Juga: Balita di Bombana Lahir Tanpa Anus dan Alat Kelamin Butuh Uluran Tangan
"Jadi hanya pemberian vitamin, antibiotik, antiradang, serta multivitamin untuk menjaga kondisi tubuh tetap maksimal," tambahnya.
Sementara itu salah satu petugas lapangan Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan, Made Rasno menuturkan, pihaknya terus melakukan pencegahan penyakit PMK agar tidak menyebar di Kolaka Timur.
"Kami masih terus melakukan vaksinasi terhadap ternak sapi yang ada di Kolaka Timur," ucap Made Rasno.
Untuk hewan ternak yang sudah terjangkit penyakit PMK itu akan selalu kontrol agar tidak bergabung ke kelompok sapi yang sehat. (B)
Penulis: Sigit Purnomo
Editor: Kardin
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS