WhatsApp Pink, Virus yang Bisa Curi Data Ponsel

Haerani Hambali, telisik indonesia
Selasa, 20 April 2021
0 dilihat
WhatsApp Pink, Virus yang Bisa Curi Data Ponsel
WhatsApp Pink dapat mengambil alih akun pengguna. Foto: Repro Suara.com

" Hati-hati terhadap @WhatsApp Pink!! Virus sedang disebarkan lewat #WhatsApp grup dengan link download APK. Jangan klik link apa pun dengan nama WhatsApp Pink. Akses lengkap ke ponsel Anda akan hilang. Bagikan dengan semua "

JAKARTA, TELISIK.ID - Pengguna WhatsApp perlu berhati-hati. Kini ada modus penipuan yang mengklaim WhatsApp punya tema baru warna pink, yang diaktifkan hanya dengan mengklik sebuah tautan (link).

Tautan ini dibagikan dari satu ke pengguna lainnya melalui berbagai obrolan grup. Tidak hanya bisa memuat tema baru, tautan ini juga menjanjikan fitur-fitur baru di WhatsApp.

Dilansir dari Suara.com, jaringan Telisik.id, peneliti keamanan siber telah menemukan sebuah aplikasi bernama WhatsApp Pink yang diklaim berbahaya. 

WhatsApp Pink ini diyakini dapat mencuri data setelah diinstall dan memungkinkan hacker mendapatkan akses ke ponsel pengguna.

Hal ini pertama kali dibagikan oleh Rajshekhar Rajaharia selaku peneliti keamanan siber asal India. Informasi ini dibagikan langsung melalui akun Twitter miliknya.

"Hati-hati terhadap @WhatsApp Pink!! Virus sedang disebarkan lewat #WhatsApp grup dengan link download APK. Jangan klik link apa pun dengan nama WhatsApp Pink. Akses lengkap ke ponsel Anda akan hilang. Bagikan dengan semua," kata Rajaharia lewat cuitannya, dikutip dari NDTV, Senin (19/4/2021).

Menurutnya, aplikasi ini akan mulai mengedarkan pesan yang berisi link untuk mengunduh. Tujuan hacker tersebut dikatakan ingin mengumpulkan data pengguna sebanyak mungkin.

WhatsApp Pink juga sebagian besar telah ditargetkan kepada polisi dan orang-orang media di India. Awalnya, link untuk mengunduh aplikasi dikirim ke petugas polisi di Delhi dan Rajasthan. Pesan ini muncul di salah satu grup polisi tersebut

Kemudian, para hacker yang mengirimkan pesan WhatsApp Pink ini juga menggunakan link tautan berbeda. Namun demikian, pengguna disarankan untuk tidak membuka tautan apapun yang diklaim dapat menghadirkan tampilan atau fitur baru ke WhatsApp.

"Siapapun bisa mendapatkan pesan yang tidak biasa, tidak berkarakter, atau mencurigakan pada layanan apa pun, termasuk email. Kapanpun itu terjadi, kami sangat menganjurkan semua orang untuk berhati-hati sebelum merespons," kata pihak WhatsApp dalam pernyataannya.

Baca Juga: Warga Konsel Kini Punya Pusat Penyelesaian Masalah Keluarga dan Hak Asuh Anak

"Di WhatsApp, kami juga menyarankan agar orang-orang menggunakan tools yang kami sediakan dalam aplikasi untuk mengirimi kami laporan, melaporkan kontak, atau memblokir kontak," tambah WhatsApp.

Mengutip laman Mint, Senin (19/4/2021), para ahli keamanan siber meminta agar para pengguna WhatsApp berhati-hati dengan tautan semacam ini.

Para ahli juga menyarankan agar pengguna tidak sembarangan mengklik tautan yang dibagikan.

Sekadar informasi, tautan yang dibagikan itu mengklaim sebagai update resmi dari WhatsApp.

Ketika pengguna mengklik tautan tersebut, perangkat mereka diretas dan membuat pengguna kehilangan akun WhatsApp mereka.

Berdasarkan laporan, sejumlah pengguna WhatsApp telah membagikan tautan tersebut tanpa tahu link ini berbahaya.

Ini bukan pertama kalinya versi WhatsApp palsu beredar. Sebelumnya, beberapa pengguna diserang oleh varian WhatsApp Gold yang juga dibuat hacker untuk mendapatkan data pengguna. (C)

Reporter: Haerani Hambali

Editor: Fitrah Nugraha

TAG:
Artikel Terkait
Baca Juga