Zelenskiy Sebut NATO Lemah hingga Marahi Amerika: Anda Ingin Ukraina Dibunuh Pelan-Pelan

Ibnu Sina Ali Hakim, telisik indonesia
Senin, 07 Maret 2022
0 dilihat
Zelenskiy Sebut NATO Lemah hingga Marahi Amerika: Anda Ingin Ukraina Dibunuh Pelan-Pelan
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy. Foto: Repro AP

" Zelenskiy mengatakan, keputusan NATO itu sama dengan memberikan lampu hijau pada kampanye pengeboman oleh Rusia "

KYIV, TELISIK. ID - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengutuk keputusan para pemimpin Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang menolak menetapkan zona larangan terbang atas pesawat-pesawat Rusia di Ukraina.

Melansir Tempo.co, Zelenskiy menilai NATO lemah dan dengan tegas mengkritisi keputusan NATO tersebut. Zelenskiy mengatakan, keputusan NATO itu sama dengan memberikan lampu hijau pada kampanye pengeboman oleh Rusia.

"Semua orang yang mati, mulai hari ini, juga yang akan mati itu karena kalian. Karena kelemahan kalian,” kata Zelenskiy dengan geram, dalam pesan video yang diunggah ke Facebook.

Zona larangan terbang, diterapkan untuk melarang pesawat musuh terbang ke suatu wilayah dan menyerang, akan memotong dukungan udara Rusia dan menumpulkan kemajuan pasukan Rusia menuju ibu kota Ukraina, Kyiv.

Baca Juga: Terungkap, Ini Alasan Presiden Rusia Serang Ukraina

Melansir Sindonews.com, Zelenskiy menilai NATO seakan memberi 'lampu hijau' untuk pemboman lebih lanjut di kota-kota dan desa-desa Ukraina. Diketahui, pertempuran sengit terus berlanjut di utara, timur, dan selatan Ukraina.

Zelensky kembali meluapkan kemarahannya pada Amerika Serikat (AS) NATO karena tidak bertindak melawan Rusia. Dia menuduh aliansi Barat itu menginginkan orang-orang Ukraina dibunuh pelan-pelan oleh Moskow.

Baca Juga: Bocah Ukraina Ini Dapat Kejutan di Hari Ulang Tahunnya, Mengharukan

"Kami mengulangi setiap hari, 'Tutup langit di atas Ukraina!'," kata Zelensky dalam pesan video via Telegram.

“Jika Anda tidak melakukan itu, jika Anda setidaknya tidak memberi kami pesawat agar kami dapat melindungi diri kami sendiri, hanya ada satu kesimpulan Anda juga ingin kami dibunuh secara pelan-pelan," ujarnya. (C)

Reporter: Ibnu Sina Ali Hakim

Editor: Haerani Hambali 

Baca Juga