Akibat Serangan Udara Israel, 217 Warga Palestina Tewas 63 Diantaranya Anak-anak

Ibnu Sina Ali Hakim

Reporter

Rabu, 19 Mei 2021  /  10:02 am

Bangunan hancur akibat serangan udara Israel di Palestina. Foto: Repro AP

GAZA, TELISIK.ID - Aksi saling serang antara Israel dan milisi di Jalur Gaza, Palestina, sampai saat ini menelan 217 korban jiwa warga sipil. Sebanyak 63 orang di antaranya merupakan anak-anak.

Dilansir dari AFP, Rabu (19/5/2021), jumlah korban itu bertambah karena Israel terus menggelar serangan udara ke Jalur Gaza sepanjang Selasa kemarin. Serangan itu juga menyebabkan lebih dari 1.400 penduduk Jalur Gaza terluka.

Sementara itu, jumlah korban tewas di pihak Israel akibat serangan roket yang diluncurkan sejumlah milisi di Jalur Gaza bertambah menjadi 12 orang. Dilaporkan dua warga negara Thailand yang bekerja di sebuah pabrik di selatan wilayah Eshkol, Israel, tewas setelah tempat kerja mereka dihantam roket Hamas.

Selain itu, beberapa buruh pabrik itu juga terluka. Para penduduk Jalur Gaza mengatakan bingung mengapa rumah mereka menjadi target serangan Israel.

Baca juga: Tercanggih di Dunia, Ini Kelemahan Pertahanan Udara Israel

"Mereka (Israel) menghancurkan rumah kami tetapi saya tidak mengerti mengapa kami menjadi sasaran," kata seorang penduduk Jalur Gaza, Nazmi al-Dahdouh (70).

Sementara itu dilansir dari Cnnindonesia.com, secara terpisah, penduduk Palestina di Tepi Barat kemarin menggelar unjuk rasa menentang serangan Israel ke Jalur Gaza dan menolak pengusiran warga Palestina di Sheikh Jarrah, Yerusalem. Para pedemo akhirnya terlibat bentrokan dengan aparat keamanan Israel.

Di Ramallah dilaporkan dua tentara Israel terluka akibat bentrok dengan warga Palestina. Selain itu, Israel menyatakan seorang prajurit mereka di Hebron menjadi sasaran serangan warga Palestina, dan pelakunya ditembak mati.

Sedangkan menurut keterangan Kementerian Kesehatan Palestina, aparat keamanan Israel menembak mati empat warga sipil di Tepi Barat. Hal itu menambah jumlah korban tewas dalam bentrokan yang terjadi sejak 10 Mei di Yerusalem menjadi 24 orang.

Lembaga Bulan Sabit Merah Palestina menyatakan korban luka dalam bentrokan unjuk rasa kemarin di Tepi Barat dan Yerusalem mencapai 150 orang. Sebanyak 35 orang di antaranya mengalami luka tembak akibat peluru tajam.

Baca juga: Bom Kantor Media di Gaza, AJI: Serangan Israel Tindakan Kriminal Luar Biasa

Kemudian 80 orang Palestina dilaporkan mengalami gangguan pernapasan akibat menghirup gas air mata yang dilepaskan aparat keamanan Israel.

Bentrokan antara warga Palestina dan aparat keamanan Israel di kawasan Sheikh Jarrah juga kembali terjadi. Aparat Israel menembakkan gas air mata dan menggunakan meriam air untuk memukul mundur penduduk Palestina.

Peperangan antara Israel dan Hamas meletus pada 10 Mei, beberapa hari sebelum Idul Fitri. Alasan Hamas menggelar serangan roket adalah membalas sikap aparat keamanan Israel yang menghalangi dan menyerang warga Palestina yang tengah beribadah di kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.

Selain itu, mereka juga membalas sikap pemukim ilegal Israel yang hendak mengusir para penduduk Palestina yang menetap di kawasan Sheikh Jarrah, sebelah timur Yerusalem.

Sedangkan Israel menyatakan membalas serangan Hamas dan berupaya melindungi penduduknya dari aksi teroris. (C)

Reporter: Ibnu Sina Ali Hakim

Editor: Haerani Hambali

TOPICS