Cerita Pendiri SLB di Kendari Perjuangkan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus

Raznawati

reporter

Selasa, 23 November 2021  /  7:21 pm

Guru dan murid SLB Kusuma Bangsa saat bersiap pulang sekolah. Foto: Raznawati/Telisik

KENDARI, TELISIK.ID - Sekolah Luar Biasa (SLB) merupakan salah satu bentuk layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus di Indonesia.

Selama ini, SLB dianggap sebagai solusi terbaik bagi anak berkebutuhan khusus untuk mendapatkan  pendidikan.

Salah satu sekolah berkebutuhan khusus yang terdapat di Kota Kendari adalah SLB Kusuma Bangsa, yang terletak di Lorong Jambu Mente, Anggoeya, Kecamatan Poasia.

Sekolah tersebut berdiri sejak 2014 dan resmi dibangun pada 2017 dengan menyediakan berbagai fasilitas pembelajaran wirausahawan, yang dapat dikembangkan oleh anak berkebutuhan khusus.

Baca Juga: Nikahi Pria Muslim, Wanita Ini Dapat Dukungan Keluarga saat Putuskan Jadi Mualaf

Diantaranya adalah adanya keterampilan menganyam, green house, apotek hidup, pengolahan telur asin, pondok baca dan kolam renang. Beberapa fasilitas tersebut merupakan bantuan dari sejumlah instansi.

Meskipun terletak di pinggiran Kota Kendari, akses jalan menuju ke SLB Kusuma Bangsa masih cukup jauh dari pemukiman warga. Apalagi lokasi yang kurang strategis menjadi salah satu kekurangan dalam memenuhi pendidikan tersebut.

Kepala SLB Kusuma Bangsa, Ninis (48) mengatakan, salah satu yang melandasi hal tersebut adalah pembiayaan untuk mengelokasikan sekolah di tempat yang lebih baik.

Ditambah, kata dia, kurangnya sentuhan kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan oleh beberapa universitas menjadi salah satu kurangnya informasi mengenai sekolah tersebut.

Hal tersebut, tambah dia, cukup menjadi perhatian agar sekolah mudah terakses oleh masyarakat luas.

"Sebenarnya kami juga ingin membangun di dekat jalan besar, tapi berhubung rejekinya cukupnya di sini, ya, jadi kami membangun di area ini," ujarnya, Selasa (23/11/2021).

Untuk keseluruhan murid SLB Kusuma Bangsa berjumlah 39, yang terdiri dari SD, SMP, SMA. Sementara guru berjumlah 7 orang, serta memiliki 5 kelas yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan khusus murid.

Baca Juga: Mistik: Bikin Merinding, Gadis Ini Diikuti Arwah Jahat saat Pulang Malam

Dimana, kelas A (Tunanetra) adalah kelas diperuntukan anak yang memiliki kelainan buta atau tidak bisa melihat. Kelas B (Tunarungu), kelas diperuntukan anak yang memiliki kelainan tuli atau tidak mendengar.

Kemudian Kelas C (Tunagrahita), diperuntukan anak yang memiliki kelainan gangguan mental. Kelas D (Tunadaksa) diperuntukan anak yang memiliki kelainan cacat dan Kelas E (Autis) diperuntukan anak yang memiliki kelainan dalam komunikasi dan bersosialisasi terganggu.

Melalui keberadaan SLB ini, diharapkan dapat menjadi media lembaga pendidikan yang dapat mensejahterakan dan mencerdaskan anak bangsa. Tidak hanya untuk pendidikan formal, namun untuk pendidikan non-formal. (B)

Reporter: Raznawati

Editor: Fitrah Nugraha