Cerita Wanita 32 Tahun Lepas Profesi PSK, Ngaku Dua Kali Ikut Pengajian Gus Miftah Langsung Insaf
Reporter
Minggu, 22 Desember 2024 / 11:16 am
YOGYAKARTA, TELISIK.ID - Wanita asal Jepara, Mawar (32), mengaku mendapatkan hidayah besar. Mawar, bukan nama sebenarnya, dulunya bekerja sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK) di Sarkem, Yogyakarta.
Kini ia memilih meninggalkan profesinya setelah mengikuti pengajian Gus Miftah. Menurutnya, pengajian tersebut memberikan pemahaman yang mudah diterima dan menenangkan hati.
"Ini kedua kalinya mengikuti pengajian Gus Miftah. Senang dengan penyampaian beliau karena ringan dan mudah diterima, sesekali juga diselingi guyon," ungkap Mawar sebelum mengikuti pengajian di Balai RW 03 Sosrowijayan Kulon, seperti dikutip dari tribunnews.com, Minggu (22/11/2024).
Pengajian ini merupakan bagian dari program rutin yang diinisiasi Gus Miftah. Saat pengajian berlangsung, suasana di Sarkem terlihat berbeda dari biasanya.
Gang yang biasanya ramai dengan aktivitas malam tampak sepi. Musik dari tempat-tempat hiburan juga tidak terdengar. Semua warga, termasuk Mawar dan teman-temannya, berbondong-bondong menuju balai pengajian.
Baca Juga: Sujiwo Tejo Menangis Sambil Minta Maaf kepada Gus Miftah: Dia Wali Melalui Olok-oloknya
"Pastinya setiap orang ingin menjadi pribadi yang lebih baik. Nggak selamanya juga saya di sini (Sarkem)," ujar Mawar.
Keputusan Mawar untuk mengikuti pengajian sepenuhnya datang dari kesadaran diri. Ia merasa pengajian Gus Miftah memberikan arahan yang menuntunnya menjadi lebih baik.
Begitu Gus Miftah tiba sekitar pukul 18.52 WIB, suasana langsung berubah. Balai RW 03 yang berukuran tidak terlalu besar penuh sesak oleh warga.
Sebagian bahkan harus berdiri di luar untuk mendengarkan ceramah Gus Miftah yang dikenal dengan gaya ceramah santai dan menyentuh hati. Dalam ceramahnya, Gus Miftah menjelaskan bahwa kasih sayang Allah sangat luas.
"Allah memiliki 100 kasih sayang. Ia baru menurunkan satu kasih sayang-Nya di tengah jin, manusia, burung-burung, binatang ternak, dan serangga. Dengan satu kasih sayang itu, mereka bersikap lembut dan saling menyayangi," ucap Gus Miftah.
Baca Juga: Gus Miftah Mundur dari Utusan Presiden dan Belum Lapor Harta Kekayaan
"Hanya saja, kadar kasih sayang yang diberikan berbeda-beda. Ada yang setiap melihat ahli maksiat mereka nggak terima. Ada juga orang-orang seperti saya yang fleksibel karena saya menggunakan pendapatnya Imam Al Ghazali, yang namanya kiai itu memandang semua umat dengan kacamata kasih sayang. Bukan kebencian," tambah Gus Miftah.
Gus Miftah kemudian mengajukan pertanyaan kepada para warga Sarkem yang hadir. "Ahli maksiat masih bisa masuk surga atau nggak? Pendosa masih berhak masuk surga nggak?," tanya beliau. Jawaban tersebut disampaikan dengan penjelasan yang mendalam.
"Menurut Gus Miftah, surga dan neraka Allah ciptakan sama-sama untuk ahli maksiat. Surga Allah ciptakan untuk ahli maksiat yang mau bertaubat, sementara neraka Allah ciptakan untuk ahli maksiat yang tidak mau bertaubat," jelasnya lebih lanjut. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Fitrah Nugraha
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS