Temukan Kedamaian dalam Islam, Membawa Gadis Ini Jadi Mualaf
Nurdian Pratiwi, telisik indonesia
Jumat, 08 Juli 2022
0 dilihat
Bermula saat dirinya sering mendengar lantunan adzan dan ayat-ayat suci al-qur’an dilingkup tempat tinggalnya, membuat Lynda (24) tertarik hingga menjadi mualaf. Foto: Repro Pinterest
" Allah Subhanahu wa ta'ala mempunyai banyak cara untuk memberikan hidayah kepada seorang hamba yang dikehendakinya "
KENDARI, TELISIK.ID - Allah Subhanahu wa ta'ala mempunyai banyak cara untuk memberikan hidayah kepada seorang hamba yang dikehendakinya. Baik melalui mimpi, lingkup pertemanan, maupun lingkungan tempat tinggal. Hidayah tersebut pun dapat mengantarkan seseorang juga dalam memutuskan menjadi seorang mualaf.
Seperti salah satunya gadis asal Kota Kendari bernama Lynda Arsyami ini, yang mendapat hidayah dari Allah SWT dan memutuskan menjadi seorang mualaf.
Lynda (24) berkisah sebelum menjadi mualaf, ia adalah seorang penganut kristen yang bisa dibilang cukup taat. Dalam artian saat hari ibadahnya tiba, maka ia pun akan melaksanakannya.
Namun, dengan adanya agama selain kristen yakni agama islam ditempatnya tinggal, membuat Lynda sedikit demi sedikit pun mengetahui tentang kebiasaan dan ajaran islam.
Ditambah dilingkungan tersebut, mayoritas masyarakatnya adalah seorang muslim. Lynda yang setiap harinya mendengar lantunan adzan, dari masjid pun mengaku merasa tersentuh dengan hal itu. Bahkan tak jarang ia juga kerap kali menangis saat saat ayat-ayat suci al-qur’an dilantunkan.
Dari situlah, secara perlahan rasa ketertarikannya pada islam mulai tumbuh dalam dirinya, hingga membawanya mempelajari tentang islam sedikit demi sedikit melalui internet.
Baca Juga: Cinta Lintas Negara, Wanita Asal China Ini Putuskan Jadi Mualaf
“Saya ingat waktu saya scroll-scroll mengenai islam, di situ saya langsung terpikir bahwa ada rasa nyaman tersendiri yang saya rasakan dengan agama tersebut,” katanya pada Telisik.id, Jumat (8/7/2022).
Sejak ketertarikannya pada islam tumbuh, timbullah dalam diri Lynda sebuah niat yang besar untuk mengenal lebih dalam mengenal islam, dengan cara menjadi mualaf.
Namun mengingat kendalanya ada pada restu orang tua, Lynda pun memutuskan untuk tak buru-buru dalam mengambil langkah.
Selanjutnya, dalam perjalanannya menjemput hidayah Allah, Lynda kemudian dipertemukan pada seorang pria yang mana dengan bertemunya ia dan pria tersebut, menjadikan pintu kesempatan baginya untuk memeluk islam semakin terbuka lebar.
“Sebelum nikah dengan suami, saya sempat bilang ke orang tua tentang niat saya, dan sempat cekcok juga karena adanya perbedaan agama, khususnya dengan bapak,” ujarnya.
Tetapi, lanjut Lynda, ia tak menyerah sampai di situ. Perlahan namun pasti ia terus menyampaikan niat besarnya itu dengan sabar, hingga hati sang ayah pun akhirnya luluh dan menjadikan jalan Lynda untuk mencari jalan kebenaran pun akhirnya berbuah manis.
“Nah, tahun lalu tepatnya pertengahan ramadhan, pacar atau suami saya yang sekarang, mengantar saya ke salah satu masjid di Kendari untuk mengucapkan dua kalimat syahadat,” ucapnya.
Setelah menjadi mualaf, Lynda mengaku merasakan perbedaan yang sangat signifikan dalam dirinya.
Baca Juga: Sebelum Jadi Mualaf, Imam Masjid di Jepang Ini Disebut Mantan Gangster Yakuza
Contohnya, sebelum masuk islam yang pertama dirasakan Lynda adalah perubahan pada lingkungan sekitar. Yang mana, dulunya saat berteman dengan pria, ia tak tahu menahu tentang kata mahram, namun kini dapat mengetahui batasan-batasan antara laki-laki dan perempuan.
Selain itu, yang dulunya sempat memakai pakaian yang terbuka kini dengan mengenal islam, Lynda tahu aturan berpakaian menurut ajaran islam.
“Jadi semakin hari dengan perubahan saya ini ada perasaan tentram yang saya rasakan,” ujarnya.
Terakhir, Lynda berharap kedepannya ia dapat selalu istiqomah dalam menjalankan ibadah serta menjadi pribadi yang lebih baik lagi dari sebelumnya. (A)
Penulis: Nurdian Pratiwi
Editor: Musdar