Diisukan Mundur dari Kabinet Jokowi, Menteri Keuangan Sri Mulyani: Saya Bekerja
Reporter
Jumat, 19 Januari 2024 / 4:36 pm
JAKARTA, TELISIK.ID – Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani, dan beberapa menteri di Kabinet Indonesia Maju santer diisukan sedang menunggu momentum untuk mundur dan meninggalkan Presiden Jokowi.
Hal tersebut pertama disampaikan ekonom senior Faisal Basri dalam acara Political Economic Outlook 2024, Jakarta, Sabtu (13/1/2024) lalu.
Potensi mundurnya Sri Mulyani sebelumnya juga diungkapkan oleh politisi PDIP, Deddy Yevri Hanteru Sitorus. Dia menyebut ada lima menteri yang berencana mundur.
Lima menteri yang dimaksudnya yakni Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati; Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono; Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi; Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi; serta Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki.
Dedy mengatakan, kelima nama tersebut sudah lama diisukan bakal mundur dari kabinet. Dia menilai konstelasi politik akan berubah secara drastis jika pengunduran diri mereka benar terjadi.
Baca Juga: Bakal Dibuka Tiga Kali Periode, Ini Formasi dan Jadwal Rekrutmen CPNS 2024
“Kalau itu benar dan benar-benar terjadi, menurut saya, itu tamparan keras bagi pemerintahan Jokowi dan sebagai Presiden,” ujar Deddy, Kamis (18/1/2024).
Menurut Dedy, kelima menteri tersebut merupakan penyangga kuat semua kebijakan dari pemerintahan Jokowi. Dia meyakini tidak mudah mencari orang baru untuk menggantikan menteri-menteri yang kredibel.
“Adanya rencana pengunduran diri sejumlah menteri ini menjadi bukti ada persoalan serius dalam mengelola negara ini,” tegasnya.
Diisukan mundur bersama beberapa rekannya di Kabinet Indonesia Maju jilid II, Sri Mulyani diketahui masih menghadiri rapat terbatas kabinet di Istana Negara, Jakarta, Jumat (19/1/2024). Rapat ini membahas tentang pajak hiburan dan anggaran pendidikan.
Usai menghadiri rapat, Sri Mulyani didesak wartawan untuk menjawab benar atau tidak isu pengunduran dirinya dari kabinet Jokowi. Namun, dia tak banyak menjawab pertanyaan awak media terkait isu tersebut.
“Ini kerja. Saya bekerja, bekerja,” jawabnya.
Ditanya kembali kemungkinan mundur karena berselisih dengan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, perihal anggaran di Kementerian Pertahanan, Sri Mulyani enggan menjawab. Dia kemudian bergegas ke mobilnya untuk meninggalkan Istana Kepresidenan.
Isu mundurnya Sri Mulyani dari jabatan Menkeu juga ditepis oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. Dia memastikan bahwa Sri Mulyani tetap bertahan di kabinet Jokowi.
“Tidak (Bu Ani tidak mundur). Bu Ani kan temen saya,” ujar Airlangga, yang juga Ketua Umun Partai Golkar, Jumat (19/1/2024).
Airlangga tak mau merespons lebih lanjut jika kemungkinan pengunduran diri itu terjadi.
Ekonom Faisal Basri sebelumnya mengatakan sejumlah menteri yang ingin mundur dari kabinet Jokowi kemungkinan sedang menunggu momentum. Mereka yang sedang menunggu momentum, menurut Faisal, yakni menteri dari partai politik yang berseberangan dengan Jokowi.
“Mereka-mereka itu akan melakukan tindakan (mundur) yang kita harapkan itu, kalau ada momentum,” ujar Faisal saat hadir di Aksi Kamisan, Jakarta, Kamis (18/1/2024).
Faisal menyebut para menteri dari parpol berseberangan itu adalah mereka dari kelompok yang dikategorikan sebagai teknokrat. “Karena mereka memiliki nilai-nilai yang jauh dari kepentingan politik pribadi, karena mereka bukan anggota partai,” jelasnya.
Baca Juga: Ini Gagasan Anies Baswedan, Prabowo dan Ganjar Pranowo Soal Pemberantasan Korupsi
Menteri teknokrat tersebut, oleh Faisal dianggap memiliki nilai-nilai yang ingin dipertahankan. Sehingga bila dipaksa melakukan atau menjalankan kebijakan yang tidak sesuai, mereka bisa melawan dan berpotensi besar keluar dari kabinet.
Saat menghadiri acara Political Economic Outlook 2024 di Jakarta pada Sabtu (13/1/2024) lalu, Faisal menyampaikan bahwa Sri Mulyani bakal mundur usai Pilpres 2024. Menteri lainnya yakni Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, disebutnya punya niat sama.
“Nah, ayo kita sama-sama membujuk Sri Mulyani, Pak Basuki, dan beberapa menteri lagi untuk mundur. Itu efeknya akan dahsyat secara moral. Saya dengar Bu Sri Mulyani yang paling siap untuk mundur,” kata Faisal dalam acara Political Economic Outlook 2024, Jakarta, Sabtu (13/1/2024).
Berkaca pada rezim pemerintahan Orde Baru yang dipimpin Soeharto, tepatnya 20 Mei 1998, 14 menteri bidang ekonomi yang dipelopori Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (Menko Ekuin), Ginandjar Kartasasmita, mundur dari kabinet.
Pengunduran diri belasan menteri ketika itu mewarnai kelumpuhan pemerintahan hingga membuat Soeharto mundur dari jabatan Presiden RI. Peristiwa ini mengakhiri Orde Baru dan mengawali Orde Reformasi. (A)
Reporter: Mustaqim
Editor: Fitrah Nugraha
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS