Dikbud Sultra Siapkan 1000 Westafel di Sekolah
Reporter
Jumat, 17 Juli 2020 / 4:54 pm
KENDARI, TELISIK.ID - Pada tahun ajaran baru 2020 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sulawesi Tenggara (Sultra) akan menyiapkan Wastafel di tiap-tiap sekolah.
Plt Kepala Dikbud Sultra, Asrun Lio menyampaikan, penyiapan Wastafel itu berjumlah 1000 buah yang akan dibagikan pada tingkat SMA, SMK dan SLB di seluruh wilayah Sultra yang berdasarkan jumlah siswa.
Namun, dalam pembagiannya dipastikan ada sekolah yang dimungkinkan mendapat lima Wastafel disesuaikan dengan jumlah siswanya.
Katanya, jika siswa jumlahnya besar maka sekolah akan dapat Wastafel lebih banyak dan ada juga sekolah yang hanya mendapat satu Wastafel dikarenakan jumlah siswanya sedikit.
“Untuk pembagian Wastafel berdasarkan jumlah siswa, kalau siswanya banyak akan dapat Wastafel banyak, kalau siswanya sedikit mungkin hanya dapat satu Wastafel,” ungkapnya, Jumat (17/7/2020).
Asrun juga menambahkan, dalam mempersiapkan tahun ajaran baru Dikbud Sultra telah menyurati sekolah agar di lingkungan sekolah disediakan pengawas yang bertugas melakukan pengawasan dan memastikan sarana dan prasarana yang berkaitan dengan protokoler kesehatan itu tersedia di sekolah.
Baca juga: Polda Sultra Gelar Operasi Patuh Pekan Depan, Ini Sasarannya
Sementara itu kata Asrun Lio, untuk pengelolaan anggaran COVID-19 untuk sekolah akan diserahkan pada guru honorer karena mereka dianggap selama ini sudah mengabdi dan hanya mendapatkan insentif dari dari pemerintah. Olehnya selama masa pandemi pihaknya memberikan tambahan penghasilan.
“Karena mereka kan tetap melayani siswa, tetap mendesain juga pembelajaran dan menghubungi siswa agar siswa tetap belajar di rumah masing-masing,” tambah Asrun.
Ia juga menuturkan dengan anggaran digelontorkan Pemprov Sultra yang cukup besar akan dikelola dengan sebaik-baiknya.
Saat ini pihaknya telah menyiapkan sekitar Rp 22 Miliar untuk 4.050 guru honorer dan siswa miskin yang terdampak pandemi COVID-19 yang digunakan untuk proses belajar mengajar secara daring atau Online.
“Bantuan itu agar siswa dapat membeli paket data, sebagai upaya kita memperkecil potensi penularan virus yang sangat rentan terjadi jika dilakukannya proses belajar tatap muka,” tuturnya.
Selain itu, dalam proses pembelajaran tatap muka, Asrun Lio menegaskan, selama masa pandemi COVID-19 belum berakhir masih akan tetap dilakukan pembelajaran di rumah masing-masing.
“Kalau sudah normal atau dia zona hijau dan aman, baru bisa kita lakukan pembelajaran tatap muka, tetapi sekarang kan belum ada yang bisa perkirakan kapan pandemi COVID-19 ini akan berakhir,” pungkasnya. (Adv)
Reporter: Ibnu Sina Ali Hakim
Editor: Kardin