Dikbud Sultra, Jaga Warisan Budaya Gelar Expo Tenun Sultra 2024

Siti Nabila

Reporter

Selasa, 05 November 2024  /  2:43 pm

Kepala Dinas Dikbud Sultra, Yusmin saat beri sambutan dalam giat Expo Tenun Sultra 2024. Foto: ist

KENDARI, TELISIK.ID – Expo Tenun 2024 resmi dibuka di Kendari, mempersembahkan karya tenun unggulan dari 17 kabupaten dan kota di Sulawesi Tenggara.

Acara ini diselenggarakan untuk mempromosikan kekayaan budaya tenun lokal dan meningkatkan kesejahteraan pengrajin.

Diprakarsai oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sultra, Expo Tenun berlangsung di The Park Mall Kendari pada 4-5 November 2024.

Berbagai kegiatan seperti pagelaran busana, lomba, workshop tenun, dan talkshow turut meramaikan acara. Tujuan utamanya adalah memperkenalkan tenun kepada generasi muda serta memberdayakan sektor ekonomi kreatif melalui produk lokal.

Pj. Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto dukung kelestarian tenun di Sultra. Foto: ist

 

Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Tenggara, Andap Budhi Revianto menyampaikan, Expo Tenun bertujuan untuk melestarikan tenun sebagai bagian dari warisan budaya.

Baca Juga: Kain Tenun Motif Pine Taulu Mbaku Ciptaan Dekranasda Konawe Tercatat Sebagai Hak Cipta di Kemenkumham

Ia memberikan apresiasi kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemprov Sultra, Yusmin, atas penyelenggaraan acara ini dan berterima kasih kepada para pengrajin yang terus menjaga keindahan seni tenun khas Sultra.

"Tenun bukan sekadar kain, melainkan sebuah mahakarya seni yang memuat pengetahuan, budaya, kepercayaan, dan mencerminkan lingkungan serta sistem sosial masyarakat Sultra," ujar Andap dalam sambutannya, Selasa (5/11/2024).

Andap juga menekankan pentingnya perlindungan hukum terhadap hak cipta dan merek untuk menjamin para pengrajin dalam mengembangkan karya mereka dengan aman, meningkatkan nilai jual tenun di pasar nasional maupun internasional.

Pj. Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto saat menyapa pengrajin tenun pada ajang Expo Tenun. Foto: ist

 

Kepala Disdikbud Sultra, Yasmin, dalam sambutannya menegaskan bahwa tenun Sultra adalah kekayaan budaya yang harus dijaga.

“Kami berencana mendaftarkan tenun Sulawesi Tenggara di Kementerian Hukum dan HAM sebagai kekayaan intelektual daerah, agar tidak diambil atau diklaim pihak lain,” ujarnya.

Baca Juga: Tenun Ikat Sikka NTT dan Sekomandi Sulawesi Barat Diminati Pengunjung Pameran IG di Jenewa

Sarfiah, seorang pengrajin tenun dari Desa Mabolu, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna, menyampaikan harapannya agar semakin banyak orang mengenal dan mencintai tenun lokal.

"Acara seperti ini sangat membantu kami memperkenalkan tenun khas daerah ke khalayak yang lebih luas," katanya.

Pengunjung Expo Tenun 2024 tidak hanya bisa membeli kain tenun, tetapi juga menyaksikan langsung proses pembuatannya yang sarat seni dan tradisi. (A)

Penulis: Siti Nabila  

Editor: Fitrah Nugraha

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS