Kembali Aksi Tolak Pj Bupati Buton Selatan, Massa Duga Ada Gratifikasi di Kemendagri

Deni Djohan

Reporter Buton Selatan

Rabu, 25 Mei 2022  /  8:00 pm

Suasana aksi unjuk rasa di depan kantor Bupati Buton Selatan yang menolak keberadaan Pj La Ode Budiman. Foto: Deni Djohan/Telisik

BUTON SELATAN, TELISIK.ID - Gelombang unjuk rasa menolak La Ode Budiman sebagai Penjabat (Pj) Bupati Buton Selatan yang dilakukan Gerakan Masyarakat (Gema) Busel, terus terjadi, Rabu (25/5/2022). Kali ini, massa merusak pagar kantor bupati.

Massa yang kesal terpaksa mendorong pagar utama kantor bupati hingga rusak. Massa kesal, lantaran pihak kepolisian melarang mereka masuk untuk melakukan sidak atribut mantan Bupati Buton Selatan, La Ode Arusani yang masih terpajang di kantor sekretariat.

Massa menuntut Mendagri, Tito Karnavian segera membatalkan SK penunjukan La Ode Budiman sebagai Pj Bupati Buton Selatan. Pasalnya, La Ode Budiman diketahui merupakan ipar dari bupati sebelumnya, La Ode Arusani.

"Hanya di Buton Selatan ini yang setiap Minggu pelantikan. Nah Mendagri dan KASN tutup mata dengan persoalan ini. Mungkin diamnya mereka karena uang sudah masuk. Sekarang mereka tunjuk yang masih dari trahnya Arusani jadi Pj bupati. Apakah dugaan suap itu tidak benar terjadi?," ungkap salah satu peserta aksi, La Ode Tazrufin.

Pada aksi itu, ia juga membeberkan data tentang petisi yang beredar di kalangan ASN terkait dukungan seseorang. Dalam petisi tersebut tak tercantum nama Pj yang didukung.

"Nanti mereka yang isi sendiri namanya, kemudian disetor ke pusat, seolah-olah itu dukungan pemerintahan dan masyarakat. Padahal itu pembohongan," terangnya.

Baca Juga: Masuk Zona Hijau, Ternak di 15 Daerah Jawa Timur Bebas PMK

Tempat sama, salah satu warga, Suriani mengaku, trauma dengan pemerintahan La Ode Arusani yang dinilai terus menindas warga. Pasalnya, dirinya pernah diusir saat menjual di pelataran pantai Boti.

"Apa daya kami ini, hanya masyarakat biasa. Makanya kalau masih keluarga Arusani yang jadi bupati, kami tolak keras," ungkapnya.

Dirinya sempat membandingkan pembangunan di Buton Selatan dan Buton Tengah. Di mana pembangunan di Buton Tengah cukup terlihat baik. Bahkan rakyat menikmati langsung buah pembangunan itu.

"Apa bedanya Buton Selatan sama Buton Tengah ini. Kita sama-sama lahir dan punya uang sama-sama. Kenapa mereka yang lebih maju," kesalnya.

Baca Juga: Pemda Muna Barat Harap Pj Bupati Segera Dilantik

Berbeda dengan Wa Saida. Pedagang ikan yang kerap disapa Mama Santi itu, menyinggung dugaan ijazah palsu milik La Ode Arusani yang sempat bergulir.

"Saya mau lihat dulu itu La Ode Budiman," singkatnya.

Massa kemudian melanjutkan aksinya di Kantor DPRD Buton Selatan. Namun anggota DPRD sudah lebih dulu pulang. Massa kemudian melanjutkan aksinya dengan membuka semua baliho mantan Bupati Arusani yang masih terpasang di sepenjang jalan utama.

Jalannya aksi ini mendapat pengawal ketat dari pihak kepolisian. Sedikitnya 70 porsenil diturunkan mengawal jalannya aksi. (A)

Reporter: Deni Djohan

Editor: Kardin