Kuliner Khas Daerah Sulawesi Tenggara Bisa jadi Kekuatan Ekonomi Masyarakat
Reporter
Minggu, 28 April 2024 / 10:21 am
KENDARI, TELISIK.ID - Lomba kuliner khas daerah merupakan rangkaian perayaan HUT ke-60 Sulawesi Tenggara, yang diselenggarakan dalam rangka melestarikan sekaligus mempromosikan kuliner khas 17 kabupaten/kota, yang digelar di Aula Bahteramas, Sabtu (27/4/2024).
"Selain melestarikan kuliner khas kabupaten/kota se-Sultra, acara ini juga bertujuan untuk mempromosikan kuliner lokal yang diolah menjadi makanan yang menarik, bergizi, serta akan bernilai ekonomis tinggi," ujar Pj Gubernur Sulawesi Tenggara, Andap Budhi Revianto saat meninjau lomba kuliner khas daerah antar kabupaten/kota se-Sulawesi Tenggara.
Andap yang didampingi Wakil Ketua I DPRD Provinsi Sultra, Sekda beserta Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sultra dan Nur Ainy, mengarahkan para peserta untuk menjadikan potensi keragaman kuliner khas Sultra menjadi kekuatan ekonomi yang berdampak positif bagi masyarakat.
“Kita harus belajar dari industri budaya Korea. Sebagai contoh kita lebih mengenal makanan Toppoki, Bulgogi, Kimchi dibandingkan kuliner khas di sini seperti Sinonggi, Kasuami, Parende, Kambewe dan lainnya. Mari kita maksimalkan segala potensi sumber daya yang ada untuk menjadi kekuatan ekonomi yang berdampak positif bagi masyarakat,” ucap Andap.
Setelah kuliner khas itu terpromosikan, tambah Andap, kemudian diproduksi secara massal, yang tentu akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja, dan pada akhirnya akan menekan angka kemiskinan ekstrem dan tingkat pengangguran terbuka di Sulawesi Tenggara.
Andap juga mengingatkan Tim Penggerak PKK untuk memperhatikan kasus stunting di masing-masing daerah, serta melakukan intervensi untuk pencegahan stunting melalui pemberian asupan makanan bergizi serta memanfaatkan anggaran stunting yang ada dengan baik.
Baca Juga: Lomba Kuliner Khas Sultra Sebagai Bentuk Pelestarian Budaya dan Penurun Stunting
Sementara Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Tenggara, Belli Harli Tombili menyampaikan, tujuan diadakannya lomba makanan khas daerah ini untuk melestarikan pangan lokal.
"Kita sosialisasikan untuk mengingatkan kembali bahwa kita punya kekayaan budaya khas daerah yang harus kita pertahankan. Jangan sampai kebudayaan kita malah diambil oleh negara lain dan diklaim sebagai kebudayaan mereka. Makanya kita yang memiliki kebudayaan harus melestarikan," ucap Belli.
Dia menambahkan, makanan yang dilombakan cenderung makanan yang disajikan sehari-hari di wilayah tersebut. Seperti kasuami khas Pulau Buton dan bahkan menyediakan makanan yang bahannya hanya ada di daerah tersebut.
Adapun jenis kuliner khas daerah Sulawesi Tenggara yang disajikan 17 kabupaten/kota, sebagai berikut:
1. Kota Kendari (Juara 1): Salad Pokea, Mi Sagu, Ika Pinalulo Mokoni, Tahu Dina Lulo, Pururundawa Warahah, Puding Wanggola Wua Naga, dan Teh Warakah Mendidoha.
2. Kabupaten Buton Utara (Juara 2): Perangi Patola, Sup Asam Manis Kena, Sansaru Owinkeu, Lapa-Lapa Wakawondu, Tamea Ini, Katawai Linulu, Pambulu Tinumesi, Srikaya Kastela, dan Jus Merah Putih.
3. Kabupaten Wakatobi (Juara 3): Lokatu, Ubi Faturumbu, Sayoro Mozaik, Opa Tari Seaweeo, dan Sop Buah Kanduru.
4. Kota Baubau: Sup Kajalona Konduru, Kambeww Wakawondu, Nasu Wolio Molagina, Katapai Kawana Kaobula, Puding Paratukala Maimpona, Kambana Kapaeya Pemeili, dan Jus Pepaya Buah Naga.
5. Kabupaten Konawe: Salad Sayur Kota Padi, Nasi Singkong, Kapusu Nosu, Manu Nasu Wolio, Thay Pojalo, Manu Chunu Konawa, Ikane Dole, Sayur Asam Konduru, dan Sosulu Tamera.
6. Kabupaten Konawe Selatan: Pizza Singkong, Nasi Berah Merah Pulen, Ikan Tenggiri Kuah Gulai, Rolade Tahu, Tuna Woku Rol, Rendang Jantung Pisang, Sate Aneka Seafood, Kepiting Saos Pedas Manis, Udang Bakar Madu, Dimsum Kepiting, Sate Lilit Ikan, Minuman Jasreh, Jus Pelangi, Puding Lumut dan Kelor Kelapa Muda, serta Puding Nutrijel Ubi Jalar Ungu.
7. Kabupaten Konawe Utara: Wanggole Inusa, Tawaro Oheo Mpinalulu, Sop Bola Bola Labu, Tawanggole Nibaki, Sambal Goreng Kuli Wanggole, Uraa Takule, dan Tropical Konasara.
8. Kabupaten Konawe Kepulauan: Sop Labu Kuning, Tahu Pelangi, Ayam Lewe Olo, Dendeng Daun Singkong, Sambal Goreng Daun Pisang, Kukus Pisang Zebra, Puding Kelor Buah, dan Air Secang.
9. Kabupaten Buton: Singkong Pai Buah, Nasi Kagehu Kaitela, Ragouit Bangka, Kari Kenta Wara-Wara, Sup Krim Taeo, Paria Kambu, dan Puding Bunga Telang.
10. Kabupaten Buton Selatan: Parende Cumi Udang, Lapa-Lapa, Kapusu Nosu, Manu Nasu Wolio, Thay Pojalo, Manu Chunu Konawa, Ikane Dole, Sayur Asam Konduru, dan Sosulu Tamera.
11. Kabupaten Buton Tengah: Singkong Pai Buah, Nasi Kagehu Kaitela, Ragouit Bangka, Kari Kenta Wara-Wara, Sup Krim Taeo, Paria Kambu, dan Puding Bunga Telang.
12. Kabupaten Muna: Sop Konduru Bola-Bola Kelor, Telur Singanga, Kadonte, Sayur Rebung Kamomo Kawanse, Kagule Katowono Kenta Pari, Lapa-Lapa, Ayam Kandara, Tempe Panggang Pedas, dan Puding Bola Ungu.
13. Kabupaten Muna Barat: Medawa Kambu, Ghoti Karaimpo, Manu Katingkou Kauwei, Parende Bhangkeno Banggi, Pawu Kalei Katinga, dan Dhamere Kasinta.
Baca Juga: Pj Bupati Konawe Hadiri Perayaan HUT ke-60 Sulawesi Tenggara
14. Kabupaten Kolaka: Adonge Sagu Gula, Bini Garang, Daging Kambatu Tinumisi, Manu Ninahu Tawaoloho, Ikan Pari Masak Kuah, Sayur Tinira Campur, dan Cinta Tamborasi.
15. Kabupaten Kolaka Timur: Bola-Bola Ubi Jalar, Sinole, Tonowu Belut Batang Pisang, Ayam Tawaoloho, Sayur Tanggoreke, Gagape Tinira, dan Ikan Bini-Bini.
16. Kabupaten Kolaka Utara: Lawa Ayam Kampung, Nasi Goreng Pisang Lilin, Nasi Liku, Lawa Ikan, dan Boi.
17. Kabupaten Bombana: Sop Koniki Dinirea, Nidivi Puhu Nihela Inisisa Biti-Biti, Nilapa Ica, Inoti Kananasi, Riceu Kandora Uuu, Jus Fuampnam Nenas Gulaea, dan Gula Kelapa Waje.
Turut hadir pada kegiatan tersebut yakni para bupati/wali kota beserta Ketua Tim Penggerak PKK kabupten/kota, dan Pimti Pratama Pemprov Sulawesi Tenggara. (A-Adv)
Penulis: Erni Yanti
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS