Sudah Banyak Korban, Kepala Bapas Imbau Warga Waspadai Petugas Gadungan
Apriliana Suriyanti, telisik indonesia
Jumat, 07 Januari 2022
0 dilihat
Kantor Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Kendari, tempat para korban melaporkan adanya petugas Bapas gadungan. Foto: Apriliana Suriyanti/Telisik
" Mereka mengadukan seseorang bernama Rudi yang katanya adalah salah satu petugas Bapas Kelas II Kendari "
KENDARI, TELISIK.ID - Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Kendari sempat dikejutkan dengan munculnya oknum tak bertanggung jawab yang mengaku petugas pembimbing kemasyarakatan, pada 2021 lalu.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Bapas Kelas II Kendari, Hasrudin, kepada sejumlah awak media saat ditemui di ruangannya, Jumat (7/1/2022).
Ia menceritakan, pada awalnya, kantor Bapas yang berlokasi di Jalan Pasaeno, Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, didatangi oleh sejumlah ibu-ibu.
"Ada tiga orang ibu-ibu, mereka menangis," ucapnya.
Mereka mengadukan seseorang bernama Rudi yang katanya adalah salah satu petugas Bapas Kelas II Kendari. Namun sial, nama yang disebutkan tak diketahui oleh siapapun di kantor itu.
Baca Juga: Berkonflik dengan Hukum, Bapas Kendari Dampingi 82 Anak di Sultra Sepanjang 2021
"Mereka mengadu, oknum tersebut telah meraup keuntungan dari mereka hingga belasan juta," katanya.
Kasus tersebut sudah dilaporkan ke pihak kepolisian, namun berujung buntung. Hasrudin mengatakan, oknum atas nama Rudi diketahui telah melarikan diri.
Baca Juga: Diduga Ada Indikasi Kecurangan, Pelantikan BEM UHO Ditunda
"Oknum ini ternyata mantan warga binaan, teman sekamar dari anak si ibu itu, dia mengaku dari Bapas dan menjanjikan keluarga tersebut bahwa anak-anaknya bisa segera bebas," ujar Hasrudin.
Tak ingin kejadian itu terulang, pihak Bapas Kelas II Kendari lantas gencarkan imbauan terhadap warga binaan dan keluarga.
"Kami tiap kali ke Lapas, Rutan, selalu sosialisasikan ke warga binaan agar kejadian ini tidak boleh terulang lagi, kami sudah mewanti-wanti, begitu juga ke pihak keluarga agar selalu berhati-hati dan kroscek kevalidannya," ucapnya.
Ia memberikan arahan, sebagai upaya pencegahan agar kasus penipuan itu tak terjadi lagi, maka masyarakat harus lebih cermat dalam menanyakan surat tugas dan tanda pengenal petugas Bapas. (C)
Reporter: Apriliana Suriyanti
Editor: Haerani Hambali