Lomba Kuliner Khas Sultra Sebagai Bentuk Pelestarian Budaya dan Penurun Stunting
Erni Yanti, telisik indonesia
Sabtu, 27 April 2024
0 dilihat
Pj Gubernur Sulawesi Tenggara saat melihat makanan khas daerah Kota Kendari. Foto: Erni Yanti/Telisik
" HUT ke-60 Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) tahun ini dirangkaian dengan kegiatan lomba makanan khas daerah se-Sultra "
KENDARI, TELISIK.ID - HUT ke-60 Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) tahun ini dirangkaian dengan kegiatan lomba makanan khas daerah se-Sultra.
Dalam pelaksanaan lomba makanan khas daerah ini, masing-masing kabupaten/kota menyajikan kuliner-kuliner khas daerah mereka dengan ciri khas berbeda.
Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Tenggara, Belli Harli Tombili menyampaikan, tujuan diadakan lomba makanan khas daerah ini untuk melestarikan pangan lokal.
"Kita tau bersama makanan-makanan asing dari penjuru dunia itu banyak sudah masuk di daerah, bahkan kita lihat intervensinya sudah masuk di desa-desa hingga kecamatan," kata Belli, Sabtu (27/4/2024).
Bahkan di pedesaaan, banyak orang lebih mengetahui makanan dari luar dari pada makanan khas daerah di Sulawesi Tenggara.
"Hari ini kita sosialisasikan untuk mengingatkan kembali bahwa kita punya kekayaan budaya khas daerah yang harus kita pertahankan. Jangan sampai kebudayaan kita malah diambil oleh negara lain bahwa ini kebudayaan mereka. Makanya kita yang memiliki kebudayaan harus melestarikan," ucap Belli.
Menurut Belli, makanan yang dilombakan cenderung makanan sehari-hari disajikan di wilayah tersebut. Seperti Kasuami khas Pulau Buton dan bahkan menyediakan makannan yang bahannya hanya di daerah tersebut.
Lomba makanan khas daerah ini dibagi menjadi 10 kategori, juara 1 sampai 6, makanan favorit, terbaik hidangan utama, dan terbaik hidangan penutup yang akan diumumkan pada kegiatan Halo Sultra.
Lebih lanjut, Belli mengatakan, kegiatan Halo Sultra tahun ini dikemas secara sederhana tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, karena masih prihatin terhadap berbagai bencana, inflasi, kemiskinan juga masih tinggi.
Namun tahun ini, Halo Sultra dikonsepkan dengan pertunjukan seluruh budaya, agar budaya Sulawesi Tenggara tetap terlestarikan.
Sementara itu, Pj Gubernur Supawesi Tenggara, Andap Budhi Revianto mengatakan, lomba kuliner pangan lokal digelar dengan tujuan mengangkat kearifan lokal.
"Karena sekarang banyak yang mengerti makanan-makanan luar, tetapi ditanya Kasuami atau Parende tidak mengerti. Untuk itu, kita akan mempromosikan semua ini sehingga ini bisa menjadi daya tarik tersendiri dan pengelolaan pangan lokal sebagai kekuatan ekonomi," kata Andap.
Disamping itu juga kata Andap, dalam dinamika dan konteks sehari-hari bagaimana dapat meminimalisir angka stunting. Apalagi Sulawesi Tenggara yang kaya akan sumber daya laut, sehingga jangan sampai banyak kekayaan suber daya alam di sini tetapi angka stunting tinggi.
Sementara itu, Ketua TIM PKK Kolaka Timur, Hartini Azis mengatakan, lomba kuliner khas daerah ini membawa makanan khas daerah yang terdiri dari berbagai menu.
"Hari ini lomba kuliner khas daerah, kami membawa semua pangan lokal dari Kolaka Timur yaitu Pinira Rotan yang muda, karena kami di Kolaka Timur Pinira itu biasa dikonsumsi sebagai makanan khas kami," kata Kartini Aziz.
Makanan khas Pinira ini terdiri dari pinira rotan, sagu dan kelapa. Kemudian makanan khas bini-bini Krispi terbuat dari ikan pari, tinori ikan belut, tinole terbuat dari sagu dan tahu pepes ikan gabus. (A-Adv)