Modal Kualitas dan Gagasan, Bacaleg Ini Punya Strategi Tepis Money Politics

Erni Yanti

Reporter

Senin, 17 Juli 2023  /  12:41 pm

La Ode Jati Bone, Ketua Kaderisasi DPC PPP Muna Barat dan kini menjadi bacaleg Dapil II Muna Barat. Foto: Ist.

KENDARI, TELISIK.ID - Menjadi bakal calon anggota legilatif tentu tak melulu harus bermodal uang. Yang lebih penting dari itu adalah kualitas. Salah seorang bacaleg, La Ode Jati Bone, bermodal kualitas yang dimilikinya, nekat bertarung di Pemilu 2024. Dia memiliki strategi khusus untuk menepis ptaktik money politics.

Lahir di Desa Lakanaha, Kecamatan Wadaga, 12 Januari 1997, pemuda ini mengenyam pendidikan dari SD hingga SMA di Muna Barat. Setelah lulus, ia melanjutkan ke Universitas Muhammadiyah Kendari dan lulus dengan gelar S.IP.

Selama kuliah, ia berkecimpung dan mendalami dunia organisasi baik internal maupun eksternal kampus. Ia mulai aktif berpolitik dengan menjadi kader di partai berlambang ka'bah, Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Ia pernah bertarung pada pemilihan BEM Universitas Muhamadiyah Kendari. Namun keadaan saat itu sedang kacau sehingga proses demokrasi tak dilanjutkan. Terbiasa di dunia organisasi, ia sudah tak asing lagi dengan berpolitik formal maupun semi formal.

Sebelum menjadi kader partai politik, ia berkecimpung di sayap PPP, yakni Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK). Di situlah ia memulai kararirnya di partai politik, hingga menjadi kader PPP pada tahun 2021, kemudian menjadi pengurus di DPC PPP Muna Barat Bidang Organisasi Kaderisasi Keanggotaan (OKK).

Baca Juga: Anwar Machmud, Bacaleg Kota Kendari Si Kader Tulen PDIP

Saat ini, ia menjabat sebagai Ketua Kaderisasi DPC Partai Persatuan Pembangunan Muna Barat. Jati Bone turut serta berpartisipasi pada Pemilu 2024 sebagai bacaleg DPRD Muna Barat Dapil II Kecamatan Lawa, Barangka, Wadaga dan Tiworo Selatan.

Jati mengakui, maraknya politik uang saat ini sulit dihindari. Untuk itu, butuh strategi khusus untuk menghindari politik uang. Butuh peran generasi milenial dan sosial media.

"Makanya kenapa saya tidak gentar dengan bacaleg lain yang punya uang banyak. Hari ini saya tampil karena ilmu pengetahuan. Kalau kita bicara finansial, saya tidak punya apa-apa," ungkapnya.

Jati akan membuktikan mampu menabrak politik uang dengan integritas dan gagasan yang dimilikinya. Hal ini dilakukan selain dengan pendekatan kekeluargaan, pendekatan pertemanan, juga komunikasi-komunikasi sosial politik.

"Hari ini saya ingin buktikan apakah memang finansial itu selalu menang atau tidak. Makanya yang saya bawa ini hanya ilmu yang saya akan implementasikan dan jaringan pertemanan," tuturnya.

Berbekal kemampuan mumpuni yang ia dapatkan selama aktif di organisasi internal maupun eksternal kampus, semakin menguatkan cita-citanya menjadi wakil rakyat dengan bekal gagasan.

Ia bertekad ingin memperbaiki citra politik tanpa money politics, sehingga siapapun mampu bertarung dan menjadi wakil rakyat. Menurutnya, politik uang bukan pembelajaran yang baik bagi masyarakat. Karena itu, ia tak akan melakukan praktik itu. Ia akan fokus pada ide dan gagasan yang akan dilakukan untuk masyarakat yang diwakilinya bisa nanti terpilih.

Baca Juga: Dua Bacaleg di Nusa Tenggara Timur Diduga Palsukan Dokumen, Ngaku Tak Pernah jadi Napi

Salah seorang kerabatnya, Iksan Iso mengungkapkan, kesungguhan Jati Bone sebagai figur bakal calon anggota legislatif, walau dengan latar belakang yang sederhana, namun memiliki komitmen yang kuat untuk bertarung.

"Saya melihat kesungguhannya untuk mencalonkan diri sebagai wakil rakyat. Kenapa saya katakan itu, karena saya melihat karakternya yang sangat komitmen dengan apa yang dia lakukan," tuturnya.

Rekannya yang lain, Rusdin Hamzah berpesan pada Jati Bone untuk betul-betul bertarung dengan jujur dan bila nanti terpilih, dia harus bisa mewakili suara masyarakat. (A)

Penulis: Erni Yanti

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS