Operasi Pasar, Jatim Butuh Pengawasan Ketat Distribusi Minyak Goreng
Reporter Surabaya
Selasa, 15 Februari 2022 / 5:12 pm
SURABAYA, TELISIK.ID - Dinas Perindag Provinsi Jawa Timur (Jatim) menggelar operasi pasar guna mengatasi kelangkaan minyak goreng di pasaran.
Menurut Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawangsa, seharusnya kelangkaan tidak harus terjadi karena total produksi minyak goreng di Jatim mencapai 63.000 ton per bulan dari total kebutuhan minyak goreng sebanyak 59.000 ton per bulannya. Artinya, terdapat surplus sebesar 4.000 ton setiap bulannya.
Di pasar tradisional biasanya stok tersedia, tapi harganya jauh dari HET. Saat ini HET untuk minyak goreng dengan kemasan premium Rp 14 ribu per liter, HET minyak goreng dengan kemasan sederhana Rp 13.500 per liter, HET minyak goreng curah Rp 11.500 per liter.
"Akan tetapi untuk mendapatkan harga sesuai HET di pasar tradisional ternyata tidak mudah. Sementara di retail modern sering kosong stock nya," tuturnya, Selasa (15/2/2022).
Khofifah mengaku, telah mengkomunikasikan kondisi tersebut dengan Menteri Perdagangan dan bersama Pangdam serta Kapolda melakukan sidak ke pabrik minyak goreng. Hasilnya, diduga ada persoalan dalam pendistribusiannya karena pabrik mengatakan tidak pernah mengurangi jumlah produksi.
Baca Juga: Pedagang di Wakatobi Dilema Turunkan Harga Minyak Goreng, Ini sebabnya
Sementara itu, anggota Komisi B DPRD Jatim, Agusdono Wibawanto mengatakan, perlu ada pengawasan terkait distribusi minyak goreng. Karena keberadaan minyak goreng itu, membuat masyarakat sebagai konsumen panik.
Baca Juga: Turun ke Jember, Gubernur Khofifah Prihatin Laka Laut Ritual Pantai Payangan
"Ada pengawasan yang lemah, kepanikan masyarakat karena kebutuhan minyak goreng," tutur pria asal Malang ini.
Politisi Partai Demokrat minta ada data hulu dan hilir distribusi minyak goreng. Apalagi saat ini mendekati hari raya Idul Fitri.
"Nampaknya masa pandemi ini, ada permainan di bawah. Ini meresahkan masyarakat sebagai konsumen. Ini tugas satgas pangan melakukan pengawasan," terangnya. (B)
Reporter: Try Wahyudi Ari Setyawan
Editor: Kardin