Persentase Positif COVID-19 di Muna Menurun

Sunaryo

Reporter Muna

Kamis, 30 April 2020  /  5:01 am

Tim Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Muna dalam suatu konferensi pers. Foto: Naryo/Telisik

MUNA, TELISIK.ID - Meskipun jumlah warga Muna yang terpapar virus COVID-19 bertambah dari 7 menjadi 12, namun presentasenya menurun.

Jubir Satgas COVID-19 Muna, La Ode Abdul Wahid Agigi menerangkan,  penurunan persentase kepositifan itu tergambar dari hasil swab pertama pada 14 April  sekitar 35 persen. Kemudian berkurang pada swab 22 April menjadi 10 persen.

"Kami berkeyakinan kasus positif makin ke ujung, makin kecil," kata Wahid. Untuk memutuskan mata rantai penularannya, maka upaya yang dilakukan adalah membuat pemetaan dan strategi baru. Yaitu memfokuskan pemeriksaan pada orang-orang terkait acara GPIB dan acara pesta tanggal 14 Maret 2020. Lalu melaksanakan tracing (telusur) terhadap kontak erat 12 orang pasien yang tengah menjalani perawatan.

"Mereka yang kontak sangat erat kita langsung swab dan kontak kurang erat dirapid test," sebutnya.

Kemudian, bagi delapan warga yang rapid test positif dan negatif pada 14 April lalu akan kembali dilakukan pemeriksaan swab. Karena, tiga di antara mereka, salah seorang saat ini hasil swabnya positif.  

Ketua IDI Muna itu mengungkapkan, tambahan lima pasien positif COVID-19 itu merupakan hasil swab tenggorokan yang dilakukan pada 22 April lalu.  Mereka merupakan kontak sangat erat dari tujuh pasien positif sebelumnya yang saat ini masih diisolasi di Rumah Sakit (RS).

Jumlah mereka sebanyak 52 orang terbagi dalam rapid test pertama-positif dua orang. Kemudian, rapid test pertama-negatif dan rapid test kedua-positif dua orang. Rapid test pertama dan kedua negatif empat orang. Rapid test pertama negatif langsung swab 41 orang. Rapid test pertama-positif, swab tanggal 14 April negatif tiga orang, diulang karena berkaitan sangat kuat dengan acara pesta 14 Maret dan kasus Saparua, Maluku.

Baca juga: Ini Hasil Swab PDP COVID-19 di Kolut

"Dari 52 orang yang diperiksa dengan Real Time-PCR, hasilnya lima orang terkonfirmasi positif. Sementara dua orang menunggu hasil," ungkapnya.

Sementara untuk upaya lanjutan pada kelimanya adalah dengan melakukan isolasi di RS selama 14 hari meskipun mereka tidak mengeluhkan sakit. Selama masa isolasi, mereka akan mendapatkan asupan vitamin dan nutrisi gizi seimbang dan obat anti virus.

"Pada hari ke 14 dan 15 setelah swab pertama akan dilaksanakan swab ulangan untuk menilai kesembuhan," jelasnya.  

Dokter ahli dalam itu mengimbau pada yang sudah pernah menjalani rapid test dan swab yang hasilnya negatif agar tetap waspada, melakukan karantina mandiri 2X14 hari sejak hasil terakhir diumumkan.

"Harus tetap melakukan social distancing jangan berkumpul, physical distancing (jaga jarak), gunakan masker, dan selalu cuci tangan dengan air mengalir menggunakan sabun, maka insyaallah Muna akan cepat bebas dari jangkitan virus SARS-CoV-2," imbaunya.

Sementara bagi 12 pasien COVID-19 diharapkan agar tidak panik dan hilangkan rasa bersalah. Sebab, mereka adalah tokoh utama pemutusan rantai penularan.

"Kami sangat berterima kasih dan mengapresiasi karena telah dan akan bersedia menjalani masa isolasi selama 14 hari ke depan. Kami tetap mendampingi walaupun berjarak," timpalnya.

Kemudian, Tim Satgas juga menaruh harapan pada masyarakat agar tidak mengucilkan para penderita. Seorang yang terjangkit virus corona, menurutnya bukanlah aib. Namun, keadaan itu adalah musibah. Virus yang berasal dari Wuhan, Cina itu bisa menjangkiti siapa pun.

"Mari kita memberikan support kepada mereka seraya makin banyak berdoa dan berupaya keras secara bersama-sama agar daerah kita terbebas dari wabah ini," ajaknya.

Reporter: Naryo

Editor: Rani