Pindad Jujur, Mobil Dinas Prabowo Maung MV3 Garuda Merah Putih Tak Seratus Persen Buatan Negeri
Reporter
Jumat, 15 November 2024 / 8:22 pm
JAKARTA, TELISIK.ID - PT Pindad (Persero) mulai membuka fakta terkait mobil dinas Maung MV3 Garuda yang akan digunakan para menteri di kabinet Prabowo Subianto.
Meski diproyeksikan sebagai kendaraan dinas dengan identitas nasional, ternyata Maung MV3 Garuda tidak sepenuhnya buatan dalam negeri. Beberapa komponen vital, termasuk mesin dan transmisi, masih diimpor dari luar negeri.
Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Pindad, Sigit P. Santosa, menyatakan bahwa pengembangan Maung MV3 Garuda melalui proses yang panjang. Mulai dari tahap desain hingga pengembangan produk, semuanya dilakukan dengan pengawasan ketat.
Namun, komponen seperti mesin dan transmisi harus diimpor karena belum tersedia di dalam negeri.
"Komponen lokal merupakan prioritas kami, tetapi untuk beberapa komponen yang belum tersedia di dalam negeri seperti mesin dan transmisi, kami bekerja sama dengan mitra global," kata Sigit, seperti dikutip dari gridoto.com, Jumat (15/11/2024).
Baca Juga: Judol Masuk Kategori Bencana Nasional, 80 Persen Masyarakat Kelas Menengah Terimbas
Sigit menegaskan, penggunaan komponen impor merupakan hal yang umum dalam industri otomotif. Ia menyebut bahwa langkah ini diambil untuk memastikan performa dan kualitas Maung MV3 Garuda tetap terjaga.
Meski demikian, keputusan ini cukup menarik, mengingat selama ini mobil dinas menteri lebih sering menggunakan produk impor seperti Toyota Crown sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Maung MV3 Garuda menjadi terobosan dengan sentuhan lokal meski belum sepenuhnya bebas dari bahan impor.
Proses produksi Maung MV3 Garuda diawali dengan penyusunan spesifikasi teknis yang tertuang dalam dokumen System Requirement Specification (SRS) dan Test & Evaluation Master Plan. Setelah spesifikasi disusun, tim engineering PT Pindad mengembangkan desain konseptual hingga desain rekayasa.
Desain ini mencakup aspek performa kendaraan, desain eksterior dan interior, serta pemilihan material sesuai regulasi. Tahapan desain ini menjadi kunci sebelum memasuki proses manufaktur dan perakitan.
Setelah tahap desain selesai, PT Pindad melanjutkan dengan proses Manufacturing & Assembly. Tahapan ini meliputi pembuatan desain komponen utama seperti bodi, pintu, dan fender. Proses perakitan dilakukan melalui body welding, diikuti pengecatan, dan perakitan akhir di area trimming.
Kendaraan kemudian melalui Quality Control, uji fungsi, dan sertifikasi untuk memastikan performa sesuai standar yang ditetapkan.
Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose, memastikan bahwa Maung MV3 Garuda dipersiapkan sebagai kendaraan operasional menteri dan pejabat negara.
"Sesuai arahan Bapak Presiden RI, kami sedang mempersiapkan MV3 Garuda untuk kendaraan dinas atau operasional para Menteri beserta jajaran," ujar Abraham, dilansir dari Kompas.
Menurutnya, inisiatif ini merupakan langkah nyata untuk mendukung perkembangan industri dalam negeri, sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto.
Meskipun demikian, Abraham mengakui bahwa proses koordinasi masih berjalan dengan pemerintah.
"Semuanya masih dalam proses koordinasi secara aktif dengan pemerintah, mohon doa restu dan dukungan dari semua pihak termasuk masyarakat agar semua proses berjalan lancar," tambah Abraham dalam keterangannya.
Ia berharap dukungan dari semua pihak akan memperlancar proses produksi dan distribusi Maung MV3 Garuda sebagai simbol kebanggaan produk dalam negeri.
Namun, pengakuan lebih lanjut datang dari Kepala Staf Kepresidenan (KSP), AM Putranto, yang mengungkap asal-usul beberapa komponen Maung Pindad. Menurut Putranto, sekitar 30 persen bahan baku Maung berasal dari merek otomotif asal Korea Selatan, yakni SsangYong.
"Itu mobil itu luar biasa, TKDN (tingkat komponen dalam negeri) 70 persen," kata Putranto di Kompleks Parlemen, Jakarta.
Penggunaan komponen impor ini memang menjadi perhatian, namun PT Pindad berusaha menyeimbangkan antara penggunaan komponen lokal dan kualitas produk.
Baca Juga: KPK Desak Raffi Ahmad Segera Lapor Harta Kekayaan
Putranto menjelaskan bahwa meskipun ada elemen impor, mayoritas komponen Maung MV3 Garuda tetap diproduksi di dalam negeri, mencerminkan upaya PT Pindad dalam meningkatkan kandungan lokal pada produknya.
Penunjukan PT Pindad sebagai penyedia kendaraan dinas di era kepresidenan Prabowo Subianto ini menjadi langkah strategis untuk menunjukkan keberpihakan pada industri lokal.
Namun, dengan tetap mengandalkan impor komponen vital, langkah ini menunjukkan bahwa industri otomotif nasional masih menghadapi tantangan dalam menghasilkan produk yang sepenuhnya lokal.
Kendaraan Maung MV3 Garuda sendiri telah melalui berbagai tahapan pengujian sebelum siap digunakan sebagai kendaraan dinas menteri.
Proses uji fungsi dan sertifikasi dilakukan secara ketat untuk memastikan kendaraan memiliki performa tinggi dan memenuhi standar keamanan yang diperlukan untuk operasional pejabat negara. (C)
Penulis: Ahmad Jaelani
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS