Risiko Dunia Kerja, Pemkot Kader Pelayanan Kesehatan di Kota Kendari

Nur Khumairah Sholeha Hasan

reporter

Kamis, 21 September 2023  /  3:46 pm

Pemkot Kendari menggelar workshop terkait pentingnya pelayanan kesehatan pada masyarakat di sektor informal. Foto: Nur Khumairah/Telisik

KENDARI, TELISIK.ID - Makin meningkatnya jumlah pekerja terutama sektor informal guna memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat, Pemkot Kendari menggelar workshop kader pelayanan kesehatan.

Digelarnya kegiatan itu diharapkan pekerja informal pentingnya kesehatan terutama dalam meningkatkan dan memelihara kesehatan di semua jabatan, termasuk pencegahan penyimpangan kesehatan  yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan, perlindungan kerja dari risiko akibat yang merugikan kesehatan.

Selain itu, masalah gizi, penyakit tidak menular, dan penyakit menular, para pekerja informal juga memiliki risiko keselamatan dan kesehatan terkait pekerjaannya yang dapat mengganggu produktifitas mereka seperti kondisi lingkungan kerja yang berbahaya, masalah kesehatan seperti gangguan otot rangka, gangguan mata dan gangguan kesehatan kulit.

Baca Juga: Potensi Kelautan dan Perikanan Melimpah, Pengusaha Korea Tertarik Investasi di Sulawesi Tenggara

Para pekerja informal terpapar potensi bahaya pekerjaan, dengan kecenderungan pemilik yang secara langsung bertanggung jawab atas kesehatan dan keselamatan kerja mereka, terutama yang berhubungan dengan berbagai penyakit dan gangguan akibat kesehatan dan kecelakaan kerja.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kendari, dr Hasmirah MKes menyebut, kegiatan ini merupakan upaya pelayanan bagi pekerja informal.

"Kader kesehatan ini banyak salah satunya kader pos upaya kegiatan kerja," bebernya pada awak media, Kamis (21/9/2023).

Sementara itu, Sekda Kota Kendari, Ridwansyah Taridala menuturkan, peran kader kesehatan sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang sehat, apalagi menghadapi bonus demografi nanti jumlah pekerja produktif di Indonesia sangat banyak.

Menurutnya, pada 2045 mendatang, tantangan sekaligus kesempatan yang perlu dipersiapkan agar pada masa bonus demografi tersebut memiliki usia kerja yang sehat dan produktif.

"Saudara-saudara kita yang di usia produktif dengan latar belakang pendidikan yang dia miliki, keterampilan yang dia miliki, skill yang dia miliki, bisa dia hidupi dirinya sendiri, kita tinggal mengarahkan atau memantau,” ungkapnya.

Tiap jenis dan tempat pekerjaan baik pada pekerja formal maupun informal memiliki risiko yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Pada umumnya, para pekerja sektor informal kurang memiliki kesadaran dan pengetahuan tentang bahaya di lingkungan kerjanya.

Pos upaya kesehatan kerja (UKK) merupakan bentuk upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) yang memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat pekerja, terutama pekerja informal serta merupakan wadah dari serangkaian upaya pemeliharaan kesehatan pekerja yang terencana, teratur dan berkesinambungan yang diselenggarakan oleh dan untuk masyarakat pekerja.

Baca Juga: Seleksi CPNS dan PPPK Kemenkumham 2023 Sudah Dibuka, Lapor Jika Ada Pungli

Melansir Bantulkab.go.id, upaya kesehatan kerja adalah ialah bentuk pemberdayaan masyarakat di kelompok pekerja informal utamanya di dalam upaya promotif, preventif untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerja.

Pembentukan pos ukk di tempat kerja bertujuan untuk mendekatkan pelayanan kesehatan pada pekerja, meningkatkan pengetahuan pekerja tentang kesehatan kerja dan meningktkn kewaspadaan pekerja terhadap risiko dan bahaya kerja.

Kegiatan ini sendiri diinisiasi oleh Dinas Kesehatan Kota Kendari yang diikuti 30 kader dan programer perwakilan dari 15 puskesmas di Same Hotel Kendari. (A)

Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS