Potensi Kelautan dan Perikanan Melimpah, Pengusaha Korea Tertarik Investasi di Sulawesi Tenggara

Nur Khumairah Sholeha Hasan, telisik indonesia
Rabu, 20 September 2023
0 dilihat
Potensi Kelautan dan Perikanan Melimpah, Pengusaha Korea Tertarik Investasi di Sulawesi Tenggara
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulawesi Tenggara, La Ode Kardini menyebut, potensi perikanan di Sulawesi Tenggara sudah berhasil menarik investor asal Korea. Foto: Kolase

" Sulawesi Tenggara menjadi salah satu daerah incaran investor asal negeri ginseng, Korea, potensi kelautan dan perikanan yang dimiliki menjadi daya tarik tersendiri "

KENDARI, TELISIK.ID - Sulawesi Tenggara menjadi salah satu daerah incaran investor asal negeri ginseng, Korea, potensi kelautan dan perikanan yang dimiliki menjadi daya tarik tersendiri.

Sulawesi Tenggara sendiri memiliki potensi kelautan dan perikanan yang cukup besar baik dari sektor perikanan tangkap maupun sektor budidaya.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulawesi Tenggara, La Ode Kardini. Ia menuturkan jika saat ini investor asal Korea sedang melirik potensi teripang.

"Potensi perikanan di Sulawesi Tenggara ini cukup menjanjikan seperti potensi perikanan tangkap yang terdiri dari dua zona di antaranya zona WPP 713 berada di Kolaka, Mangolo Selat Makassar, Teluk Bone dan zona WPP 714 RI Laut Banda," bebernya saat ditemui di ruang kerjanya pada Rabu (20/9/2023).

Baca Juga: Seleksi CPNS dan PPPK Kemenkumham 2023 Sudah Dibuka, Lapor Jika Ada Pungli

Ia menambahkan, beberapa waktu lalu menerima investor asing yang berniat mendirikan perusahaan untuk budidaya teripang untuk kegiatan ekspor. Potensi budidaya teripang di Sulawesi Tenggara di antaranya Kabupaten Buton Utara, Kolaka, Kabupaten Muna, Buton, Buton Tengah dan Wakatobi.

"Sehingga mereka sangat tertarik untuk mengembangkan budidaya teripang," tambahnya.

Dikutip dari laman Sultra.bps.go.id, volume dan nilai perdagangan antar pulau hasil perikanan menurut jenis komoditas di Sulawesi Tenggara Tahun 2020 di antaranya:

- Cumi-cumi sebanyak 787,29 ton

- Ikan teri kering sebanyak 1.532,42 ton

- Daging kerang kering sebanyak 82,48 ton

- Daging rajungan/daging kepiting 719,57 ton

- Gurita sebanyak 1.836,20 ton

- Ikan baronang sebanyak 4,64  ton

- Ikan cakalang sebanyak 5.730,33 ton

- Ikan ekor kuning sebanyak 7,25 ton

- Ikan hias air laut sebanyak 1,33 ton

- Ikan kakaktua sebanyak 86,04 ton

- Ikan kerapu hidup sebanyak 35,09 ton

- Ikan katamba sebanyak 117,76 ton

- Ikan bandeng segar/ 1.165,50 ton

- Teripang sebanyak 56,55 ton

- Madidihang/Tongkol 3.724,49 ton

- Tuna sebanyak 2.716,10 ton

- Ikan kembung sebanyak 187,33 ton

- Ikan kuwe sebanyak126,68 ton

Baca Juga: Direktur PT BNP Penuhi Panggilan Polda Sulawesi Tenggara Soal Dugaan Menambang Ilegal di Blok Marombo

- Ikan layang/ ikan terbang sebanyak 9.164,38

- Ikan Marlin sebanyak 185,13 ton

- Ikan Moa sebanyak 0,05 ton

- Ikan Tenggiri/ Ikan Makarel sebanyak 389,61 ton

- Ikan Kakap Merah sebanyak 304,20 ton

- Kepiting Hidup sebanyak 66,23 ton

- Kulit kerang kering sebanyak 15,24 ton

- Layur sebanyak 104,43 ton

- Lobster sebanyak 55,13 ton

- Rumput Laut sebanyak 7.746,24 ton

Udang sebanyak 4.922,94 ton. (B)

Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga