Salah Kaprah Kepala Manusia Dijadikan Tumbal Proyek, Ternyata Begini Cerita Aslinya, Orang Belanda: Use Your Head

Ahmad Jaelani

Reporter

Sabtu, 06 Juli 2024  /  1:33 pm

Dua orang pekerja, sedang mengawasi pembangunan proyek jembatan. Foto: Repro Istockphoto

KENDARI, TELISIK.ID - Isu kepala manusia dijadikan tumbal proyek di masa lalu sering kali dikaitkan dengan mitos atau cerita rakyat. Ternyata, kesalahpahaman ini berakar dari miskonsepsi budaya dan bukan praktik nyata.

Di era awal 2000-an, masyarakat sering mendengar rumor tentang penculikan untuk tumbal proyek, khususnya terkait pembangunan jembatan. Kisah ini sering dipenuhi dengan detail menyeramkan yang menghubungkan kepala manusia dengan fondasi proyek.

Namun, benarkah demikian? Fenomena tumbal proyek, konon terjadi pada masa penjajahan Belanda, beredar luas di kalangan masyarakat. Mitos ini menyebutkan bahwa untuk memastikan jembatan kokoh, kepala manusia harus dikorbankan.

Cerita ini berkembang dari mulut ke mulut, menggambarkan seolah-olah dua anak kecil dijadikan tumbal dengan ditimbun hidup-hidup dalam pilar jembatan, dikutip dari mojok.co.id, Sabtu (6/7/2024).

Namun, ada alasan yang lebih rasional di balik cerita ini. Sejarah menunjukkan bahwa keyakinan tentang tumbal proyek muncul dari kesalahpahaman budaya. Ini berkaitan dengan dialog antara insinyur Belanda dan warga lokal, yang kemudian salah mengartikan maksud dari ungkapan "gunakan kepala".

Pada masa itu, Belanda memperkenalkan teknologi konstruksi yang baru. Ketika warga lokal bertanya kepada insinyur Belanda tentang cara membuat jembatan yang kuat, mereka mendapat jawaban "gunakan kepala (Use Your Head )" sambil menunjuk kepala mereka.

Baca Juga: Mistik: Teror Hantu Herlina Doyan Hisap Darah Haid Santriwati di Pondok Pesantren, Arwah Penasaran Tuntut Balas Dendam

Ini diartikan secara harfiah sebagai penggunaan kepala manusia, padahal maksudnya adalah penggunaan akal atau pengetahuan teknis.

Dalam praktik pembangunan jembatan di era penjajahan, insinyur Belanda bertujuan meningkatkan teknik konstruksi. Namun, kurangnya pemahaman menyebabkan munculnya cerita mitos. Warga lokal mengaitkan perintah tersebut dengan ritual pemujaan untuk kekuatan struktural jembatan.

Di awal tahun 2000-an, cerita ini sempat meresap ke dalam budaya populer. Kisah ini berkembang menjadi sebuah urban legend di kalangan masyarakat, dengan gambaran yang semakin dramatis dan menakutkan tentang ritual tumbal. Bahkan mobil jip dianggap sebagai kendaraan penculik, menambah ketakutan di masyarakat.

Sementara mengutip masdoly.com, salah satu kisah beredar adalah tentang penemuan tengkorak manusia di lokasi proyek. Pada tahun 1999, Yono, seorang pekerja proyek renovasi jembatan, menemukan dua tengkorak di bawah tiang pancang. Temuan ini mengejutkan seluruh tim proyek dan menambah kekhawatiran akan adanya ritual tumbal.

Yono melaporkan penemuan tersebut kepada pimpinan proyek, namun pimpinan proyek tidak memberikan perhatian serius. Tengkorak tersebut akhirnya dimakamkan secara layak setelah pemimpinnya menolak untuk bertindak lebih lanjut.

Setelah penemuan tengkorak, terjadi kejadian aneh di lokasi proyek. Yono melaporkan melihat kepala manusia terbang di luar jendela rumahnya, sebuah fenomena tidak bisa dijelaskan secara rasional. Teman-temannya menanggapinya dengan skeptisisme.

Baca Juga: 6 Lagu Ini Bisa Datangkan Hantu, Sering Dinyanyikan untuk Pengatar Tidur hingga Pecipta Misterius

Kejadian ini menyebabkan para pekerja mulai mengaitkan insiden tersebut dengan penemuan tengkorak sebelumnya. Mereka merasa bahwa mungkin ada hubungan antara kejadian-kejadian aneh tersebut dengan mitos tentang tumbal proyek.

Warga sekitar kemudian mengaitkan jembatan yang sedang dibongkar dengan mitos yang menganggap jembatan tersebut sebagai tempat tinggal makhluk astral. Mereka percaya bahwa jembatan peninggalan kolonial Belanda ini memiliki kaitan dengan praktik tumbal, berdasarkan kisah yang beredar tentang penggunaan kepala manusia sebagai jaminan kekuatan struktural.

Akhirnya, warga setempat melakukan upacara pemakaman yang layak untuk tengkorak tersebut. Setelah proses tersebut, pekerjaan proyek berlanjut tanpa gangguan lebih lanjut. Kejadian aneh yang sebelumnya terjadi tidak terulang lagi setelah tengkorak dimakamkan dengan benar. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS