Eksotisme Permandian Anawai di Kolaka Utara

Muh. Risal H, telisik indonesia
Minggu, 22 Maret 2020
0 dilihat
Eksotisme Permandian Anawai di Kolaka Utara
Spot wisata Anawai, Desa Watumotaha, Kecamatan Ngapa, Kolaka Utara. Foto: Muh. Risal/Telisik

" Saya melihat khususnya Kecamatan Ngapa dan Watunohu itu tidak ada objek wisata yang bisa dikunjungi masyarakat setiap hari libur, makanya saya mencoba membuat spot wisata memamfaatkan jeram sungai Watumotaha dan ternyata animo masyarakat untuk berwisata di sini itu lumayan tinggi. Bahkan orang dari Makassar, Maros, dan Luwu Timur, Sulawesi Selatan sudah bayak yang berkunjung ke lokasi wisata ini. "

KOLAKA UTARA, TELISIK.ID -  Destinasi wisata permandian Anawai Watumotaha. Salah satu spot wisata baru di wilayah Utara ibu kota Lasusua Kabupaten Kolaka yang bisa menjadi rujukan Anda untuk berakhir pekan.

Walau terbilang baru, objek wisata yang sementara proses pembenahan ini mulai dilirik pelancong, baik lokal maupun luar daerah karena eksotisme alamnya.

Dulunya Permandian Anawai hanyalah aliran sungai biasa yang sisi kiri dan kanannya berupa hamparan jalan dan kebun milik warga, namun kini pemerintah Desa Mataiwoi mulai memanfaatkan tempat ini sebagai objek wisata.

Tidak sulit bagi wistawan untuk mengakses objek wisata yang satu ini, dengan menggunakan jalur transportasi darat dari pusat Kota Lasusua. Pengunjung bisa tiba dilokasi wisata kurang dari 40 menit.

Baca Juga : Pesona Pasir Putih Labengke Besar di Konawe Utara yang Belum Terkuak

Walaupun jaraknya terbilang jauh dari pusat kota. Tepatnya Desa Watumotaha, Kecamatan Ngapa, Kabupaten Kolaka Utara. Permandian Anawai Watumotaha mulai banyak dikunjungi, karena aliran sungainya memiliki jeram membentang kurang lebih 2 kilometer, diapit dua gunung dengan deretan pohon hijau yang tertata rapih, elok dan asri.  

Tak hanya menyuguhkan jeram sungai, di Permandian Anawai  pengunjung juga bisa menikmati fasilitas pendukung seperti alat renang lengkap, kantin, resto, dan pada hari-hari tertentu pengunjung juga bisa bernyanyi diiringi elekton garuda musik. Tidak ketinggalan bagi yang senang joget atau Molulo juga bisa menyalurkan hobinya tersebut di tempat ini sebelum akhirnya memacu adrenalin di atas jeram sungai Anawai.  

Bagi yang senang berswafoto, maka semua sudut dari spot wisata ini bisa menjadi tempat untuk mengabadikan momen-momen terindah bersama keluarga.

Berdasarkan keterangan Kepala Desa Watumotaha, Syamsul Bahri, SE, pengembangan objek wisata yang diberi nama Permandian Anawai ini, berawal dari konsep pemikiran kepala desa untuk membuat spot wisata alternatif yang bisa dikunjungi masyarakat, khususnya Kecamatan Ngapa, Watunohu, dan Pakue setiap pekan atau hari libur.

Baca Juga : Kisah Pengajar Asal Kendari di Amerika, Tak Bisa Pulang Akibat Wabah COVID-19

"Saya melihat khususnya Kecamatan Ngapa dan Watunohu itu tidak ada objek wisata yang bisa dikunjungi masyarakat setiap hari libur, makanya saya mencoba membuat spot wisata memamfaatkan jeram sungai Watumotaha dan ternyata animo masyarakat untuk berwisata di sini itu lumayan tinggi. Bahkan orang dari Makassar, Maros, dan Luwu Timur, Sulawesi Selatan sudah bayak yang berkunjung ke lokasi wisata ini," kata Syamsul, Minggu (22/3/2020).

Bahkan lanjutnya, sejak dua bulan lalu diekspos dan dibuka untuk umum, sampai hari ini objek wisata ini tidak pernah sepi pengunjung.

"Pengungjungnya kalau hari libur bisa mencapai ribuan orang. Waktu libur tahun baru kemarin, prediksi kami penjungjungnya lebih dari seribu orang. Karena kendaraan saja baik itu roda dua maupun roda empat berdasarkan jumlah penjualan tiket parkir itu mencapai 700 kendaraan," lanjutnya.

Saat ini Pemerintah Desa Watumotaha mulai melakukan pembangunan fasilitas pendukung sekaligus penataan lokasi mulai dari pembuatan gazebo, tempat duduk, dan bendungan buatan.

"Kami juga akan mengembangkan wisata arung jeram, membangun kolam renang, pembangunan villa di atas bukit sehingga  orang luar daerah yang berwisata ke sini bisa menginap. Konsepnya agak mirip objek wisata Bantimurung. Kami target semua perencanaan ini bisa kelar paling lambat tahun 2021," terangnya.

Baca Juga : Begini Kisah Para Dosen Mengajar di Tengah Isu Covid-19

Untuk infrastrukturnya sekitar 70 persen akan diselesaikan di tahun 2020, seperti yang sekarang sedang barjalan dan ini anggarannya tidak sedikit.

"Tapi tidak apa-apa, ini juga untuk kenyamanan masyarakat. Intinya, kami akan berusaha bagaimana desa kami dapat berinovasi dan menggerakkan ekonomi masyarakat kecil, sehingga roda ekonomi terus berputar dan itulah tujuan Dana Desa," harapnya.

Dia juga berharap objek wisata yang dikelolah BUMDes ini, bisa memberikan berkah bagi masyarakat Watumotaha dan wisatawan yang berkunjung di sini bisa menyatu dengan alam yang masih tampak natural.

 

Reporter: Muh. Risal

Editor: Sumarlin

Baca Juga