Slamet, Anak 10 Tahun yang Rela Ngamen Demi Nafkahi Sang Nenek
Reporter
Selasa, 08 Maret 2022 / 10:39 pm
KENDARI, TELISIK.ID - Akibat kekurangan biaya dan tidak mendapatkan pendidikan yang layak, Slamet anak berusia 10 tahun rela berkeliling jadi pengamen demi menafkahi dan membiayai pengobatan Neneknya yang telah berusia lanjut.
Guna menghidupi dan memenuhi kebutuhannya sehari-hari, Slamat 10 tahun terpaksa harus berkeliling mengamen di perapatan lampu merah sejak berusia lima tahun.
Momen hangat, gembira dan penuh sukacita di dalam dunia pendidikan yang layak selalu menjadi impian bagi setiap anak, namun berbeda yang dialami oleh Slamat warga Lorong Melati Kecamatan Baruga, yang terseret menjadi pengamen jalanan usia dini. Berjuang melawan kenyataan demi membiayai pengobatan sang Nenek yang berusia 85 tahun bernama Amalia.
Ditinggal oleh Ayah yang sering bekerja ke luar daerah serta Ibu yang meniggal saat masih balita, menjadikan ia sadar betapa kenyataan pahit yang ditimpa keluarga kecilnya itu tidak bisa dibiarakan.
Baca Juga: Kisah Pilu Pengamen Cilik, Kardus Bekas Jadi Tempat Tidur
"Mulai jam 6 pagi sudah keluar ngamen di perapatan-perapatan jalan Kota Kendari, pulang jam 1 malam," ungkap Slamet.
Baca Juga: Niat Ikhlas Peduli Kemanusian, Telisik Care Galang Donasi untuk Bayi Zahida di Konsel
Dengan pendapatan sekitar Rp 50 ribu hingga Rp 80 ribu perhari dari hasil mengamen, perlahan ia kumpulkan untuk menafkahi dan membiayai pengobatan Nenek Amalia yang berusia lanjut.
Rasa cemburu yang dalam terpotret jelas di pelupuk mata Slamat ketika melihat teman-teman sebaya menikmati masa menuntut ilmu yang hikmat.
Piluh tatapan Slamet menjadi sorotan tajam yang diabaikan oleh sekitarnya, di mana ratusan orang kaya dini hari sibuk memanjakan diri dengan healing dan relaksasi di tempat- tempat bintang lima. (A)
Reporter: Anggun Nurdillah
Editor: Kardin