Tari Miana Tawo: Menggambarkan Persahabatan Anak Pesisir Buton

Elfinasari

Reporter

Minggu, 08 Desember 2024  /  11:32 am

Penampilan Tari Miana Tawo dalam festival Sara Yi Sora. Foto: Elfinasari/Telisik

BAUBAU, TELISIK.ID – Tari Miana Tawo merupakan salah satu tarian tradisional asal Buton, Sulawesi Tenggara, yang menceritakan tentang persahabatan anak-anak pesisir yang hidup harmonis berdampingan dengan laut.

Tarian ini menggambarkan kedekatan hubungan antara anak-anak dengan laut, yang memegang peranan penting dalam kehidupan mereka.

Bima Setiawan, pelatih tari yang mengajarkan Tari Miana Tawo di SDN 7 Baubau, mengungkapkan bahwa tarian ini telah diperlombakan di tingkat nasional.

Dalam penampilannya, Tari Miana Tawo dibawakan oleh tiga orang penari yang menggambarkan kehidupan sehari-hari anak-anak pesisir, yang tidak hanya bermain bersama, tetapi juga membantu orang tua mereka yang menggantungkan hidup dari hasil laut.

Laut menjadi tempat bermain sekaligus sumber penghidupan bagi anak-anak pesisir. Keakraban yang terjalin antara mereka diperkuat oleh berbagai aktivitas bersama, seperti mencari ikan dan membantu orang tua.

Baca Juga: Sanggar Seni Studio 28 Kendari Raih Juara I Kompetisi Tari Kreasi Tingkat Sultra

"Nilai persahabatan yang tercermin dalam tarian ini sangat kuat, mencerminkan kebersamaan yang tak terpisahkan, bahkan dalam situasi sulit sekalipun," jelas Bima, Minggu (8/12/2024).

Tari Miana Tawo juga mencerminkan filosofi hidup masyarakat Buton yang sangat menghargai nilai persahabatan.

Hal ini tercermin dalam pepatah Wolio yang berbunyi, "Rambangan Malapena, Yinda Perna Amanga Boli, Mominimpu Dunia Siyy Abale Rungga", yang berarti, "Teman yang baik tidak akan pernah meninggalkanmu, meskipun duniamu hancur berantakan."

Pepatah ini menjadi inti dari cerita Tari Miana Tawo, yang menggambarkan kesetiaan dan kebersamaan sejati.

Baca Juga: Tenun Masuk Sekolah, Upaya Dikbud Sultra Lestarikan Budaya Lokal

Salah seorang penonton, Sita menyatakan, tarian ini adalah bagian dari warisan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan.

"Tari Miana Tawo mengajarkan kita untuk menghargai persahabatan dan alam sekitar. Ini adalah warisan yang harus diteruskan kepada generasi berikutnya," ujarnya.

Dengan terus dilestarikan, Tari Miana Tawo tidak hanya menjadi bagian dari kebudayaan Buton, tetapi juga sebagai pengingat akan pentingnya nilai-nilai persahabatan dan kedekatan dengan alam dalam kehidupan masyarakat pesisir. (B)

Penulis: Elfinasari

Editor: Fitrah Nugraha

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS