Ternyata Ini Nama Asli Kakek Sugiono, Bintang Film Porno Tertua Asal Jepang
Reporter
Minggu, 06 Februari 2022 / 10:01 am
JEPANG, TELISIK.ID - Nama kakek Sugiono bagi orang Indonesia tampaknya sudah tidak asing lagi. Ia adalah aktor film dewasa Jepang.
Ternyata kakek itu mempunyai nama asli Shigeo Tokuda. Bahkan sampai saat ini dirinya masih aktif membintangi sejumlah film panas. Berkat eksistensinya, tak heran jika kakek Sugiono dinobatkan sebagai aktor film porno tertua menurut Rekor Dunia Guinness tahun 2004.
Melansir Suara.com - jaringan Telisik.id, kakek Sugiono sudah menikah dan memiliki dua orang anak. Kakek Sugiono mengaku selama ini keluarganya tak ada yang mengetahui pekerjaannya tersebut karena menggunakan nama samaran.
Kakek Sugiono bercerita, penyamarannya hampir terbongkar saat sutradara mengirimkan skrip film melalui fax. Namun hal itu bisa diatasi oleh kakek Sugiono dengan baik dan hingga kini keluarganya tak mengetahui pekerjaan kakek Sugiono adalah seorang aktor film panas.
Baca Juga: Hanya dengan Kotoran Burung, Negara Ini Jadi Terkaya di Dunia
Dilansir dari Kumparan.com, kakek Sugiono memulai karirnya sebagai aktor film dewasa di usia 59 tahun. Ini bermula ketika ia mendatangi perusahaan yang memproduksi film dewasa untuk mencari film yang tidak ditemukannya di pasaran. Tidak disangka, ia bertemu bos perusahaan tersebut secara langsung. Secara mengejutkan kakek Sugiono ditawari untuk bermain film panas.
Baca Juga: Bocah 9 Tahun Ini Jadi Miliarder Termuda, Kekayaannya Bikin Melongo
Meski sempat menolak, ia akhirnya menerima tawaran tersebut. Ia juga mengaku pernah bekerja di perusahaan biro perjalanan hingga berusia 70 tahun. Artinya, ia melakukan syuting di sela-sela kesibukannya sebagai pegawai kantoran.
Sekitar 300 hingga 400 film sudah dibintangi oleh Tokuda Shigeo. Berbagai nama aktris wanita juga telah menjadi lawan mainnya. Siapa sangka, bayaran antara pemain wanita dan pria sangat jauh berbeda. Bahkan Kakek Sugiono bisa hanya mendapatkan sekitar 1 per 10 dari bayaran pemain wanita. (C)
Reporter: Ibnu Sina Ali Hakim
Editor: Haerani Hambali