UHO Jalin Kerja Sama Pelatihan dengan BLK Kendari

Andi Irna Fitriani

Reporter

Senin, 29 November 2021  /  3:09 pm

Penandatanganan Memorandum Of Understanding (MoU) oleh Rektor UHO, Prof. Dr. Muhammad Zamrun Firihu bersama Kepala BLK Kendari La Ode Haji Polondu. Foto: Andi Irna Fitriani/Telisik

KENDARI, TELISIK.ID - Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari menjalin kerja sama pelatihan dengan Balai Latihan Kerja (BLK), ditandai dengan penandatanganan Memorandum Of Understanding (MoU), Senin (29/11/2021).

Rektor UHO, Prof. Dr. Muhammad Zamrun Firihu mengatakan, MoU tersebut merupakan bentuk implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka.

"Mahasiswa kita sekarang tidak cukup belajar di kampus saja tapi harus terjun memang di lapangan, ini salah satunya. Makanya kerja sama dengan BLK. Saya kira ini adalah salah satu wujud untuk menambah kompetensi dari mahasiswa kita," kata Zamrun.

Untuk saat ini, pelatihan difokuskan bagi mahasiswa Program Pendidikan Vokasi dari semua jurusan.

"Insya Allah kerja sama ini akan berkelanjutan, makanya saya tadi sudah minta pada kakak saya ini, La Ode Haji Polondu, agar nanti pelatihan-pelatihan seperti ini rutin dilaksanakan setiap tahun, kalau bisa jangan hanya satu kali, kalau bisa lebih dari satu kali begitu," ujarnya.

Baca Juga: Ikut Lomba di UHO, Siswa SMAN 2 Kendari Sukses Bawa Pulang Tiga Piala

Zamrun menambahkan, untuk peserta pelatihan tidak dibatasi semester, selama sudah memenuhi syarat, paling tidak sudah semester tiga, karena program Vokasi kan cuma sampai semester enam.

"Jadi mereka semester tiga atau semester empat kalau bisa sudah ikut program pelatihan seperti ini. Untuk sekarang pesertanya sebanyak 112 mahasiswa, mudah-mudahan ke depannya semakin banyak," ungkapnya.

Di tempat yang sama, Kepala BLK Kendari La Ode Haji Polondu mengatakan, program pelatihan yang dilakukan ada empat, yaitu program operator otomasi PLC, program operator basic office, program juru gambar arsitektur dan program juru ukur (surveyor).

Pelatihan akan berlangsung selama lima hari, setelah itu langsung uji kompetensi, jadi peserta pelatihan akan mendapatkan dua sertifikat.

"Sertifikat pertama, sertifikat pelatihan yang dilakukan selama lima hari yang akan ditandatangani bersama oleh Pak Rektor dengan kami sebagai Kepala BLK, itu menerangkan bahwa mereka telah mengikuti kegiatan pelatihan di BLK. Tetapi setelah mereka mengikuti kegiatan lima hari itu, langsung saya undang asesor-asesor dari berbagai BLK yang ada di Indonesia yang sudah ahlinya untuk menguji mereka dan kami berlepas diri," paparnya.

Baca Juga: Inovasi Hand Sanitizer dari Jeruk Tolaki, IAIN Kendari Rebut Juara di OASE PTKI se-Indonesia

Jika peserta berhasil lulus uji kompetensi yang dilakukan, maka akan mendapatkan sertifikat kedua yakni sertifikat kompetensi yang diterbitkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profeai (BNSP) dan itu tergaransi secara nasional maupun internasional dengan dua bahasa.

"Seperti yang disampaikan Pak Rektor, ini menjadi pendamping ijazah. Artinya di samping ijazah pendidikan formal yang diperoleh di kampus, Insya Allah adik-adik kita ini masuk di dunia kerja dengan melampirkan sertifikat-sertifikat pelatihan kompetensi dan akan menjadi nilai plus," tutupnya.

Sementara itu, salah seorang peserta pelatihan, Ardianto tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan tersebut karena itu akan menjadi peluang di masa depan.

"Semoga setelah ini saya bisa benar-benar mengaplikasikan dan menguasai ilmu yang sudah saya dapatkan di kampus," harapnya. (A-Adv)

Reporter: Andi Irna Fitriani

Editor: Haerani Hambali