Waktu di Bulan Lebih Cepat Dibandingkan Bumi, Ini Dampaknya

Merdiyanto

Content Creator

Minggu, 22 Desember 2024  /  11:23 am

Waktu dibulan lebih cepat dibandingkan di bumi. Foto: Repro Pngtree

KENDARI, TELISIK.ID - Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa waktu di Bulan berjalan lebih cepat dibandingkan di Bumi. Hal ini disebabkan oleh perbedaan gravitasi antara kedua benda langit tersebut.

Pemerintah AS telah mendorong adanya sistem waktu lunar terpadu sejak April lalu. Langkah ini dinilai krusial untuk mendukung misi-misi luar angkasa dan persiapan pendirian basis manusia di Bulan.

Salah satu tantangan terbesar dalam mewujudkan misi ini adalah perbedaan aliran waktu antara Bulan dan Bumi. Fenomena ini merupakan konsekuensi langsung dari teori relativitas umum Einstein, dilansir dari Okezone, Minggu (22/12/2024).

Bijunath Patla dan Neil Ashby dari NIST, dalam penelitian mereka yang dipublikasikan di The Astronomical Journal, telah menghitung bahwa perbedaan waktu antara Bulan dan Bumi adalah sekitar 56 mikrodetik per hari, dengan jam di Bulan berjalan lebih cepat.

Perbedaan waktu antara Bulan dan Bumi disebabkan oleh dua faktor utama: gravitasi Bulan yang lebih rendah, yang mempercepat waktu, dan gerakan relatif Bulan terhadap Bumi yang memperlambatnya.

Patla menekankan bahwa perbedaan waktu sebesar 56 mikrodetik, meskipun terkesan kecil, dapat menyebabkan kesalahan navigasi hingga 17 kilometer per hari.

Baca Juga: Dry Valleys jadi Wilayah Terkering di Bumi, Hampir 2 Juta Tahun Tak Diguyur Hujan

Oleh karena itu, navigasi yang akurat di Bulan memerlukan perhitungan yang sangat cermat untuk mengatasi pergeseran waktu ini.

Dampak perbedaan waktu bulan dan bumi

Cheryl Gramling, seorang insinyur sistem di Goddard, menjelaskan bahwa sinkronisasi waktu menggunakan gelombang radio sangat penting dalam navigasi modern.

"Hal yang paling mendasar adalah keselamatan navigasi dalam konteks ekosistem bulan ketika ada lebih banyak aktivitas di Bulan daripada yang ada saat ini," kata Gramling, dikutip dari CNN Indonesia, Minggu (22/12/2024).

Teori Relativitas Einstein membuktikan bahwa waktu tidak mutlak. Pengaruh gravitasi menyebabkan jam di permukaan Bumi berdetak lebih lambat dibandingkan dengan jam di orbit. Konsep ini diterapkan dalam sistem GPS untuk memastikan akurasi navigasi.

Namun, menentukan perbedaan waktu antara Bumi dan Bulan ternyata lebih rumit dari yang diperkirakan. Selain dipengaruhi oleh gravitasi Bulan, faktor lain seperti gravitasi Bumi, rotasi kedua benda langit, dan orbit Bulan juga turut berkontribusi.

Untuk mengatasi kompleksitas ini, Patla dan Ashby menggunakan model di mana sistem Bumi-Bulan dianggap bergerak di bawah pengaruh gravitasi Matahari.

Penelitian ini juga melibatkan analisis titik-titik Lagrange sebagai upaya untuk mengembangkan sistem waktu standar yang dapat mendukung koordinasi internasional di permukaan Bulan.

Hasil penelitian independen oleh Sergei Kopeikin dari University of Missouri dan George Kaplan dari Observatorium Angkatan Laut AS juga mengkonfirmasi perbedaan waktu sebesar 56 mikrodetik antara Bumi dan Bulan.

Baca Juga: 5 Dampak Mengerikan jika Atmosfer Bumi Hilang

Selain itu, mereka juga menemukan bahwa gaya pasang surut dari Matahari dan Jupiter, meskipun kecil, dapat mempengaruhi waktu dalam skala nanodetik.

Temuan ini sangat krusial untuk mencapai akurasi navigasi yang sangat tinggi, hingga 10 meter atau bahkan lebih baik.

Meskipun kolonisasi Bulan masih jauh dari kenyataan, persiapan untuk menetapkan standar waktu lunar sudah perlu dilakukan sejak sekarang.

Penelitian yang ada telah memberikan dasar yang kuat untuk membangun kesepakatan internasional di antara para ahli waktu.

"Komunitas (relativitas) telah memberikan layanan yang luar biasa kepada kita dengan menerbitkan semua karya ini," kata Gramling. (C)

Penulis: Merdiyanto

Editor: Fitrah Nugraha

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

TOPICS