Warga Kepulauan Buton Kembali Gaungkan Pemekaran

Iradat Kurniawan

Reporter Buton

Selasa, 25 Mei 2021  /  9:30 pm

Pembacaan maklumat dan deklarasi pembentukan Provinsi Kepulauan Buton. Foto: Iradat Kurniawan/Telisik

BAUBAU, TELISIK.ID - Gerakan Masyarakat(GERAM) Kepulauan Buton (Kepton) Nusantara kembali menyuarakan percepatan pemekaran Provinsi Buton, Selasa (25/5/2021).

Bertempat di Istana Ilmiah Kota Baubau, GERAM Kepton Nusantara kembali menghadirkan berbagai pihak, di antaranya perwakilan Gubernur Sultra, para tetua adat, tokoh budaya, tokoh masyarakat, pimpinan media, insan pers, masyarakat hingga perwakilan enam wilayah cakupan Kepulauan Buton yang meliputi Kota Baubau, Buton Utara, Buton, Wakatobi, Buton tengah, dan Buton selatan.

Dalam acara tersebut, dibacakan maklumat dan deklarasi pembentukan Provinsi Kepulauan Buton sebagai daerah pemekaran dari Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Baca Juga: Berkunjung ke Kantor Telisik.id, Ini Harapan Dit Intelkam Polda Sultra

Salah satu tokoh pemuda perwakilan dari Kota Baubau, Sufyan dalam orasinya menegaskan, gerakan tersebut adalah untuk menyatukan suara bahwa pembentukan provinsi Buton adalah harga mati.

"Mari bersatu dari perbedaan, jangan berpecah belah dengan satu tujuan dan satu keinginan bahwa pemekaran Provinsi Kepulauan Buton adalah harga mati," tegas Sufyan.

Senada dengan itu, Ketua GERAM Kepton Nusantara, Laode Masrizal Masud menjelaskan, gerakan tersebut adalah mewakili suara masyarakat se-Kepulauan Buton.

"Gerakan kami adalah merupakan proses panjang dari hasil diskusi masyarakat se-Kepulauan Buton, yang kemudian berkesimpulan bahwa pemekaran Provinsi Kepulauan Buton juga harus melalui gerakan moral," jelasnya.

Baca Juga: Pemkab Muna Minta Dukungan Kepala Pusat FID KemenPUPR

Laode Masrizal Masud juga mendesak agar Gubernur Sultra, H Ali Mazi, segera mengusulkan pemekaran Provinsi Kepulauan Buton.

"Kami dari GERAM Kepton Nusantara mengharap semua pihak mendukung bahwa pemekaran provinsi Buton Raya harus diusulkan oleh Gubernur Sultra," lanjutnya. (B)

Reporter: Iradat Kurniawan

Editor: Fitrah Nugraha

TOPICS