2022, Jumlah Orang Miskin di Jawa Timur Turun Signifikan
Try Wahyudi Ary Setyawan, telisik indonesia
Senin, 18 Juli 2022
0 dilihat
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengklaim penurunan angka kemiskinan tersebut seiring dengan keberhasilan Jatim dalam meningkatkan status kemandirian desa. Foto: Ist
" Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penurunan angka kemiskinan di Jawa Timur tertinggi selama dua periode berturut "
SURABAYA, TELISIK.ID - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penurunan angka kemiskinan di Jawa Timur tertinggi selama dua periode berturut. Periode Maret 2021-September 2021, penurunan angka kemiskinan di Jawa Timur mencapai 313.130 jiwa.
Kemudian pada periode Maret 2021-Maret 2022, penurunan angka kemiskinan berhasil mencapai angka 391.400 jiwa.
Dalam catatan BPS, terdapat 10 provinsi dengan penurunan angka kemiskinan tertinggi selama periode Maret 2021-Maret 2022 yakni antara lain Provinsi Jatim dengan penurunan kemiskinan sebanyak 391.400 jiwa, Jawa Tengah turun sebanyak 278.300 jiwa, Jawa Barat turun sebanyak 124,400 jiwa, Lampung turun 81.500 jiwa, Sumatera Utara turun 75.700 jiwa, dan Sumatera Selatan turun 69.100 jiwa.
Selain itu penurunan tertinggi juga dialami Provinsi Banten sebesar 53.200 jiwa, Yogyakarta turun 51.700 jiwa, NTT turun 37.700 jiwa dan Sumatra Barat turun 35.500 jiwa.
Kepala BPS Jawa Timur, Dadang Hardiwan menjelaskan penurunan kemiskinan di Jatim dipengaruhi oleh kondisi makro ekonomi Jatim yang terus membaik, pengeluaran konsumsi rumah tangga meningkat, percepatan penyaluran dana desa, penyaluran bansos, dan pelaksanaan program-program pemerintah daerah lainnya.
"Pada bulan Maret 2022 di Jatim puncak panen padi, nilai tukar petani juga mengalami kenaikan, pertumbuhan industri dan perdagangan, serta aktifitas masyarakat sudah kembali pulih dan mengalami peningkatan baik aktifitas di pusat perbelanjaan, taman, perkantoran, perdagangan dan rekreasi," jelasnya, Senin (18/7/2022).
Menanggapi hasil survei BPS tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan penurunan kemiskinan seiring dengan keberhasilan Jatim dalam meningkatkan status kemandirian desa dari tahun 2021 sebesar 697 desa mandiri menjadi 1.490 desa mandiri di tahun 2022, atau meningkat 113,77 persen. Peningkatan desa mandiri itu juga merupakan capaian tertinggi secara nasional.
Baca Juga: Tergelincir ke Kobaran Api, Seorang Warga Tewas Terpanggang
"Dengan meningkatnya status desa menjadi mandiri, kita terus berharap akan terjadi peningkatan kesejahteraan dan penurunan kemiskinan di pedesaan. Penurunan kemiskinan di pedesaan satu tahun terakhir periode Maret 2021-Maret 2022 mencapai 1,36 persen dari angka 15,05 persen menjadi 13,69 persen," tutur Khofifah.
Di wilayah perkotaan, sambung Khofifah, angka kemiskinan juga mengalami penurunan yang signifikan dari Maret 2021 sebesar 8,38 persen menjadi 7,71 persen pada Maret 2022.
"Kemiskinan di desa berhasil ditekan begitu juga di perkotaan. Sehingga, disparitas angka kemiskinan wilayah perkotaan dan desa juga semakin turun. Pada Maret 2021 BPS mencatat disparitas kemiskinan desa kota angkanya masih 6,67 persen kemudian turun pada Maret 2022 menjadi 5,98 persen," jelasnya.
Baca Juga: Pengadaan Pupuk Cair untuk Kelompok Tani di Konawe Masih Proses Tender
Kendati penurunan angka kemiskinan ini cukup signifikan, Gubernur Khofifah mengajak seluruh elemen strategis di Jatim untuk tetap berupaya lebih keras lagi untuk melakukan percepatan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur.
"Pencapaian kita sudah sangat luar biasa. Namun, kita tidak ingin cepat puas karena masih ada penduduk miskin di Jatim yang membutuhkan intervensi lebih signifikan lagi agar mereka dapat tumbuh dan lepas dari kemiskinan," tutupnya. (B)
Penulis: Try Wahyudi Ari Setyawan
Editor: Musdar